Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami pelemahan pada perdagangan kemarin, Rabu (5/2/2025) meskipun data pertumbuhan ekonomi di atas ekspektasi. Bagaimana prospek pasar pada perdagangan hari ini, Kamis (6/2/2025)?
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup turun 0,70% atau 49,23 poin ke level 7.024,23 pada perdagangan kemarin. Melorotnya IHSG didorong oleh lesunya saham bank jumbo.
Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) misalnya turun 2,82%. Lalu, saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) turun 2,64% dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) turun 4,26%.
Baca Juga : Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Rabu 5 Februari 2025
Aliran dana asing pun melanjutkan tren keluarnya pada perdagangan kemarin kemarin. Tercatat, nilai jual bersih atau net sell asing mencapai Rp490,49 miliar di pasar saham Indonesia pada perdagangan kemarin.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan dalam risetnya menilai IHSG pada perdagangan kemarin melemah justru ketika realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia per kuartal IV/2024 berada di atas ekspektasi. Indonesia catat perbaikan realisasi pertumbuhan ekonomi ke 5,02% secara tahunan (year on year/yoy) di kuartal IV/2024 dari 4,95% yoy pada kuartal sebelumnya.
Baca Juga : : IHSG Potensi Zona Hijau, Cermati Saham PGAS hingga DEWA
Akan tetapi, dibanding kuartal sebelumnya, realisasi pertumbuhan ekonomi cenderung melambat menjadi 0,53% secara kuartalan (quarter on quarter/qoq) per kuartal IV/2024 dibandingkan 1,50% qoq di kuartal III/2024.
Ke depan, Valdy menilai pelaku pasar memiliki ekspektasi lebih tinggi, mengingat data-data makro per Desember 2024 secara konsisten cenderung berada di atas ekspektasi.
Baca Juga : : IHSG Uji Resistance 7.100, Saham BRPT hingga ADRO Siap Cuan
Adapun, pada perdagangan hari ini, pasar juga akan dipengaruhi oleh faktor luar negeri, di mana data ketenagakerjaan non-pertanian AS atau US ADP Nonfarm Employment Change naik ke 183.000 di Januari 2025, jauh lebih tinggi dari perkiraan di 148.000.
Realisasi ini membangun keyakinan bahwa The Fed masih akan bertahan pada pendiriannya untuk less-aggressive dalam memangkas suku bunga acuan pada 2025.
Sementara, pelemahan IHSG sejauh ini menekan indeks memasuki overbought area. “Kondisi ini memperkuat proyeksi fluktuasi IHSG dalam rentang 6.950-7.150 untuk beberapa waktu ke depan,” ujar Valdy dalam risetnya pada Kamis (6/2/2025).
Adapun, IHSG diproyeksikan akan memasuki uji resistance di level 7.150, pivot 7.050, serta level support di 6.950 pada perdagangan hari ini.
Seiring dengan kondisi tersebut, Phintraco Sekuritas menilai terdapat sejumlah saham yang patut diperhatikan. Deretan saham yang direkomendasikan hari ini antara lain PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT Timah Tbk. (TINS), PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN), dan PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.