JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Suasana haru menyelimuti upacara pelepasan jenazah Ricky Siahaan, gitaris Seringai. Edy Khemod, sang drummer yang juga merupakan sahabat karib Ricky, menyampaikan pidato perpisahan yang begitu menyentuh.
Air mata tak terbendung dari Edy saat ia berbagi kenangan tentang sosok Ricky yang begitu berarti baginya.
Lebih dari sekadar rekan kerja, persahabatan mereka telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya.
“Jujur, saya biasanya kurang suka bicara seperti ini, tapi untuk keluarga dan semua yang mengenal kami, Ricky itu lebih dari sekadar teman satu band. Hubungan kami jauh melampaui urusan pekerjaan,” ungkap Edy dengan suara tercekat di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (26/4/2025).
Edy menekankan betapa besar peran Ricky dalam setiap aspek kehidupannya.
“Separuh hidup saya dihabiskan bersama Ricky. Setiap keputusan penting selalu melibatkan dirinya. Saya merasa tidak bisa mengambil keputusan tanpa kehadirannya,” lanjut Edy, menggambarkan betapa kehilangannya sangat mendalam.
Bayangan Seringai tanpa Ricky menghadirkan kesedihan yang tak terhingga baginya.
Di tengah kesedihan, Edy sempat menyelipkan candaan ringan, mencoba menghidupkan kembali suasana.
“Ini pertama kalinya saya merasakan kehilangan yang begitu dalam, lebih dari sekadar kehilangan seorang sahabat. Sulit membayangkan bagaimana jadinya nanti. Tapi, tenang saja, ada Arian yang siap menanggung biaya sekolah anak-anak Ricky,” ujar Edy, disambut senyum tipis dari para pelayat.
Edy juga meminta maaf jika humornya terasa tidak tepat di tengah suasana duka.
Baginya, canda adalah cara mereka berdua menghadapi cobaan dan perubahan.
“Saya mohon maaf kepada keluarga jika kami terlihat kurang sensitif. Beginilah cara kami mengatasi perubahan, seperti yang sudah kami lakukan sejak beberapa hari lalu di Jepang,” jelas Edy.
“Seringai bisa bertahan selama ini bukan hanya karena kesamaan selera musik, tetapi juga karena selera humor yang sama. Sudah 24 tahun kami bersama, selama itu,” imbuh Edy.
Sebagai penutup, Edy mengucapkan selamat jalan kepada Ricky, meyakini bahwa Seringai tidak akan pernah sama tanpa dirinya.
“Sudah 24 tahun kita bersama. Sampai jumpa di reuni nanti. Seringai tidak akan pernah sama lagi tanpa Ricky. Bisa dibilang, Ricky itu nyawanya Seringai,” kata Edy dengan tulus.
“Arian itu pikirannya Seringai, saya adalah nafasnya, Sammy adalah raganya karena dia paling ganteng. Tapi kalau tidak ada nyawanya, buat apa saya bernapas?” pungkas Edy, mengakhiri pidato perpisahannya.
Ricky Siahaan menghembuskan napas terakhirnya di Shinjuku City, Tokyo, pada 19 April 2025 pukul 21.30 waktu setempat.
Kepergiannya terjadi setelah Seringai menyelesaikan penampilan dalam tur konser Asia Timur bertajuk Seringai Signature Time Wolves of East Asia Tour 2025.
Prosesi pemakaman dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (26/4/2025) pukul 14.00 WIB di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.