Intip Rekomendasi Saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) di Tengah Kabar Merger Grab

- Penulis

Rabu, 5 Februari 2025 - 08:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dikabarkan bakal segera merger dengan Grab Holdings Ltd. pada tahun ini. Valuasi pengambilalihan yang bakal dilakukan Grab terhadap GOTO senilai US$ 7 miliar.

Kabar terkait merger dua raksasa layanan transportasi online ini sebenarnya sudah berhembus sejak tahun lalu. Namun, kabar bahwa keduanya melakukan diskusi merger secara intens kembali berhembus.

Sebelumnya Dealstreet Asia mengatakan, GOTO dan Grab dikabarkan menargetkan penyelesaian diskusi merger pada tahun ini. 

Menurut beberapa sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut, kesepakatan merger harus terjadi pada tahun 2025 atau kerjasama kedua perusahaan itu tidak akan terjadi sama sekali. 

Baca Juga: Grab Holding dan GoTo Group Targetkan Kesepakatan Merger Rampung Tahun Ini

Tujuan dari merger tersebut adalah untuk mengakhiri kerugian selama bertahun-tahun di pasar internet yang kompetitif di Asia Tenggara.

Salah satu skenario yang sedang dibahas adalah pembelian seluruh saham dengan nilai saham GoTo Indonesia lebih dari Rp 100 per lembar, menurut orang-orang yang mengetahui situasi tersebut. 

“Itu akan mewakili premi sekitar 20% dibandingkan tingkat harga saham saat ini,” ujar laporan Bloomberg, Selasa (4/2).

Kedua perusahaan tersebut memang telah mengadakan pembicaraan selama bertahun-tahun dan menargetkan pengurangan biaya dan kompetisi di wilayah dengan lebih dari 650 juta konsumen.

Baca Juga :  Cara Merapikan Tulisan di Word Secara Otomatis, Mudah dan Praktis

Pada tahun-tahun sebelumnya, merger kedua raksasa ride-hailing itu mengalami sejumlah hambatan, seperti perselisihan antarpihak serta potensi hambatan antimonopoli yang disebabkan oleh dominasi perusahaan di pasar seperti Indonesia dan Singapura. 

  GOTO Chart by TradingView  

Kabar merger dengan Grab ini pun membuat saham GOTO melesat. Pada Selasa (4/2), GOTO ditutup menguat 7,41% ke level Rp 87 per saham.

Namun, GOTO membantah terkait rencana merger tersebut. Sekretaris Perusahaan GOTO, R A Koesoemohadiani mengatakan, tidak ada kesepakatan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi merger sebagaimana telah diberitakan di media massa. 

“GOTO mencatat bahwa berita yang sama juga beredar dari waktu ke waktu di masa lampau dalam beberapa tahun terakhir dan berita-berita tersebut adalah berdasarkan spekulasi,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Selasa (4/2)

Lead Investment Analyst Stockbit Sekuritas, Edi Chandren mengatakan, jika dilihat dari harga saham GOTO saat ini, valuasi akuisisi saham itu lebih tinggi sekitar 13,6%.

”Narasumber Bloomberg pun mengatakan bahwa pembicaraan merger saat ini mungkin tidak akan menghasilkan transaksi apapun,” ujarnya dalam riset terbaru yang diterima Kontan, Selasa (4/2).

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta mengatakan, langkah GOTO yang berencana merger dengan Grab sebenarnya bisa memberikan dampak positif untuk meningkatkan kinerja perseroan.

Baca Juga :  Sempat ke Rp 8.170 Per Dolar versi Google, Begini Proyeksi Rupiah untuk Senin (3/2)

Sebab, nasib Grab yang sudah berhasil mencatatkan untung berbeda dengan GOTO. Kapitalisasi pasar Grab juga lebih besar jika dibandingkan dengan GOTO.

“GOTO ini masih belum mampu membukukan laba bersih, meskipun sudah berupaya melakukan efisiensi biaya,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (4/2).

Baca Juga: Dikabarkan Merger dengan Grab, Ini Kata GoTo Gojek Tokopedia (GOTO)

Jika rencana merger benar-benar terjadi, maka pelayanan e-commerce dan pelayanan transportasi online GOTO bisa meningkat. Alhasil, industri teknologi di Indonesia secara keseluruhan bisa berkembang.

“Merger ini juga bisa memperkuat posisi GOTO dan Grab di pasar Indonesia,” tuturnya.

Namun, perlu diperhatikan juga terkait kepemilikan saham asing di GOTO usai akuisisi Grab. Sebab, itu artinya dominasi asing di dalam GOTO jadi semakin tinggi.

Selain itu, ada kemungkinan langkah pembelian kembali alias buyback saham GOTO sepanjang tahun 202 bisa terkait dengan aksi merger tersebut.

“Aksi korporasi itu memang tujuannya untuk mendongkrak harga saham GOTO, apalagi jika isu merger semakin kuat ke depan,” ungkapnya.

Nafan pun merekomendasikan add untuk GOTO dengan target harga terdekat Rp 89 per saham. 

Berita Terkait

Harga Emas Terkoreksi pada Kamis (6/2) Pagi
Dilanda Aksi Jual, Harga Saham Blue Chip Ini Melemah, Kapan Waktu untuk Beli?
Ramai soal Uang Rp 10.000 Cuma Tampilkan Gambar Pahlawan, Apa Kata BI?
Wall Street Menguat di Tengah Rontoknya Saham Teknologi
Bank Mandiri Catat Pengguna Aplikasi Livin’ Mencapai 29,3 Juta, Nilai Transaksi Tembus Rp 4.027 Triliun
Pak Gunadi Blak-blakan soal Anggaran Gaji PPPK, Waduh
Bersiap, Saham Emiten Hashim (WIFI) Kembali Dibuka Hari Ini (6/2)
Tak Terdampak Kelangkaan Gas 3 Kg, Pengguna Kompor Listrik Lega Tak Perlu Antre Panjang

Berita Terkait

Kamis, 6 Februari 2025 - 08:27 WIB

Harga Emas Terkoreksi pada Kamis (6/2) Pagi

Kamis, 6 Februari 2025 - 08:27 WIB

Dilanda Aksi Jual, Harga Saham Blue Chip Ini Melemah, Kapan Waktu untuk Beli?

Kamis, 6 Februari 2025 - 08:27 WIB

Ramai soal Uang Rp 10.000 Cuma Tampilkan Gambar Pahlawan, Apa Kata BI?

Kamis, 6 Februari 2025 - 08:27 WIB

Wall Street Menguat di Tengah Rontoknya Saham Teknologi

Kamis, 6 Februari 2025 - 08:27 WIB

Bank Mandiri Catat Pengguna Aplikasi Livin’ Mencapai 29,3 Juta, Nilai Transaksi Tembus Rp 4.027 Triliun

Berita Terbaru