Ragamutama.com JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menunjukkan tekad yang kuat untuk memulihkan performanya dengan mengambil serangkaian inisiatif strategis. Upaya ini mencakup diversifikasi lini bisnis, peningkatan efisiensi dalam operasional perusahaan, serta penyegaran kepemimpinan yang disesuaikan untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.
Pada sesi perdagangan hari Jumat (26/4), harga saham UNVR mengalami kenaikan signifikan sebesar 17,06%, mencapai level Rp 1.750 per saham.
Sebagai dampak positif dari strategi yang dijalankan, saham perusahaan yang bergerak di sektor barang konsumsi ini kembali terpilih masuk ke dalam jajaran indeks IDX High Dividend 20 (IDXHIDIV20). Hal ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu emiten yang secara konsisten memberikan dividen kepada para pemegang saham selama lebih dari tiga dekade terakhir.
Unilever Indonesia (UNVR) Menegaskan Signifikansi Aspek Keberlanjutan dalam Bisnis
IDXHIDIV20 adalah sebuah indeks yang merepresentasikan kinerja harga dari 20 saham yang memiliki catatan pembagian dividen tunai yang stabil selama tiga tahun terakhir, serta menawarkan tingkat imbal hasil dividen (dividend yield) yang menarik.
Berdasarkan pengumuman pembaruan yang berlaku mulai tanggal 5 Februari 2025 hingga 3 Februari 2026, Unilever Indonesia kembali terdaftar sebagai salah satu komponen indeks tersebut.
Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, menyampaikan bahwa pembagian dividen yang tinggi adalah indikasi komitmen perusahaan terhadap para pemegang saham.
UNVR Chart by TradingView
“Unilever dikenal luas sebagai perusahaan yang memiliki rekam jejak yang konsisten dan setia dalam memberikan keuntungan kepada para investornya,” ujar Nafan dalam pernyataan tertulisnya pada hari Kamis (24/4).
Berdasarkan laporan keuangan tahun 2024, Unilever Indonesia mencatatkan laba per saham (EPS) sebesar Rp 88,30. Sebagian dari laba ini telah didistribusikan sebagai dividen interim, sementara sisanya berpotensi untuk dibagikan sebagai dividen final dengan nilai mencapai Rp 47,30 per saham.
Dengan harga saham UNVR pada penutupan perdagangan tanggal 15 April 2025 sebesar Rp1.340, estimasi *yield* dividen final adalah sekitar 3,40%. Total *yield* dividen untuk tahun buku 2024 diproyeksikan mencapai 6,59%, yang merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.
Pergerakan Harga Unilever Indonesia (UNVR) dalam Tren Positif Sejak Awal Maret, Apa Pemicunya?
Rebound kinerja Unilever Indonesia didorong oleh penataan ulang portofolio produk, peningkatan efisiensi dalam operasional, serta perluasan jangkauan distribusi pasar. Langkah-langkah ini secara signifikan meningkatkan daya tarik saham UNVR, terutama di mata investor yang berorientasi jangka panjang.
“Untuk prospek jangka panjang, UNVR memiliki fondasi bisnis yang kokoh,” imbuh Nafan.
Sejak pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia, Unilever Indonesia memiliki catatan yang mengesankan dalam hal konsistensi pembagian dividen. Selama 33 tahun berturut-turut sejak tahun 1992, perusahaan ini tidak pernah absen dalam memberikan dividen kepada para pemegang sahamnya.
Prospek kinerja yang kian membaik serta kembalinya UNVR ke dalam indeks berbasis dividen menjadikan saham ini sebagai salah satu opsi investasi defensif yang menjanjikan imbal hasil yang kompetitif, terutama di tengah volatilitas pasar global yang ada.
Dalam periode satu bulan terakhir, saham UNVR telah mencatatkan penguatan lebih dari 10%, yang mencerminkan sentimen positif dari para pelaku pasar terhadap pemulihan fundamental perusahaan.
Harga Saham Unilever Indonesia (UNVR) Terus Menurun, Bagaimana Tanggapan Manajemen?
Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, menjelaskan bahwa proses seleksi saham untuk dimasukkan ke dalam indeks IDXHIDIV20 mempertimbangkan sejumlah faktor, termasuk catatan pembagian dividen selama tiga tahun terakhir, besaran *dividend yield*, nilai transaksi, serta kapitalisasi pasar *free float*.
“Masing-masing faktor ini memiliki bobot yang berbeda, sehingga memungkinkan adanya saham dengan *dividend yield* yang relatif kecil namun tetap memenuhi syarat seleksi karena faktor-faktor lainnya memiliki nilai yang kuat,” pungkas Jeffrey.