Mengapa Ribuan Ikan Nila di Telaga Ngebel Ponorogo Mati dan Apa Dampaknya?

- Penulis

Jumat, 7 Februari 2025 - 07:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PONOROGO, KOMPAS.com – Ribuan ikan nila di Telaga Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mati mendadak sejak Jumat (31/1/2025).

Apa penyebabnya dan apa dampaknya?

Ribuan ikan nila yang ada di keramba Telaga Ngebel itu mati diduga karena cuaca buruk.

Angin yang berembus kencang dan hawa yang dingin membuat kandungan belerang di telaga itu naik. Hal ini menyebabkan banyak ikan milik pembudidaya yang mengalami keracunan dan kemudian mati.

Baca juga: Fenomena Alam Jadi Penyebab Ribuan Ikan Nila Mati di Telaga Ngebel, Pembudidaya Rugi Besar

Warga setempat menyebut kejadian ini sebagai fenomena alam yang kerap terjadi di Telaga Ngebel.

Baca Juga :  Kumpulan Contoh Soal Lomba Ranking 1 Tingkat SMP dan Jawabannya

“Angin kencang disertai hawa dingin memicu belerang dari bawah Telaga Ngebel naik. Ini fenomena alam di sini,” kata Mulyadi, salah satu pembudidaya ikan nila di Telaga Ngebel saat ditemui di keramba miliknya pada Kamis (6/2/2025).

Baca juga: Cegah DBD, Pemerintah Bagikan Ikan Nila kepada Warga di Bangka Barat

Dampak dari fenomena alam ini, para pembudidaya ikan di Telaga Ngebel mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah akibat fenomena alam ini. Bagi yang tanggap dengan fenomena ini, mereka memanen dini ikannya dan menjualnya ke pasar dengan harga murah.

Baca Juga :  Gunung Ile Lewotolok Diguncang 146 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

“Yang masih layak jual ya saya jual dengan harga di bawah harga pasaran. Biasanya di pasar Rp 28.000 per kilogram, sekarang kita jual dengan harga Rp 25.000 per kilogram,” imbuhnya.

Selain itu, pembudidaya juga memanfaatkan ikan nila yang masih hidup untuk pakan lele. Sebab, ikan lele di telaga masih bertahan. Sementara ikan yang sudah mati dikubur supaya tidak mencemari Telaga Ngebel.

“Ikan lele masih bisa bertahan, sebagian untuk pakan ikan lele, tapi sebagian kami kubur. Untuk kerugian sepertinya adalah yang rugi Rp 10 juta sampai Rp 15 juta,” pungkas Mulyadi.

Berita Terkait

Pencarian MH370 Segera Dimulai, Berfokus di Samudra Hindia
Seberapa Jauh Seseorang Bisa Berjalan di Bumi Tanpa Melintasi Laut?
Menjajal Super Hercules C-130J, Pesawat “Badak” Andalan TNI AU
PGE dan Sinopec Star Jalin Kemitraan untuk Pengembangan Energi Panas Bumi
11 Tanda Gaslighting di Lingkungan Kerja dan Cara Mengatasinya
Taman Safari Indonesia Ungkap Rencana Menteri LH Adopsi Teknologi Pengolahan Sampah
Kemendikti: Rencana Pemangkasan Anggaran Riset Belum Final
Pendaki FOMO dan Banyaknya Sampah di Gunung Indonesia…

Berita Terkait

Jumat, 21 Februari 2025 - 09:17 WIB

Pencarian MH370 Segera Dimulai, Berfokus di Samudra Hindia

Kamis, 20 Februari 2025 - 09:07 WIB

Seberapa Jauh Seseorang Bisa Berjalan di Bumi Tanpa Melintasi Laut?

Kamis, 20 Februari 2025 - 07:56 WIB

Menjajal Super Hercules C-130J, Pesawat “Badak” Andalan TNI AU

Rabu, 19 Februari 2025 - 08:27 WIB

PGE dan Sinopec Star Jalin Kemitraan untuk Pengembangan Energi Panas Bumi

Selasa, 18 Februari 2025 - 08:57 WIB

11 Tanda Gaslighting di Lingkungan Kerja dan Cara Mengatasinya

Berita Terbaru

public-safety-and-emergencies

Mobil Pikap dan 16 Unit Sepeda Listrik Menghitam, Ludes Jadi Bangkai di Tol Gempol-Pasuruan

Sabtu, 22 Feb 2025 - 12:27 WIB