RAGAMUTAMA.COM, JAKARTA – Kabar gembira bagi penggemar musik indie rock! Sajama Cut, band kebanggaan Indonesia, baru saja merilis single teranyar mereka yang bertajuk “Homili/Menatap Wajah Tuhan”.
Peluncuran single ini menjadi penanda kembalinya Sajama Cut ke dunia musik setelah lima tahun berlalu sejak album “Godsigma” yang mendapat sambutan hangat dan semakin memantapkan posisi mereka di skena musik indie tanah air.
“Homili/Menatap Wajah Tuhan” juga menjadi sinyal dimulainya era baru bagi Sajama Cut, mengarah pada perilisan album keenam mereka yang sangat dinantikan, dan direncanakan akan hadir pada pertengahan tahun 2025.
Lagu terbaru ini menawarkan eksplorasi musikal yang segar dari Sajama Cut. Sentuhan melodi melankolis berpadu dengan aransemen rock yang megah, diperkaya dengan lirik khas Sajama Cut yang tetap puitis, namun kali ini terasa lebih emosional dan menyentuh.
Ini Lagu Terindah dan Tersulit yang Pernah Diciptakan Rich Brian
“Homili/Menatap Wajah Tuhan” mengisahkan tentang perjuangan internal di tengah hiruk pikuk budaya modern yang serba cepat, menuntut ambisi yang tak ada habisnya, serta pencarian akan makna kebahagiaan dalam kesederhanaan.
“Lagu ini adalah salah satu dari sekian banyak ‘doa dan pujian sekuler’ yang akan sering kalian temui di album mendatang,” ujar Marcel Thee, vokalis sekaligus motor utama Sajama Cut, dalam keterangan resminya.
Dibuka dengan bait lirik yang kuat, “Neraka yang kau takuti/bersemi dalam hati/menuntun, merayakan dirinya,” lagu ini secara gamblang menyampaikan realita emosional dan personal yang dirasakan oleh banyak orang.
Lagu “Homili/Menatap Wajah Tuhan” terasa begitu relevan dan dekat dengan pengalaman manusia: siapa yang tidak pernah merasa tersiksa dan terperangkap dalam labirin pikirannya sendiri?
The Cottons Persembahkan Lentera, Lagu Kasih Sayang untuk Orang Terdekat
“Setiap lagu baru yang kami ciptakan adalah perwujudan pengalaman dan harapan akan penyembuhan diri, yang saya komunikasikan bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk semua pendengar Sajama Cut,” ungkap Marcel Thee.
“Bagi saya, lirik dalam lagu ini secara terbuka menyatakan bahwa kebahagiaan sejati selalu hadir dalam wujud yang sederhana dan ‘biasa’. Kita sering kali tersiksa oleh pemikiran, ambisi, dan keinginan untuk meraih sesuatu yang lebih, sampai kita lupa melatih diri untuk merasa bahagia, bahkan dengan sedikit hal yang sudah kita miliki,” lanjutnya.
Visual untuk era baru Sajama Cut ini diperkuat dengan grafis karakter kartun yang menggemaskan namun juga memiliki sisi ‘damaged’, atau ‘lucu tapi terluka’, yang menggambarkan semangat untuk tetap mempertahankan keindahan di tengah kerasnya realitas dunia.
Bilal Indrajaya Hadirkan Sesi Pertunjukan Langsung Album Nelangsa Pasar Turi
Sebagai bagian dari kampanye peluncuran single ini, Sajama Cut mengajak para pendengar untuk berinteraksi secara khusus melalui nomor kontak yang diumumkan di media sosial. Kesempatan ini memberikan akses eksklusif untuk mendengarkan potongan lagu dan menerima pesan video langsung dari para personel band.
Album keenam dari Sajama Cut nantinya akan dirilis di bawah naungan Bojakrama Press, sebuah label rekaman independen yang berbasis di Surabaya.
Septian Dwi Satria, salah satu anggota Bojakrama Press, mengungkapkan bahwa dalam album terbaru ini, Sajama Cut membuktikan bahwa meskipun telah lama berkarya, mereka tidak pernah terjebak dalam nostalgia dan batasan estetika masa lalu.
“Kami merilis album ini karena eksperimentasi tanpa henti yang dilakukan Sajama Cut, yang menolak untuk bermain ‘aman’ dan tetap liar dalam menjelajahi musikalitas. Tanpa kehilangan identitas khas mereka, yang sangat melekat dengan lirik-lirik puitis nan ‘obscure’. Bagi kami, pencapaian estetika di album ini terdengar sangat prima, segar, dan mengejutkan,” tutur Septian Dwi Satria.
“Homili/Menatap Wajah Tuhan” juga akan dilengkapi dengan video lirik yang digarap oleh Aidil Akbar, menampilkan animasi minimalis dari sampul single tersebut.
Lagu “Homili/Menatap Wajah Tuhan” dari Sajama Cut sudah dapat dinikmati di berbagai platform musik digital.
Saat ini, Sajama Cut beranggotakan Marcel Thee (vokal, multi-instrumentalis), Arta Kurnia (bass), Aldrian Risjad (gitar), Dewandara Danishwara (gitar, keys), Daniel Hasudungan (synth, piano), Adam Rinando (drums, synth), dengan bantuan Tenna Handarini pada vokal latar.
Sajama Cut (SC), yang namanya melejit pada era musik independen awal 2000-an, merupakan ikon musik indie rock di Indonesia.
Dengan sejumlah lagu hits seperti “Less Afraid”, “Fallen Japanese”, “Paintings/Pantings”, “Alibi”, “Adegan Ranjang 1981 – 1982”, “Lautan yang Memeluk Cermin”, “Twice (Rung the Ladder)”, dan masih banyak lagi, Sajama Cut telah memberikan pengaruh besar pada banyak musisi kontemporer.
Salah satu bukti nyata dari pengaruh tersebut adalah antusiasme para musisi untuk mengisi album “You Can Be Anyone You Want – A Tribute to Sajama Cut” yang melibatkan 30 musisi, termasuk Ade Paloh, Polka Wars, Neonomora, Bottlesmoker, dan Polyester Embassy.
Sajama Cut telah merilis 5 album yang banyak mendapatkan pujian dari masyarakat luas dan para kritikus musik, baik di dalam maupun luar negeri.
Tidak hanya itu, Sajama Cut juga telah berpartisipasi dalam beberapa soundtrack dan album kompilasi, termasuk film “Janji Joni” dan album legendaris “JKT: SKRG”.
Album-album Sajama Cut telah masuk dalam daftar album terbaik pada tahun perilisannya, serta dekade 2000 dan 2010-an, termasuk album kelima mereka, “Godsigma”, pada tahun 2020. (ded/jpnn)