Bank Mandiri Catat Penyaluran Kredit Sektor Hilirisasi Minerba pada 2024 Sebesar Rp 185,2 Triliun

- Penulis

Kamis, 6 Februari 2025 - 10:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan penyaluran kredit kepada sektor pengolahan, termasuk untuk hilirisasi mineral dan batu bara (minerba), mencapai Rp185,2 triliun pada akhir 2024. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyebut penyaluran kredit di sektor hilirisasi minerba ini merupakan bentuk dukungan Bank Mandiri terhadap program strategis pemerintah.

Darmawan mengatakan angka penyaluran kredit pada 2024 meningkat 14,3 persen dari total penyaluran pada tahun sebelumnya. “Kalau secara khusus di hilirisasi minerba meningkat 61,4 persen secara year on year,” ungkap Darmawan dalam pemaparan kinerja kuartal IV Bank Mandiri yang digelar secara virtual pada Rabu, 5 Februari 2025. Ia menerangkan, penyaluran kredit ini digunakan untuk membiayai pembangunan operasional smelter dan refinery mineral seperti nikel, emas, tembaga dan logam mineral lainnya.

Ia berujar, Bank Mandiri tetap mengedepankan manajemen resiko yang robust untuk pembiayaan hilirisasi ini. “Kami juga memastikan proyek yang dibiayai telah beroperasi secara komersial dan memiliki kontrak kerja yang jelas,” ucapnya. Bank Mandiri juga merancang secara spesifik mitigasi resiko yang embedded terhadap proyek tersebut, misalnya dengan memastikan kecukupan suplai bahan baku dan ketersediaan product offtaker setelah perusahaan tersebut berproduksi.

Baca Juga :  Tarif Royalti Minerba Naik: Ini Daftar Saham yang Layak Dibeli!

“Ke depan kami akan terus juga mendukung percepatan dan peningkatan dari program strategis pemerintah di hilirisasi ini,” kata Darmawan. Menurut dia, program hilirisasi dapat memberikan dampak bagi perekonomian nasional secara signifikan, yaitu dengan terciptanya lapangan kerja yang semakin besar, peningkatan volume ekspor, dan juga penguatan daya saing industri nasional.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mendorong program hilirisasi dalam negeri dijalankan dengan melibatkan peran lembaga keuangan maupun non keuangan, serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Presiden Prabowo Subianto, kata Bahlil, menginginkan nilai tambah dari program hilirisasi yang harus sepenuhnya didapatkan oleh negara.

Baca Juga :  BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Investasi Saham Jadi 6,81% di Maret 2025

Cara yang bisa dilakukan salah satunya dengan pembiayaan dari berbagai lembaga keuangan maupun non keuangan yang ada di Indonesia. “Pak Presiden lewat Kepres ini meminta agar hilirisasi ini harus betul-betul dioptimalkan manfaatnya di Indonesia,” katanya pada Jumat, 10 Januari 2025.

Meski pembiayaan hilirisasi berpeluang menggunakan APBN, Bahlil menegaskan penggunaan anggaran negara akan diminimalisasi serendah mungkin supaya tidak memberatkan keuangan negara.

“Kami berpikir hilirisasi ini sekecil mungkin menghindari memakai dana APBN,” tuturnya. Selain itu, jika dibiayai oleh perbankan, Bahlil mengatakan keringanan bunga tergantung oleh perusahaan yang memiliki rata-rata Internal Rate of Return (IRR) di bawah 11-12 persen. “Tergantung IRR, dalam hilirisasi (IRR) bagus semua, rata2 di atas 11-12 persen. Kalau 11-12 persen saya pikir gak perlu ada intervensi bunga,” ucapnya.

Dani Aswara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Laba Bersih Bank Mandiri Tembus Rp 55,8 Triliun Sepanjang 2024

Berita Terkait

XL Axiata dan Smartfren Merger: Fokus Inovasi Teknologi Tingkatkan Layanan Pelanggan
Hadapi Resesi: 4 Strategi Jitu Investor Lindungi Aset
Lindung Nilai: Panduan Lengkap Pengertian, Strategi, Risiko, dan Penerapan Efektif
IHSG Menguat: Peluang Investasi Setelah Kenaikan Poin Signifikan?
Mulai Oktober: AS Tarik Biaya Pelabuhan Baru untuk Kapal China
Otorita IKN Luruskan Heboh Tulisan Lorem Ipsum di Tugu Nol IKN
Emas Batangan Laris Manis: Tips Investasi Aman dari Perencana Keuangan
Chandra Asri Suntik Modal Anak Usaha, Sinyal IPO Chandra Daya Investasi Menguat?

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 07:35 WIB

XL Axiata dan Smartfren Merger: Fokus Inovasi Teknologi Tingkatkan Layanan Pelanggan

Sabtu, 19 April 2025 - 06:39 WIB

Hadapi Resesi: 4 Strategi Jitu Investor Lindungi Aset

Sabtu, 19 April 2025 - 05:35 WIB

Lindung Nilai: Panduan Lengkap Pengertian, Strategi, Risiko, dan Penerapan Efektif

Sabtu, 19 April 2025 - 02:59 WIB

IHSG Menguat: Peluang Investasi Setelah Kenaikan Poin Signifikan?

Jumat, 18 April 2025 - 22:55 WIB

Mulai Oktober: AS Tarik Biaya Pelabuhan Baru untuk Kapal China

Berita Terbaru

society-culture-and-history

Oriental Circus Indonesia: Bukan Bagian dari Taman Safari!

Sabtu, 19 Apr 2025 - 06:56 WIB

finance

Hadapi Resesi: 4 Strategi Jitu Investor Lindungi Aset

Sabtu, 19 Apr 2025 - 06:39 WIB