KOMPAS.com – Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, Jawa Timur, menerapkan pembayaran tiket masuk secara non-tunai dengan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sejak Jumat (31/1/2025).
“Jadi pembayaran nontunai tiket masuk ke Kawah Ijen sudah diberlakukan sejak Jumat (31/1) kemarin, dan sebelumnya juga sudah dilakukan uji coba pembayaran menggunakan QRIS,” ucap Kepala Seksi Konservasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah V Banyuwangi, Dwi Putro Sugiarto, dikutip dari Antara, Senin (3/2/2025).
Baca juga:
- Kereta Eksekutif Ijen Ekspres Malang-Banyuwangi Beroperasi mulai Februari 2025
- Kawah Ijen Buka Lagi 8 September 2024, Tiket Dijual Online
Dwi Putro melanjutkan, penerapan pembayaran non-tunai ini bertujuan memudahkan wisatawan saat membeli tiket.
Adapun sistem pembayaran tersebut merupakan arahan dari kementerian, yang mewajibkan pembayaran tiket semua destinasi wisata alam menggunakan sistem non-tunai dengan QRIS.
Baca juga: Spot Foto Pohon di Puncak Kawah Ijen Ditutup, Imbas Turis China Jatuh ke Jurang
Tidak hanya itu, menurutnya, pembayaran dengan QRIS dapat meningkatkan kepercayaan pengunjung karena lebih transparan. Sebab, uang tersebut akan terekam dan masuk ke kas negara.
“Pembayaran tiket masuk wisata alam ini sudah menjadi kewajiban, dan petugas tidak lagi menerima pembayaran tunai,” ucap Dwi Putro.
Baca juga:
- Tips Pendakian ke Kawah Ijen agar Tetap Aman dan Selamat
- Usai Mendaki Ijen, Bisa Lepas Lelah di Kolam Air Panas Blawan
Sekitar 3.600 wisatawan ke Kawah Ijen saat libur panjang 2025
TWA Kawah Ijen termasuk destinasi favorit wisatawan saat periode libur panjang Isra Miraj 2025 dan Hari Raya Imlek 2025, pekan lalu.
Dwi Putro menuturkan, sekitar 3.600 wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara mendaki ke puncak Gunung Ijen dan menikmati pemandangan alam kawah.
“Selama libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek 2025, pengunjung Kawah Ijen dalam beberapa hari mencapai ribuan, kalau normalnya libur akhir pekan sekitar 600 orang pengunjung,” jelasnya.
Baca juga: 4 Geopark di Indonesia Masuk Jaringan UNESCO Global Geopark, Ada Ijen