Donald Trump Kembali Usulkan Kanada Jadi Negara Bagian AS Setelah Justin Trudeau Mundur

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 7 Januari 2025 - 20:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – Setelah Justin Trudeau mengumumkan pengunduran dirinya, ide kontroversial yang pernah disampaikan oleh Donald Trump kembali mencuat, apakah Kanada akan menjadi negara bagian ke-51 Amerika Serikat?

Hanya beberapa jam setelah pengumuman tersebut, Trump mengungkapkan pandangannya melalui platform Truth Social, menyoroti apa yang ia sebut sebagai “keinginan banyak orang Kanada” untuk bergabung dengan AS.

Dalam tulisannya, Trump menambahkan bahwa Amerika tidak dapat terus menanggung defisit perdagangan besar dan beban subsidi yang diberikan kepada Kanada untuk menjaga kelangsungan ekonominya. “Trudeau memahami ini, dan itu sebabnya dia memilih untuk mundur,” ungkapnya.

Bagi Trump, gagasan ini lebih dari sekadar solusi ekonomi. Ia percaya bahwa jika Kanada bergabung dengan Amerika, banyak keuntungan yang akan dirasakan oleh warga Kanada. Tidak ada lagi tarif, pajak lebih rendah, dan tentunya rasa aman yang lebih terjamin. Trump bahkan menggambarkan kemungkinan ini sebagai langkah menuju “bangsa yang besar” yang lebih solid dan kuat.

Baca Juga :  Terungkap! Daftar 10 Saham Boncos Terparah Saat IHSG Terjun Bebas

Sebelumnya, pengunduran diri Trudeau sebagai Perdana Menteri Kanada dan pemimpin Partai Liberal diumumkan setelah tahun-tahun terakhir yang penuh tekanan. Popularitasnya merosot seiring dengan meningkatnya ketidakpuasan publik atas inflasi yang terus melambung dan biaya hidup yang semakin tinggi.

Dalam sebuah pernyataan yang penuh penyesalan, Trudeau mengungkapkan bahwa negara ini berhak mendapatkan pemimpin yang bisa memberikan pilihan berkualitas dalam pemilu mendatang. “Jika saya terus berpegang pada jabatan ini, saya tidak bisa menjadi pilihan terbaik bagi rakyat,” kata Trudeau.

Namun, pengunduran diri Trudeau yang terjadi hanya dua minggu sebelum pelantikan Trump sebagai Presiden AS menempatkan Kanada dalam posisi yang sangat tidak menguntungkan. Trump, yang sebelumnya telah mengancam akan mengenakan tarif 25 persen pada barang-barang impor dari Kanada, kini mendapat ruang lebih luas untuk memperkuat posisinya.

Bagi mantan Duta Besar Kanada untuk AS, David MacNaughton, pengumuman Justin Trudeau seharusnya dilakukan lebih awal agar pemerintah Kanada memiliki waktu untuk merespons kebijakan Trump yang semakin keras.

Baca Juga :  Saham Apple Terjun Bebas, Wall Street Anjlok Terseret Sentimen Tarif Trump

“Begitu Trudeau mengumumkan pengunduran dirinya, kekuasaan dan pengaruhnya hampir hilang,” ujar MacNaughton.

“Ini berarti Kanada harus menghadapi beberapa bulan ketidakpastian dengan Trump yang semakin bersemangat.”

Xavier Delgado, seorang ahli hubungan Kanada-AS dari Wilson Center, juga menilai keputusan Trudeau untuk mengundurkan diri mendekati masa jabatan Trump sebagai langkah yang sangat tidak bijaksana.

Menurutnya, pengumuman tersebut membuat Trudeau tampak seperti pemimpin tanpa otoritas, kehilangan daya tawar dalam menghadapi negosiasi penting dengan Washington. “Keputusan ini sangat merugikan dalam konteks hubungan Kanada dan Amerika yang kini semakin tegang,” jelas Delgado.

Kini, Kanada berada di persimpangan jalan. Sementara Trump dengan berani mengusulkan gagasan menggabungkan Kanada dengan Amerika, dampak dari pengunduran diri Trudeau akan terus terasa dalam dinamika politik antara kedua negara.

Berita Terkait

Korea Selatan Dilanda Kebakaran Hutan Hebat, Kuil Bersejarah Gounsa Hangus Terbakar
Ribuan Paket iPhone Dicuri dari Teras Rumah, Ini Cara Sindikat Beraksi
Penemuan Tambang Hidrogen Senilai Rp1.400 Kuadriliun di Prancis
Presiden Ekuador Noboa Ingin Gandeng Pasukan Asing untuk Perangi Geng Narkotika
Tiongkok Rancang Teleskop Radio Raksasa di Bulan, Targetkan Ungkap Asal-Usul Alam Semesta
Demonstrasi Besar di Trump Tower New York, Ratusan Aktivis Ditangkap
Harga Beras Meroket, Jepang Buka Gudang Cadangan untuk Stabilkan Pasar
Jumlah Penduduk India 2025: Fakta, Dampak, dan Prediksi Masa Depan

Berita Terkait

Selasa, 25 Maret 2025 - 21:31 WIB

Korea Selatan Dilanda Kebakaran Hutan Hebat, Kuil Bersejarah Gounsa Hangus Terbakar

Minggu, 23 Maret 2025 - 10:36 WIB

Ribuan Paket iPhone Dicuri dari Teras Rumah, Ini Cara Sindikat Beraksi

Sabtu, 22 Maret 2025 - 10:24 WIB

Penemuan Tambang Hidrogen Senilai Rp1.400 Kuadriliun di Prancis

Jumat, 21 Maret 2025 - 20:05 WIB

Presiden Ekuador Noboa Ingin Gandeng Pasukan Asing untuk Perangi Geng Narkotika

Jumat, 21 Maret 2025 - 20:05 WIB

Tiongkok Rancang Teleskop Radio Raksasa di Bulan, Targetkan Ungkap Asal-Usul Alam Semesta

Berita Terbaru