Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) terkoreksi sehari setelah berembus kabar merger dengan rivalnya yaitu GrabHoldings Ltd. (GRAB). Namun demikian, analis tetap memberikan rekomendasi beli untuk saham GOTO.
Berdasarkan data Bloomberg pada Rabu (5/2/2025), saham GOTO melemah 3,45% menjadi Rp84 pada pukul 9.31 WIB. Adapun, pada perdagangan kemarin GOTO ditutup menguat 7,41% menjadi Rp87.
Sebelumnya dikabarkan Grab tengah mempertimbangkan untuk mengakuisisi GOTO dengan valuasi lebih dari US$7 miliar atau sekitar Rp115,8 triliun (kurs Jisdor BI 3 Februari 2025 Rp16.543 per dolar AS).
Baca Juga : Curi Start di Saham GOTO Sebelum Rumor Merger dengan Grab Makin Santer
Narasumber Bloomberg menyebut salah satu skenario yang tengah dibahas adalah pembelian seluruh saham GOTO senilai Rp100 per saham. Nilai tersebut mencerminkan harga yang premium atau lebih tinggi sekitar 13,6% dari harga sahamnya saat ini pada level Rp88 per saham.
Analis Indo Premier Sekuritas Ryan Winipta dan Reggie Parengkuan melihat rencana tersebut berarti Grab ingin mengakuisisi seluruh lini bisnis GOTO, termasuk layanan on-demand, teknologi finansial, hingga 25% saham di Tokopedia (ecommerce).
“Masih belum diketahui berapa banyak saham yang ingin diambil Grab, tapi jika benar kesepakatan ini terjadi dan Grab menjadi pemegang saham mayoritas GOTO, tentunya hal ini akan memicu kewajiban melakukan mandatory tender offer,” tulis Ryan dan Reggie dalam riset terbaru, Rabu (5/2/2025).
Indo Premier menganalisis apabila benar Grab ingin mengakuisisi GOTO sepertinya karena ingin menguasai pangsa pasar di Indonesia. Adapun, pangsa pasar Grab sudah signifikan di negara Asia Tenggara lainnya, seperti Singapura, Malaysia, dan Filipina. Sehingga, konsolidasi pasar di Indonesia akan menjadikan Grab sebagai pemimpin pasar dan meningkatkan EBITDA perseroan di Indonesia.
Dengan skenario itu, Indo Premier merekomendasikan beli saham GOTO dengan target harga Rp110, sebagai basis potensi akuisisi oleh Grab. Namun, terdapat risiko terhadap harga saham GOTO terutama bila kesepakatan merger itu tidak terjadi.
Adapun, pembicaraan merger antara Grab dan GOTO makin intens dalam beberapa pekan terakhir, dan kedua perusahaan melihat 2025 sebagai waktu yang tepat untuk mencapai kesepakatan.
Kedua perusahaan yang merupakan penyedia layanan ride-hailing terbesar di Asia Tenggara, telah melakukan pembicaraan merger secara berkala selama bertahun-tahun. Merger ini bertujuan mengurangi biaya dan persaingan di kawasan yang memiliki lebih dari 650 juta konsumen.
Grab, yang berbasis di Singapura dan didukung oleh Uber Technologies Inc., serta GOTO yang memiliki investor seperti SoftBank Group Corp., telah menunjukkan kemajuan menuju profitabilitas setelah melakukan debut di pasar saham dalam beberapa tahun terakhir.
Selain itu, pembicaraan yang sedang berlangsung saat ini juga belum tentu menghasilkan kesepakatan, kata sumber tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena masalah ini bersifat pribadi.
GOTO sendiri sudah menampik rumor tersebut. Corporate Secretary GOTO RA Koeseomohadiani menjelaskan tidak ada kesepakatan antara perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi merger sebagaimana telah diberitakan di media massa.
“Perseroan mencatat bahwa berita yang sama juga beredar dari waktu ke waktu di masa lampau dalam beberapa tahun terakhir dan berita-berita tersebut adalah berdasarkan spekulasi,” ucap Koesoemohadiani, Selasa (4/2/2025).
GoTo Gojek Tokopedia Tbk – TradingView
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.