Gempa Dahsyat Guncang Tibet, Menelan Korban Jiwa Hingga Puluhan

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 8 Januari 2025 - 09:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – Pada Selasa pagi, 7 Januari 2025, gempa bumi dahsyat dengan kekuatan 6,8 magnitudo mengguncang kawasan Dingri, Tibet, China, yang terletak dekat perbatasan Nepal.

Peristiwa tragis ini terjadi pukul 09.05 waktu setempat (08.05 waktu Hanoi) dengan kedalaman 10 kilometer, menurut laporan China Earthquake Network Center (CENC).

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) bahkan mencatat kekuatan gempa mencapai 7,1 magnitudo.

Kerusakan Akibat Gempa Dahsyat

Guncangan kuat gempa ini menyebabkan kehancuran yang meluas di Dingri dan sekitarnya. Banyak bangunan di dekat pusat gempa runtuh, meninggalkan puing-puing yang berserakan di mana-mana.

Data terkini menunjukkan sedikitnya 95 orang meninggal dunia, sementara 130 lainnya mengalami luka-luka. Suhu dingin ekstrem di Dingri, yang saat ini mencapai -8°C dan diperkirakan turun hingga -18°C pada malam hari, semakin memperburuk situasi korban yang selamat.

Baca Juga :  Kasus HMPV di India Bertambah, Dunia Kesehatan Siaga

Laporan dari CCTV mengungkap bahwa serangkaian gempa susulan turut terjadi setelah guncangan awal, dengan salah satu yang terkuat mencapai magnitudo 4,4. Getaran gempa bahkan terasa hingga ibu kota Nepal, Kathmandu, serta beberapa wilayah di India.

Distrik Dingri, rumah bagi sekitar 62.000 penduduk, berada di dataran tinggi Tibet dalam wilayah Shigatse, kota terbesar kedua di kawasan tersebut.

Wilayah ini dikenal sering mengalami gempa karena posisinya yang berada di pertemuan lempeng tektonik India dan Eurasia. Meski demikian, gempa kali ini dianggap sebagai yang terkuat dalam radius 200 kilometer selama lima tahun terakhir, menurut CENC.

Baca Juga :  Belanja Online AS Pecahkan Rekor! Transaksi Mencapai Lebih dari 280 Miliar Dolar AS

Suhu dingin ekstrem menjadi tantangan besar dalam upaya tanggap darurat. Tim penyelamat dan otoritas setempat tengah bergerak untuk menilai kerusakan dan memberikan bantuan kepada para korban, meskipun kondisi geografis yang sulit dan cuaca yang keras memperlambat proses evakuasi.

Sejarah Gempa di Wilayah Tersebut

Wilayah Asia Selatan dan Barat Daya Tiongkok telah lama dikenal sebagai kawasan rawan gempa bumi. Pada tahun 2008, gempa besar di Sichuan, Tiongkok, menyebabkan hampir 70.000 orang kehilangan nyawa.

Sementara itu, Nepal mengalami bencana serupa pada tahun 2015, ketika gempa berkekuatan 7,8 magnitudo menghancurkan Kathmandu dan menewaskan sekitar 9.000 orang, menjadikannya salah satu gempa paling mematikan di negara tersebut.

Berita Terkait

Ekonomi China Tumbuh 5% pada 2024 Berkat Kebijakan Stimulus
Krisis Perumahan Lansia, Tantangan Usia Tua Menyewa Rumah di Jepang
Presiden Yoon Suk-yeol Ditangkap, Langkah Berikutnya dalam Proses Hukum dan Pemakzulan di Korea Selatan
Perusahaan Listrik Los Angeles Diseret ke Pengadilan Terkait Tuduhan Penyebab Kebakaran Hutan
AS Siapkan 25.000 Personel Keamanan untuk Pastikan Keamanan Pelantikan Donald Trump
Narapidana Ikut Terlibat dalam Pemadaman Kebakaran Besar di California
Kebahagiaan Baru di Gedung Putih, Joe Biden Resmi Jadi Kakek Buyut
Mantan Politisi Kamboja Ditembak di Bangkok Thailand
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 18 Januari 2025 - 14:23 WIB

Ekonomi China Tumbuh 5% pada 2024 Berkat Kebijakan Stimulus

Kamis, 16 Januari 2025 - 13:45 WIB

Krisis Perumahan Lansia, Tantangan Usia Tua Menyewa Rumah di Jepang

Kamis, 16 Januari 2025 - 13:35 WIB

Presiden Yoon Suk-yeol Ditangkap, Langkah Berikutnya dalam Proses Hukum dan Pemakzulan di Korea Selatan

Selasa, 14 Januari 2025 - 16:45 WIB

Perusahaan Listrik Los Angeles Diseret ke Pengadilan Terkait Tuduhan Penyebab Kebakaran Hutan

Selasa, 14 Januari 2025 - 16:40 WIB

AS Siapkan 25.000 Personel Keamanan untuk Pastikan Keamanan Pelantikan Donald Trump

Berita Terbaru

Ekonomi China Tumbuh 5% pada 2024 Berkat Kebijakan Stimulus (Freepik)

Ekonomi

Ekonomi China Tumbuh 5% pada 2024 Berkat Kebijakan Stimulus

Sabtu, 18 Jan 2025 - 14:23 WIB