Pertamina Geothermal (PGEO) dan Grup PGAS Mengkaji Pengembangan Green Hydrogen

- Penulis

Kamis, 6 Februari 2025 - 08:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menjalin sinergi dengan Grup Pertamina untuk mengembangkan bahan bakar hijau. 

PGEO menandatangani joint study agreement dengan PT Pertamina Gas (Pertagas), entitas anak dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Joint study agreement diteken pada Rabu (5/2). Penandatanganan dihadiri oleh Direktur Strategi Portofolio dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero), A. Salyadi Saputra, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGAS Rosa Permata Sari, Direktur Proyek dan Operasi Pertamina New & Renewable Energy Norman Ginting, serta Direktur Utama & jajaran Direksi PGEO dan Pertagas.

Corporate Secretary Pertamina Geothermal Energy Kitty Andhora mengungkapkan PGEO dengan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) mampu menyediakan listrik rendah emisi yang mendukung produksi hidrogen hijau (green hydrogen) dan amonia hijau (green ammonia).

Produk tersebut dapat dimanfaatkan dalam berbagai sektor, terutama untuk industri dan transportasi. 

Pemanfaatan listrik dari panas bumi dalam produksi hidrogen hijau dan amonia hijau akan membantu industri dan sektor transportasi dalam upaya dekarbonisasi.

Baca Juga :  ChatGPT Ubah Foto Jadi Ghibli: Tren Viral Picu Perdebatan

“Kolaborasi antara PGE dan Pertagas akan mempercepat pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau serta menjadi landasan bagi Pertamina dalam membangun green energy hub,” kata Kitty melalui keterbukaan informasi, Kamis (6/2).

Pasalnya, saat ini belum ada pemain dominan di energi hijau. Pertamina Grup berpeluang menjadi pemain utama energi hijau melalui skala ekonomi dan pendekatan economics of speed, kecepatan dalam pengembangan teknologi serta optimalisasi infrastruktur dan rantai pasok.

Pertagas diklaim sebagai pengelola pipa transmisi gas terpanjang di Indonesia dengan mengelola 2.930 kilometer (km). Pengelolaan infrastruktur energi Pertagas dapat dimanfaatkan untuk penyimpanan dan distribusi  hidrogen hijau dan amonia hijau.

Adapun, kerja sama PGEO dan Pertagas mencakup berbagai aspek. Di antaranya pertukaran informasi teknis yang mencakup analisis kondisi operasi, komposisi thermal, elektrolisis, serta identifikasi potensi pasar dan data terkait lainnya.

Selain itu, kedua perusahaan akan berkolaborasi dalam melakukan kajian teknis seperti evaluasi kelayakan proyek dan identifikasi skema penggunaan listrik panas bumi untuk menghasilkan hidrogen hijau dan amonia hijau. 

Baca Juga :  Geser Tahta Intel, Samsung Pimpin Produksi Chip Dunia

Setelah kajian teknis selesai, PGEO dan Pertagas akan melanjutkan ke studi kelayakan untuk meninjau berbagai aspek proyek. Termasuk potensi investasi dan pengembangan skema bisnis, alokasi sumber daya serta pemilihan teknologi yang tepat dan tata waktu implementasi.

Proyek kerja sama ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang dikelola oleh PGEO, dengan mempertimbangkan lokasi yang memiliki potensi optimal untuk mendukung produksi hidrogen hijau dan amonia hijau.

Kitty mengungkapkan, kolaborasi PGEO dan Pertagas dalam produksi bahan bakar hijau merupakan bagian dari strategi untuk mengembangkan energi panas bumi di sektor hulu, serta memperluas pemanfaatannya di hilir melalui ekosistem industri hijau yang terintegrasi.

Inisiatif ini sekaligus menjadi langkah diversifikasi produk non-kelistrikan (off-grid). 

“Termasuk hidrogen hijau yang membuka peluang hilirisasi produk panas bumi di luar sektor kelistrikan,” tandas Kitty.

Berita Terkait

Green Coke Pertamina: Solusi Bahan Baku Baterai Ramah Lingkungan
Panduan Lengkap: 10 Kamera Mirrorless Terbaik untuk Fotografer Pemula
CEO Nvidia ke China: Strategi Baru di Tengah Pembatasan Chip AS?
AWS Down: Layanan Kripto Global & Lokal Lumpuh Sementara?
Garuda Siapkan Armada: 14 Pesawat Layani 90 Ribu Jemaah Haji Indonesia
Lion Parcel Perkenalkan LIOLIO: CEO Virtual Pertama Gemparkan Indonesia!
Waspada! 4 Ciri Investasi Kripto Penipu yang Harus Anda Hindari
Teknologi Offside Semi-Otomatis Premier League: Cara Kerja dan Kontroversi

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 22:31 WIB

Green Coke Pertamina: Solusi Bahan Baku Baterai Ramah Lingkungan

Jumat, 18 April 2025 - 17:19 WIB

Panduan Lengkap: 10 Kamera Mirrorless Terbaik untuk Fotografer Pemula

Jumat, 18 April 2025 - 03:44 WIB

CEO Nvidia ke China: Strategi Baru di Tengah Pembatasan Chip AS?

Jumat, 18 April 2025 - 00:11 WIB

AWS Down: Layanan Kripto Global & Lokal Lumpuh Sementara?

Kamis, 17 April 2025 - 23:36 WIB

Garuda Siapkan Armada: 14 Pesawat Layani 90 Ribu Jemaah Haji Indonesia

Berita Terbaru

public-safety-and-emergencies

Dramatis di Belize: Warga AS Tikam Tiga Orang, Penumpang Lumpuhkan Pembajak Pesawat

Sabtu, 19 Apr 2025 - 04:40 WIB

society-culture-and-history

Intip 10 Tradisi Paskah Unik Dunia: Meriah dan Tak Terduga!

Sabtu, 19 Apr 2025 - 04:04 WIB