BOGOR, KOMPAS.com – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Barat sudah mengidentifikasi enam dari delapan korban yang tewas dalam kecelakaan beruntun yang terjadi di Gerbang Tol (GT) 2 Ciawi, Kilometer 41, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (5/2/2025).
Kecelakaan tragis ini terjadi pada Selasa (4/2/2025) tengah malam dan melibatkan sejumlah kendaraan, mengakibatkan duka yang mendalam bagi banyak keluarga.
Tim DVI menggunakan berbagai metode untuk mengumpulkan data postmortem yang mencakup pemeriksaan sidik jari, analisis data medis, serta proses pemeriksaan lainnya.
Data tersebut kemudian dicocokkan dengan informasi antemortem yang dimiliki dan dinyatakan lengkap serta dapat dipercaya.
Di antara enam korban yang berhasil diidentifikasi, terdapat dua kakak beradik, Asep Fadilah (40) dan Supardi (39), yang berasal dari Cidadap, Kabupaten Sukabumi.
Kedua jenazah mereka diserahkan kepada keluarga yang telah menunggu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi sejak siang hari.
Keluarga korban hadapi kenyataan pahit
Lukman, salah satu anggota keluarga yang hadir menjemput jenazah, mengungkapkan rasa syoknya.
“Barusan yang (teridentifikasi) meninggal ternyata saudara saya, dua orang atas nama Asep sama Supardi, adik kakak,” ujarnya saat ditemui di Instalasi Forensik RSUD Ciawi.
Ia tidak menduga bahwa Asep dan Supardi akan menjadi korban kecelakaan yang begitu mendalam.
Baca juga: 2 Korban Tewas Kecelakaan di GT Ciawi Masih Diidentifikasi, Tubuh Terbakar 100 Persen
Sebelum meninggalkan rumah, keduanya berpamitan untuk bekerja di Tangerang.
Ucapan pamit tersebut menjadi kata-kata terakhir yang mereka sampaikan kepada keluarga.
Lukman menceritakan bagaimana kakak beradik tersebut berangkat menggunakan mobil travel yang dikemudikan oleh Budiman (45), salah satu korban lain yang juga meninggal dalam kecelakaan tersebut.
“Kadang pulang sebulan sekali, tetapi kemarin mereka pulang karena ada acara di kampung. Dua hari di rumah dan kemudian berangkat lagi,” ungkap Lukman.
Kehilangan yang Mendalam Bagi Keluarga
Kehilangan Asep dan Supardi meninggalkan luka mendalam bagi keluarga.
Asep adalah tulang punggung bagi keluarganya.
“Istrinya sedang mengandung 8 bulan, dia mau berangkat kerja lagi untuk biaya persalinan anak ketiga,” jelas Lukman.
Baca juga: 6 dari 8 Korban Tewas Kecelakaan Tol Ciawi Bogor Teridentifikasi, Berikut Nama-namanya
Tak ada yang menyangka mereka akan kehilangan dua orang yang sangat berarti dalam hidup mereka.
Lukman mengenang momen terakhir bersama Asep dan Supardi saat mereka ngopi di teras sebelum berangkat.
“Kami sempat bercanda dan ngobrol, semuanya terasa begitu menyedihkan sekarang,” kata Lukman dengan suara bergetar.
2 korban belum teridentifikasi
Kepala DVI Polda Jawa Barat, Kombes dr Nariyana, menyatakan bahwa tim DVI telah menerima delapan kantong jenazah dari tempat kejadian perkara (TKP), yang terdiri dari tujuh jenazah laki-laki dan satu jenazah wanita.
Dari jumlah tersebut, enam korban telah teridentifikasi, dan dua korban masih menunggu proses identifikasi lebih lanjut karena kondisinya yang parah.
“Kami masih membutuhkan waktu untuk melakukan identifikasi karena kondisi dua korban tersebut mengalami luka bakar 100 persen,” tambahnya.
Baca juga: Kecelakaan di GT Ciawi Tewaskan 8 Orang, Kronologi Lengkap dan Penyebabnya
Sampel DNA telah diambil dari kedua jenazah yang belum teridentifikasi dan akan dikirim ke Lab Dokkes Polri di Jakarta untuk proses lebih lanjut.
Dengan keinginan untuk memberikan kejelasan dan ketenangan bagi keluarga korban, tim DVI terus bekerja keras dalam melakukan identifikasi secara akurat.
“Kami yakin bahwa identifikasi yang dilakukan melalui metode ilmiah ini dapat dipertanggungjawabkan secara akademis,” pungkas Brigjen Mashudi, Kepala Pusat INAFIS Polri.