Hansi Flick: Juru Selamat Finansial dan Mesin Juara Barcelona
Barcelona, klub raksasa Catalan, pernah terjerat krisis keuangan yang nyaris meluluhlantakkan eksistensinya.
Beban utang yang menumpuk dan pengeluaran operasional yang membengkak akibat gaji pemain bintang mengancam kebangkrutan klub.
Di tengah kesulitan itu, manajemen Barcelona, di bawah kepemimpinan Joan Laporta, berjuang keras mencari sumber pendapatan tambahan untuk menyelamatkan klub dari jurang kehancuran finansial.
Langkah-langkah penyelamatan bahkan mengharuskan penjualan beberapa pemain bintang untuk mengurangi beban pengeluaran.
Keputusan pahit yang paling berkesan tentu saja pelepasan Lionel Messi beberapa tahun lalu karena klub tak mampu lagi menanggung beban gajinya.
Namun, perlahan namun pasti, Barcelona bangkit berkat kesepakatan-kesepakatan strategis dengan sponsor utama.
Di sisi lapangan, kehadiran Hansi Flick berperan krusial dalam membalikkan keadaan, baik di lapangan maupun di neraca keuangan.
Sejak bergabung pada akhir Mei tahun lalu, pelatih asal Jerman ini menunjukkan komitmen luar biasa dengan menerima gaji yang relatif rendah, hanya 3 juta euro per musim (sekitar 57,6 miliar rupiah), itupun sebelum pajak.
Barcelona di Ujung Rekor Tripel Treble, Hansi Flick Haus Kemenangan
Setelah dipotong pajak, gaji bersih Flick hanya 1,5 juta euro, tergolong rendah untuk standar pelatih di Liga Spanyol.
Bandingkan dengan Carlo Ancelotti, misalnya, yang menerima gaji bruto sekitar 11 juta euro, hampir empat kali lipat gaji Flick.
Pelatih yang pernah menjadi asisten Joachim Loew ini hanya akan menerima bonus 1 juta euro jika menjuarai Liga Champions dan 750 ribu euro tambahan untuk gelar Liga Spanyol.
Kendati demikian, kompensasi finansial yang sederhana ini menghasilkan prestasi gemilang.
Flick telah membawa Barcelona meraih gelar Piala Super Spanyol dan yang terbaru, Copa del Rey, mengalahkan Real Madrid di partai final.
Kemenangan-kemenangan tersebut memperkuat reputasinya sebagai spesialis final. Ia memiliki rekor kemenangan 100% di partai puncak.
Sebelum sukses bersama Barcelona, Flick juga menorehkan prestasi serupa bersama Bayern Muenchen pada 2019-2020, dengan raihan Piala Jerman, Piala Super Jerman, Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Klub.
Barcelona Juara Copa del Rey, Ancelotti Akui Real Madrid Lebih Dekat dengan Piala
Ambisi Flick belum berhenti. Ia menatap final Liga Champions dengan penuh semangat.
“Saya terkejut dengan sambutan hangat sejak hari pertama, dan saya selalu merasa nyaman dan bahagia,” ungkap Flick setelah mengalahkan Real Madrid di final Copa del Rey di La Cartuja, Sevilla, Sabtu (26/4/2025).
“Masih ada dua laga lagi untuk mencapai final Liga Champions.”
“Kami semua akan berjuang maksimal untuk meraih kesuksesan,” tambahnya, seperti dikutip RAGAMUTAMA.COM dari Marca.