Kisah Inspiratif 3 Kartini Muda: Sukses Bangun Brand Fesyen Lokal Sebelum Usia 30 Tahun

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 26 April 2025 - 10:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Setiap tanggal 21 April, semangat Kartini selalu dirayakan sebagai simbol perjuangan perempuan Indonesia untuk terus maju dan berkarya. Semangat ini diwujudkan oleh tiga Kartini masa kini: Sabila Anjani Syahrul, Meutia Tasla Syahrul, dan Cella Chintania, para pendiri brand fesyen lokal Luxxe Studio yang berdiri sejak tahun 2016.

Berawal dari kesulitan pribadi menemukan pakaian formal sesuai selera, Luxxe Studio berkembang menjadi brand dengan desain modern, fungsional, dan berkualitas tinggi.

“Kami ingin menciptakan pakaian yang kami sendiri ingin kenakan. Bukan hanya soal gaya, tetapi juga potongan, kenyamanan, dan kualitas bahan,” jelas Sabila.

Perjalanan awal membangun Luxxe Studio penuh tantangan. Segala proses dijalankan secara mandiri, dari produksi hingga pemasaran, membangun kepercayaan konsumen satu per satu.

Ketiga pendiri bahkan mengikuti kelas di sekolah mode untuk memahami aspek teknis dan bisnis industri fesyen.

“Saat itu e-commerce belum sepopuler sekarang. Kami melayani pembelian melalui pesan pribadi (DM), satu per satu,” kenang Sabila.

Namun, tantangan tersebut justru mengajarkan mereka membangun brand dari nol.

Shopee dan Pertumbuhan Bisnis

Perubahan signifikan terjadi ketika mereka bergabung dengan e-commerce Shopee pada tahun 2017. Langkah ini awalnya sebagai respons terhadap permintaan pelanggan yang lebih nyaman bertransaksi melalui platform Shopee.

Seiring waktu, Shopee menjadi kanal penjualan utama Luxxe Studio. Fitur-fitur seperti Shopee Live dan Shopee Video memfasilitasi interaksi langsung dengan konsumen. Program Shopee Affiliate juga memperluas jangkauan promosi brand.

“Melalui Shopee Live, kami dapat menjelaskan detail produk secara real-time, meningkatkan kepercayaan pelanggan. Kami juga melihat lonjakan pesanan selama kampanye tanggal kembar, seperti 9.9, 10.10, dan 11.11, hingga tiga kali lipat dari hari biasa,” ujar Sabila.

Baca Juga :  Jejak Perjuangan Kartini: 5 Destinasi Wisata Penuh Inspirasi

Berkat berbagai kampanye dan fitur Shopee, omzet Luxxe Studio meningkat 20–30 persen setiap tahun. Bahkan menjelang Ramadan, penjualan dapat meningkat hingga 200 persen berkat partisipasi dalam kampanye spesial, seperti Shopee Ramadan Fashion Bazar.

Fesyen dengan Nilai Tradisi dan Inklusivitas

Keberhasilan Luxxe Studio tidak hanya dari sisi penjualan. Brand ini juga dikenal dengan desain yang memadukan elemen tradisional dan gaya modern.

Misalnya, Raya Collection 2025 Luxxe Studio menampilkan keanggunan busana perempuan Indonesia dengan sentuhan kekinian.

“Kami percaya produk lokal harus memiliki karakter yang kuat. Dari desain, kualitas, hingga kemasan, semuanya harus menarik dan bernilai,” tegas Sabila.

Lebih dari sekadar produk, Luxxe Studio juga menjadi wadah pemberdayaan perempuan. Hal ini terlihat dari tim produksi yang mayoritas perempuan.

Luxxe Studio memiliki tim khusus detail payet yang terdiri dari para ibu rumah tangga sekitar lokasi produksi. Jam kerja diatur hingga pukul 4 sore agar mereka dapat tetap menjalankan peran dalam keluarga.

Baca Juga :  Jejak Perjuangan Kartini: 5 Destinasi Wisata Penuh Inspirasi

“Kami ingin bisnis ini tidak hanya berdampak secara ekonomi, tetapi juga memberi ruang bagi perempuan untuk tetap berdaya dalam peran apa pun,” ungkap Sabila.

Pesan untuk Perempuan yang Ingin Merintis Bisnis

Sebagai perempuan yang membangun usaha sejak muda, Sabila membagikan tiga prinsip penting bagi siapa pun yang ingin berkecimpung di industri fesyen.

Pertama, jangan takut gagal karena eksekusi adalah kunci utama setiap ide bisnis. Proses jatuh bangun dalam berbisnislah yang membuat brand berkembang.

“Cobalah dulu. Jangan menunggu kesempurnaan. Uji langsung ke pasar, dari situ kita tahu mana yang berhasil dan perlu diperbaiki,” katanya.

Kedua, bangun identitas brand yang kuat. Setiap brand harus memahami pesan yang ingin disampaikan kepada target pasarnya.

Ketiga, konsisten dan adaptif. Di tengah perubahan dunia yang cepat, adaptasi adalah kunci keberhasilan di industri fesyen Indonesia.

“Industri fesyen terus berubah. Tren, cara belanja, dan komunikasi dengan konsumen berubah cepat. Jadi, penting untuk terus belajar, tetap fleksibel, dan jangan cepat puas. Nikmati setiap prosesnya. Jatuh bangun justru membuat kita tumbuh,” pesannya.

Berita Terkait

Sabtu, 26 April 2025 - 10:23 WIB

Kisah Inspiratif 3 Kartini Muda: Sukses Bangun Brand Fesyen Lokal Sebelum Usia 30 Tahun

Berita Terbaru

Education And Learning

Pramono Kaget: Program Pemutihan Ijazah, Ribuan Belum Ditebus!

Sabtu, 26 Apr 2025 - 20:35 WIB