TRIBUNTRENDS-COM – Sarawak kembali dilanda banjir dalam beberapa hari terakhir, diperparah oleh curah hujan monsun yang deras.
Banjir ini tidak hanya menyebabkan evakuasi warga dan merusak infrastruktur, tetapi juga memaksa satwa liar meninggalkan habitatnya, termasuk ular, kadal, dan dalam beberapa kasus, buaya.
Keberadaan buaya di Sarawak sebenarnya bukan hal yang langka.
Namun, tingginya curah hujan dan banjir yang meluas meningkatkan kemungkinan interaksi antara manusia dan satwa ini.
Tak ayal, kemunculan buaya saat banjir menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi masyarakat yang bermukim di sekitar sungai atau daerah rawan banjir.
Baca juga: Dico Ganinduto Tolong Korban Banjir, Rumdin Bupati Kendal jadi Pengungsian, Chacha Frederica: Maaf
Fenomena ini bukan sesuatu yang baru bagi penduduk setempat.
Banyak warga di Bintulu dan Miri telah membagikan video yang memperlihatkan buaya berkeliaran di sekitar permukiman atau wilayah terdampak banjir.
Beberapa rekaman bahkan menunjukkan buaya dari jarak dekat, seolah-olah sedang “berpatroli” di daerah yang biasanya bukan habitatnya.
Salah satu video terbaru yang beredar memperlihatkan seekor buaya berenang di kawasan banjir di Bintulu, Sarawak.
Rekaman ini semakin memperkuat kekhawatiran masyarakat akan potensi bahaya yang ditimbulkan oleh perpindahan habitat buaya akibat naiknya permukaan air.
Situasi ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan serta langkah mitigasi untuk mengurangi konflik antara manusia dan satwa liar selama musim hujan.
Pihak berwenang diharapkan dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat guna memastikan keselamatan warga sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem di daerah tersebut.
Rumah Rusak
Selain di Serawak, banjir yang melanda Kelantan baru-baru ini memang terbilang sangat dahsyat dan bahkan dikatakan lebih parah dibandingkan dengan banjir besar yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat, dengan sebagian besar daerah yang terkena banjir masih tergenang hingga hari ini.
Meskipun air mulai surut di beberapa tempat, namun masih ada banyak lokasi yang terjebak dalam genangan air, mempersulit kehidupan sehari-hari bagi warganya.
Baca juga: Terbiasa Cashless, Bencana Topan Super Yagi Buat Warga China Pusing Gegara Tak Punya Uang Tunai
Salah satu cerita yang baru-baru ini mencuri perhatian netizen datang dari sebuah rumah di Tumpat, Kelantan.
Rumah tersebut hancur parah akibat badai arus banjir yang begitu deras melanda kabupaten tersebut.
Pemilik rumah, Mohd Safian Abd Kadir, mengungkapkan bahwa kerugian yang ditanggungnya akibat kerusakan rumah diperkirakan mencapai Rp 713 juta, sebuah jumlah yang sangat besar, terutama mengingat kondisi rumah tersebut yang baru saja dibangun tiga tahun lalu.
Yang lebih menyedihkan lagi, rumah tersebut dibangun dengan menggunakan tabungan hasil kerja kerasnya selama 20 tahun dalam berbisnis.
Mohd Safian dan istrinya tak dapat menahan kesedihan saat menyaksikan rumah impian mereka yang hampir runtuh akibat terjangan arus banjir yang begitu kuat.
Mereka menyatakan bahwa mereka menangis melihat rumah yang selama ini mereka perjuangkan dan bangun dengan penuh harapan, kini menjadi rusak dan tak terpakai lagi.
Hal yang lebih mengejutkan adalah kenyataan bahwa lokasi rumah tersebut sebelumnya tidak pernah terendam banjir.
Namun, arus air yang begitu deras dan tidak terkendali kali ini berhasil merusak struktur rumah mereka, menyebabkan retakan di berbagai bagian bangunan yang sebelumnya kokoh.
Meskipun hati mereka hancur, Mohd Safian dan istrinya merasa bersyukur karena mereka selamat dan bisa berlindung di rumah ibu mertua mereka selama insiden tersebut.
Rumah yang rusak ini sebelumnya digunakan sebagai homestay, tempat di mana pasangan suami istri ini menerima tamu yang datang untuk menginap.
Jika tidak ada tamu, mereka akan tinggal di rumah tersebut. Namun, jika ada tamu, mereka memilih untuk tinggal di rumah ibu mertua.
Kini, dengan rumah yang hampir hancur, pasangan ini harus menghadapi kenyataan pahit, namun mereka tetap bersyukur karena selamat dari bencana tersebut.
Bencana banjir yang melanda negeri-negeri di Malaysia memang sangat mengkhawatirkan, dan banyak korban yang harus merasakan dampak langsung dari kejadian ini.
Baca juga: 5 Fakta Bencana Tanah Longsor di Papua Nugini, 2.000 Orang Tertimbun, 7.900 Orang Dievakuasi
Kita semua tentu berharap agar banjir ini segera surut dan masyarakat yang terdampak bisa segera mendapatkan bantuan yang mereka perlukan.
Semoga segala urusan korban banjir dipermudah dan mereka diberi kekuatan serta kesabaran dalam menghadapi cobaan yang begitu besar ini.
Mari kita semua berdoa untuk mereka yang terdampak, agar diberikan ketabahan dan semoga bencana serupa tidak terulang lagi di masa depan.
***
(TribunTrends/Jonisetiawan)