Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dan Franco Morbidelli (Pertamina Enduro VR46) memberikan tanggapan mereka terkait dugaan kerja sama antara saudara kembar Marquez.
Indikasi kerja sama terlihat jelas antara Marc Marquez (Ducati Lenovo) dan adiknya, Alex Marquez (Gresini Racing).
Keduanya konsisten menempati posisi 1 dan 2, baik di balapan Sprint maupun balapan utama.
Salah satu bentuk bantuan yang terlihat adalah membiarkan diri diikuti untuk memanfaatkan slipstream, sehingga menghasilkan waktu putaran yang lebih cepat.
Strategi yang dikenal sebagai towing ini sangat efektif dalam sesi latihan dan kualifikasi untuk mengamankan posisi start terbaik.
Morbidelli mengungkapkan bahwa strategi serupa juga diterapkan oleh pembalap VR46 Riders Academy.
Di MotoGP, terdapat empat pembalap dari akademi Valentino Rossi: Morbidelli, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), Luca Marini (Honda HRC Castrol), dan Marco Bezzecchi (Aprilia Racing).
“Kami bukan saudara kandung, tetapi kami sering saling membantu, dan hal itu masih terus kami lakukan selama latihan,” ungkap Morbidelli, seperti dikutip RAGAMUTAMA.COM dari Motosan.
“Pada akhir pekan balapan, Marc dan Alex terlihat saling membantu dalam menyalip dan mendorong satu sama lain,” tambahnya.
Marc Marquez Tertawa Disebut Bos Ducati sebagai Raja MotoGP, Namun Tidak Sepenuhnya Setuju dengan Pujian Lainnya
Morbidelli menilai strategi Marquez bersaudara bukan hal negatif.
Bahkan, mantan runner-up MotoGP ini berpendapat bahwa strategi tersebut dapat ditiru untuk meraih hasil maksimal.
“Strategi ini menguntungkan, jadi jika kompetitor melakukannya, kita juga harus menirunya,” jelas Morbidelli.
Pernyataan pembalap berdarah Brasil-Italia ini memperkuat pandangan bahwa taktik kerja sama kini semakin diterima di MotoGP.
Padahal, team order sebelumnya dianggap tabu di MotoGP.
Kontroversi muncul pada MotoGP Malaysia 2017 ketika Jorge Lorenzo beberapa kali menerima instruksi “Mapping 8” dari timnya, Ducati.
Mapping 8 diduga sebagai kode untuk membiarkan Andrea Dovizioso, yang saat itu bersaing memperebutkan gelar, menyalipnya.
Sejak saat itu, bantuan dari rekan setim seringkali menjadi pertanyaan ketika persaingan semakin ketat.
Francesco Bagnaia, pembalap Ducati Lenovo, seringkali dihadapkan pada pertanyaan serupa.
Bagnaia selalu menegaskan bahwa ia tidak pernah mengharapkan bantuan dari pembalap lain untuk menjadi juara.
Mengenai Marc dan Alex Marquez, Bagnaia menyinggung kemungkinan adanya kesepakatan di antara keduanya untuk menghindari manuver ceroboh yang dapat merusak balapan.
“Mereka bersaudara, dan mereka berjuang untuk tujuan yang sama, yaitu memenangkan gelar,” kata Bagnaia seperti dikutip dari Motorsport.
“Alex tampil fantastis dengan menyamai performa (Marc) setiap akhir pekan.”
“Marc tidak berusaha lebih keras, tetapi mungkin ia memiliki feeling yang lebih baik dalam beberapa balapan terakhir.”
“Jadi saya rasa mereka tidak akan saling beradu keras, karena mereka bersaudara.”
“Jika ada masalah, mereka akan menyelesaikannya di rumah, tetapi di lintasan mereka akan tetap profesional.”
“Saya rasa jika Alex punya kesempatan menang, Marc tidak akan melakukan hal bodoh, dan begitu pula sebaliknya,” pungkas Bagnaia.
Tim Yamaha Racing Indonesia Siap Beraksi di Seri Pembuka ARRC Buriram