Indonesia Resmi Menjadi Anggota Penuh BRICS, Peluang dan Tantangan Baru

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 8 Januari 2025 - 09:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – Pada awal tahun, kabar penting datang dari Brasil. Indonesia kini telah resmi bergabung sebagai anggota penuh BRICS, sebuah aliansi negara-negara yang kerap disebut sebagai penyeimbang kekuatan Barat.

Pengumuman ini disampaikan Kementerian Luar Negeri Brasil pada 6 Januari, menyusul persetujuan yang dicapai dalam KTT BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan, Agustus 2023.

Langkah ini mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pemain penting di panggung global. Sebagai negara berpenduduk terbesar di Asia Tenggara dan salah satu ekonomi terkuat di kawasan ini, Indonesia dianggap mampu membawa kontribusi signifikan dalam mendorong reformasi lembaga internasional dan memperkuat solidaritas negara-negara berkembang, yang sering disebut sebagai Global Selatan.

Apa Keuntungan Indonesia Bergabung dengan BRICS?

Sebagai anggota baru BRICS, Indonesia memiliki peluang besar untuk memperluas akses ekspor ke negara-negara anggota, seperti Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan.

Langkah ini dapat memperkuat posisi Indonesia dalam rantai perdagangan global dan meningkatkan daya saing produknya di pasar internasional.

Baca Juga :  Presiden Ekuador Noboa Ingin Gandeng Pasukan Asing untuk Perangi Geng Narkotika

Selain itu, aliansi ini membuka kesempatan bagi Indonesia untuk mengakses teknologi dari negara-negara anggota, seperti Cina dan Rusia, dengan biaya yang lebih terjangkau.

Bagi Indonesia, hal ini bisa menjadi dorongan besar dalam mempercepat pembangunan infrastruktur dan transformasi teknologi dalam negeri.

Keuntungan lainnya adalah potensi mengurangi ketergantungan Indonesia pada dolar AS. Diskusi BRICS baru-baru ini telah banyak membahas penggunaan mata uang lokal dalam transaksi antarnegara, langkah yang bisa membawa stabilitas ekonomi bagi anggota, termasuk Indonesia.

Tantangan yang Perlu Diwaspadai

Namun, di balik peluang besar ini, ada beberapa tantangan yang perlu diantisipasi. Analis Senior Indonesia Strategic and Economic, Ronny Sasmita, menyoroti risiko ketergantungan Indonesia pada teknologi dan produk dari negara-negara anggota BRICS. Hal ini dapat membuka celah bagi masuknya banjir produk asing, terutama dari Cina, yang mungkin mengancam keberlangsungan industri lokal.

Baca Juga :  Denmark Alokasikan Dua Miliar Dolar untuk Perkuat Kehadiran Militer di Greenland

Dari sisi geopolitik, keikutsertaan Indonesia dalam BRICS juga berpotensi memicu pandangan skeptis dari negara-negara maju. Mereka mungkin menganggap Indonesia mulai memihak ke salah satu blok, yang bisa memengaruhi hubungan dengan mitra dagang tradisional di Barat.

BRICS dan Peran Baru Indonesia

Didirikan pada tahun 2009, BRICS terdiri dari Brasil, Rusia, India, dan Cina, dengan Afrika Selatan bergabung pada tahun berikutnya. Kelompok ini dirancang untuk menjadi penyeimbang bagi G7, aliansi negara-negara maju. Tahun ini, di bawah kepemimpinan Brasil, BRICS akan mengadakan KTT berikutnya di Rio de Janeiro pada bulan Juli.

Dengan tambahan anggota baru, seperti Arab Saudi, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab, keanggotaan BRICS kini semakin diperluas. Sebelum Indonesia bergabung, BRICS sudah mencakup 45% populasi dunia dan menyumbang 35% PDB global.

Berita Terkait

Korea Selatan Dilanda Kebakaran Hutan Hebat, Kuil Bersejarah Gounsa Hangus Terbakar
Ribuan Paket iPhone Dicuri dari Teras Rumah, Ini Cara Sindikat Beraksi
Penemuan Tambang Hidrogen Senilai Rp1.400 Kuadriliun di Prancis
Presiden Ekuador Noboa Ingin Gandeng Pasukan Asing untuk Perangi Geng Narkotika
Tiongkok Rancang Teleskop Radio Raksasa di Bulan, Targetkan Ungkap Asal-Usul Alam Semesta
Demonstrasi Besar di Trump Tower New York, Ratusan Aktivis Ditangkap
Harga Beras Meroket, Jepang Buka Gudang Cadangan untuk Stabilkan Pasar
Jumlah Penduduk India 2025: Fakta, Dampak, dan Prediksi Masa Depan

Berita Terkait

Selasa, 25 Maret 2025 - 21:31 WIB

Korea Selatan Dilanda Kebakaran Hutan Hebat, Kuil Bersejarah Gounsa Hangus Terbakar

Minggu, 23 Maret 2025 - 10:36 WIB

Ribuan Paket iPhone Dicuri dari Teras Rumah, Ini Cara Sindikat Beraksi

Sabtu, 22 Maret 2025 - 10:24 WIB

Penemuan Tambang Hidrogen Senilai Rp1.400 Kuadriliun di Prancis

Jumat, 21 Maret 2025 - 20:05 WIB

Presiden Ekuador Noboa Ingin Gandeng Pasukan Asing untuk Perangi Geng Narkotika

Jumat, 21 Maret 2025 - 20:05 WIB

Tiongkok Rancang Teleskop Radio Raksasa di Bulan, Targetkan Ungkap Asal-Usul Alam Semesta

Berita Terbaru

general

Harga Emas Antam Hari Ini

Rabu, 16 Apr 2025 - 10:31 WIB