“`html
Nama Rismon Sianipar kembali menjadi sorotan setelah serangkaian pernyataan yang ia sampaikan di berbagai platform media sosial terkait keabsahan ijazah Joko Widodo. Mari kita telusuri profil Rismon Sianipar dan perkembangan terkini seputar isu ijazah yang melibatkan Presiden Jokowi ini.
Rismon Sianipar dikenal aktif berinteraksi di berbagai platform media sosial, terutama di platform X (dahulu Twitter). Di sana, ia seringkali berbagi perspektif dan informasi mengenai perkembangan teknologi serta berbagai isu aktual. Belum lama ini, ia kembali mengangkat pertanyaan mengenai keaslian ijazah Jokowi melalui akun X miliknya, @SianiparRismon.
“Skripsi Saminudin Barori Tou yang diklaim oleh pihak UGM sebagai rekan kuliah Jokowi, ternyata lembar pengesahan skripsinya mencantumkan kata ‘tesis’! Kepada Sigit Sunarta, Wening Udasmoro, Arie Sujito, Andi Sandi, San Afri Awang, hentikan upaya menyesatkan masyarakat!,” tulisnya dalam sebuah unggahan di X pada tanggal 16 April 2025.
Akibat tindakannya mempertanyakan validitas ijazah Presiden RI ke-7, Jokowi, Rismon Sianipar dilaporkan ke pihak berwajib oleh Relawan Pemuda Patriot Nusantara atas dugaan penyebaran ujaran kebencian, pada hari Rabu, 23 April 2025.
Profil Rismon Sianipar dan Rekam Jejak Kariernya Dalam sebuah video di kanal YouTube Forum Keadilan TV berjudul “Eksklusif – Rismon Sianipar Bongkar Fakta Baru Ijazah Jokowi”, Rismon menjelaskan bahwa analisisnya terhadap dokumen ijazah Joko Widodo dilakukan setelah masa jabatan Jokowi sebagai presiden berakhir. Ia juga memaparkan alasan yang mendorongnya untuk melakukan analisis tersebut.
“Semua berawal dari ketelitian kami. Saat Bapak Dekan Sigit Sunarta mengadakan konferensi pers dan memperlihatkan ijazah Jokowi, beserta lembar pengesahan skripsinya,” ungkap Rismon dalam sesi podcast Forum Keadilan TV.
“Kemudian saya memeriksa setiap frame secara detail. Lalu saya menganalisis kesesuaian font menggunakan metode *string matching*, dan hasilnya cukup meyakinkan. Jika isu ini ditarik ke ranah politik, menurut saya kurang bijak,” imbuh Rismon.
Rismon Hasiholan Sianipar dilahirkan pada tanggal 25 April 1977 di Dolok Ulu, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Ia dikenal sebagai seorang ahli forensik digital dan merupakan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia meraih gelar Sarjana Teknik pada tahun 1998 dan Magister Teknik di bidang Teknik Elektro pada tahun 2001.
Setelah menyelesaikan program magister di UGM, Rismon Sianipar mendapatkan beasiswa Monbukagakusho dari Pemerintah Jepang. Ia berhasil meraih gelar Master of Engineering (M.Eng) pada tahun 2005 dan Doctor of Engineering (Dr.Eng) dari Universitas Yamaguchi pada tahun 2008.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia sempat menjabat sebagai dosen di Departemen Teknik Elektro Universitas Mataram. Berdasarkan informasi dari laman portofolio Rismon Sianipar di LinkedIn, ia berprofesi sebagai Software Developer dan Author sejak tahun 2008 hingga saat ini.
- Ratusan Massa TPUA Geruduk UGM, Pertanyakan Ijazah Jokowi
- UGM Siap Buka Dokumen Akademik Jokowi di Pengadilan
Ia menjalin kerjasama dengan sejumlah lembaga penelitian di Jepang dari tahun 2008 hingga 2014, dengan fokus utama pada proses *cryptanalysis* terhadap kode-kode terenkripsi, khususnya dalam bidang kriptografi, kriptanalisis, dan forensik audio/citra/video digital.
Hingga saat ini, ia masih aktif menangani berbagai kasus terkait keamanan *database* dan *cryptanalysis* di berbagai perusahaan di berbagai negara.
Salah satu aplikasi yang tengah ia kembangkan adalah GUI Pemrosesan Sinyal, Citra, dan Video Digital, yang dirancang untuk digunakan sebagai perangkat laboratorium, alat bantu riset, dan sebagai materi pendukung perkuliahan yang berkaitan dengan pemrosesan sinyal, citra, video digital, visi komputer, dan forensika digital.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, Rismon pernah memberikan kesaksian dan menganalisis rekaman CCTV dalam kasus Jessica Kumala Wongso pada tahun 2016.
Rismon Sianipar juga aktif menulis sejumlah buku yang berkaitan dengan pemrograman, internet, dan keamanan data. Berikut adalah beberapa karya tulis Rismon Sianipar:
- Pemrograman MATLAB dalam Contoh dan Penerapan (2013)
- Java: Teori, Algoritma, dan Aplikasi (2014)
- SIMULINK MATLAB: Belajar Dari Contoh (2016)
- Kasus dan Penyelesaian Visual Basic (2015)
- Struktur Data Dengan Pemrograman Generik (2015)
- PHP MySQL Langkah Demi Langkah (2016)
- Pemrograman Database Menggunakan MySQL (2016)
- Teori dan Implementasi JAVA (2013)
- Pemrograman dan Struktur Data C (2013)
- Java: Algoritma, Struktur Data, dan Pemrograman GUI (2013)
- Pemrograman C++: Dasar Pemrograman Berorientasi Objek (2012)
Rismon Sianipar, bersama dengan tiga anggota Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), juga dilaporkan ke pihak berwajib. Ketiga anggota TPUA tersebut adalah Roy Suryo, Tifauzia Tyassuma, dan Rizal Fadillah. Laporan tersebut tercatat dengan nomor LP/B/978/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKPUS/POLDA METRO JAYA.
Sebelum pelaporan keempat anggota TPUA ke Polda Metro Jaya pada tanggal 23 April 2025, sejumlah massa TPUA melakukan aksi demonstrasi di Fakultas Kehutanan UGM di Yogyakarta pada hari Selasa, 15 April 2025. Kemudian, sehari setelahnya, TPUA mendatangi kediaman Jokowi di Solo pada hari Rabu, 16 April 2025. Tujuan kedatangan mereka adalah untuk meminta Jokowi menunjukkan ijazahnya.
Menanggapi polemik yang berkembang, pihak UGM turut memberikan klarifikasi terkait isu ijazah palsu Jokowi. UGM menegaskan bahwa mereka memiliki seluruh dokumen pendukung yang membuktikan bahwa Jokowi adalah mahasiswa sah di kampus tersebut dan telah lulus secara resmi.
“Joko Widodo tercatat sejak awal hingga akhir mengikuti tridarma perguruan tinggi di Universitas Gadjah Mada,” ujar Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Wening Udasmoro, seperti dikutip dari ANTARA pada hari Rabu, 16 April 2025.
- Roy Suryo Dilaporkan ke Polisi usai Menilai Ijazah Jokowi Palsu
- Hasil Sidang Perdana Ijazah Jokowi dan Alasan Ia Tidak Hadir
“`