Begini Rekomendasi Saham dan Proyeksi Kinerja Indo Tambangraya Megah (ITMG)

- Penulis

Kamis, 6 Februari 2025 - 07:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. Kinerja PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) diproyeksi cenderung menurun di tahun 2025. Sentimen negatif bagi kinerja ITMG berasal dari penurunan harga batubara global.

Analis Maybank Sekuritas Hasan Barakwan mengatakan, ITMG akan meningkatkan volume produksi batubara. Ini didukung oleh kontribusi tambang-tambang barunya, yakni Graha Panca Karsa (GPK) dan Tepian Indah Sukses (TIS).

“Kami memperkirakan tambang-tambang ini akan menambah produksi masing-masing sebesar 1,6 juta ton dan 2 juta ton, sehingga total produksi menjadi sekitar 21,8 juta ton pada 2025,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (5/2).

Meski produksi meningkat, Hasan tetap berhati-hati terhadap prospek ITMG seiring penurunan harga batubara yang sedang berlangsung. Berdasarkan Trading Economics, harga batubara berada di US$ 112 per ton atau ambles 10,18% sejak awal tahun.

Baca Juga :  Grup Djarum Kebut Ekspansi TOWR Lewat Rights Issue

Oleh sebab itu, Maybank Sekuritas juga merevisi turun asumsi rata-rata harga jual (Average Selling Price/ASP) 2025 sebesar 13,3% menjadi US$ 91 per ton. Alhasil, ekspektasi laba bersih ITMG juga diturunkan sebesar 21,6% menjadi US$ 355 juta.

Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas juga menilai bahwa peningkatan produksi tidak akan berdampak signifikan pada pertumbuhan kinerja ITMG lantaran diimbangi penurunan harga batubara. Dus, Sukarno memperkirakan ASP ITMG 2025 bisa di kisaran US$ 75 – US$ 80 per ton.

Melihat penurunan harga batubara yang sudah cukup signifikan dan kondisi kelebihan pasokan yang berlanjut, maka ITMG diperkirakan akan mengalami penurunan kinerja di 2025.

“Untuk proyeksi pendapatan turun 13% dan laba turun 26%,” kata Sukarno.

Baca Juga :  Sinergi Jadi Kunci Merger EXCL dan FREN, Simak Penjelasan Analis

Di sisi lain, Hasan melihat bahwa belanja modal (capital expenditure/capex) ITMG diperkirakan bertahan di kisaran US$ 60 juta per tahun. Ini menilik pada realisasi capex hingga kuartal III-2024 sebesar US$ 36 juta.

Hasan menambahkan, tidak ada kebutuhan mendesak untuk pengeluaran yang signifikan selama periode ini. “Oleh karena itu, kami memperkirakan ITMG akan mempertahankan dividen payout ratio di 70% untuk periode 2024-2026, menawarkan imbal hasil dividen yang menarik secara konsisten di atas 12% selama periode ini,” paparnya.

  ITMG Chart by TradingView  

Dengan peluang dan risiko tersebut, Hasan mempertahankan rekomendasi hold dengan target harga Rp 25.000. Sukarno juga memberikan rekomendasi hold dengan target harga Rp 28.000.

Berita Terkait

IHSG Berpotensi Turun: Strategi Investor Lokal Jadi Penentu?
Liburan Seru Tanpa Bikin Kantong Jebol: Tips Jitu Perjalanan Hemat!
IPO 2025: Investor Waspada Gejolak Perang Dagang, Tantangan Semakin Berat!
Bank BJB Bagikan Dividen Jumbo Rp 85 Per Saham: Cek Jadwalnya!
Rupiah Terkini: Sentuh Rp 16.837, Melemah Dipicu Penguatan Dolar AS
Ruslan Tanoko: Kisah Crazy Rich Surabaya Borong Saham AVIA
Kabar Gembira! KDTN Bagi Dividen Jumbo 60% dari Laba 2024
Bank DKI Berencana IPO Tahun Ini: Target Dana Rp 4 Triliun?

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 20:15 WIB

IHSG Berpotensi Turun: Strategi Investor Lokal Jadi Penentu?

Rabu, 16 April 2025 - 19:03 WIB

Liburan Seru Tanpa Bikin Kantong Jebol: Tips Jitu Perjalanan Hemat!

Rabu, 16 April 2025 - 18:59 WIB

IPO 2025: Investor Waspada Gejolak Perang Dagang, Tantangan Semakin Berat!

Rabu, 16 April 2025 - 18:11 WIB

Bank BJB Bagikan Dividen Jumbo Rp 85 Per Saham: Cek Jadwalnya!

Rabu, 16 April 2025 - 17:43 WIB

Rupiah Terkini: Sentuh Rp 16.837, Melemah Dipicu Penguatan Dolar AS

Berita Terbaru