Meninggalnya Bunda Iffet meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi personel grup band Slank. Abdee Slank, sang gitaris, mengungkapkan rasa penyesalan karena belum sempat menunaikan janjinya kepada mendiang.
“Saya masih punya hutang untuk mengajak Bunda makan, belum sempat karena beliau sakit,” kenang Abdee Slank saat ditemui di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Abdee mengenang sosok Bunda Iffet sebagai pribadi yang hangat dan perhatian. Ia mengingat mendiang sering menanyakan tentang kehidupan pribadinya, khususnya mengenai pasangan hidup.
“Pesan atau wasiat dari Bunda yang saya ingat adalah kepeduliannya yang besar. Beliau sering menanyakan, ‘Abdee, kapan cari jodoh?’,” cerita Abdee.
Namun, pria berusia 56 tahun ini tak merasa terbebani dengan pertanyaan tersebut. Justru, ia melihatnya sebagai wujud rasa sayang dan perhatian Bunda Iffet kepadanya.
Kepedulian Bunda Iffet tidak hanya tertuju pada hal-hal pribadi. Ia juga sering menanyakan kondisi pemerintahan kepada Abdee.
“Setiap bertemu, beliau selalu bertanya, ‘Gimana pemerintah?’, dan saya jawab, ‘Lagi baik’. Kepeduliannya meluas, tidak hanya kepada anak-anaknya atau Slank, tetapi juga kepada bangsa dan negara,” jelasnya.
Sikap peduli dan bijak Bunda Iffet turut memengaruhi karya-karya Slank. Abdee mengungkapkan bahwa mendiang terkadang mengingatkan Slank agar lebih bijak dalam mengkritik pemerintah.
“Beliau pernah berkata, ‘Jangan terlalu keras mengkritik pemerintah, mereka sedang bekerja’. Kadang beliau lebih tegas dari kami. Pesan itu selalu saya ingat dan jadikan pedoman,” tutup Abdee.