jateng.RAGAMUTAMA.COM, SEMARANG – Sebuah perjalanan spiritual yang luar biasa sedang berlangsung. Sebanyak 38 bhikkhu dari berbagai penjuru dunia kini tengah menunaikan ritual perjalanan suci Thudong, sebuah ziarah panjang yang akan berakhir di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Perjalanan penuh makna ini dimulai dari Bangkok, Thailand, pada tanggal 6 Februari 2025. Para petapa Buddha ini akan menempuh jarak lebih dari 2.500 kilometer dalam rangka memperingati Hari Raya Waisak 2569 BE yang sakral di Candi Borobudur.
Rute perjalanan mereka melintasi sejumlah negara, termasuk Thailand, Malaysia, Singapura, sebelum memasuki wilayah Indonesia melalui Batam, dan kemudian tiba di Jakarta pada 17 April 2025.
Di tanah air, rute Thudong dimulai dari Jakarta dan akan melewati berbagai kota besar seperti Bekasi, Cikarang, Karawang, Indramayu, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Kendal, Semarang, sebelum akhirnya mencapai tujuan utama di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.
Menurut jadwal, rombongan Bhikkhu Thudong akan tiba di Kota Semarang pada 6 Mei 2025 sore hari. Mereka akan beristirahat sejenak di kawasan Gang Lombok sebelum melanjutkan perjalanan spiritual mereka menuju Magelang pada 7 Mei 2025.
Perlu diketahui, Thudong adalah praktik spiritual mendalam dalam agama Buddha yang melibatkan perjalanan panjang dengan berjalan kaki, dari satu tempat suci ke tempat suci lainnya. Perjalanan ini bukan hanya ujian ketahanan fisik, tetapi juga sebuah upaya pencarian pencerahan spiritual.
Berbagai persiapan telah dilakukan di Jawa Tengah (Jateng) untuk menyambut kedatangan para biksu Thudong, termasuk penyiapan tempat ibadah utama di Candi Borobudur.
“Perayaan Waisak kali ini sangat sentral di Jawa Tengah karena adanya Borobudur, dan salah satu bagian pentingnya adalah Thudong yang membawa berkah bagi daerah-daerah yang dilalui,” ujar Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, pada Jumat (25/4).
Beliau menambahkan bahwa kedatangan para bhikkhu yang tengah menjalankan Thudong akan disambut dengan hangat oleh masyarakat Semarang di Kantor Gubernur Jawa Tengah.
Gus Yasin juga menekankan pentingnya mempererat kerukunan antarumat beragama dan mengajak seluruh masyarakat untuk memberikan dukungan penuh terhadap perjalanan spiritual ini.
“Kita harus mengawal dengan sebaik mungkin dan memastikan perjalanan Thudong ini benar-benar berjalan lancar,” tegas politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut.
Sementara itu, Ketua DPD Walubi Jateng, Tanto Harsono, menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan Waisak akan diawali dengan karya bakti di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal Kota Semarang pada tanggal 4 Mei 2025.
Selain itu, akan ada kegiatan sosial berupa pengobatan gratis yang akan diselenggarakan pada tanggal 10–11 Mei di Zona 2 Candi Borobudur. Kegiatan ini menargetkan untuk melayani sekitar 7.000 hingga 8.000 warga selama dua hari pelaksanaan.
Layanan yang diberikan meliputi operasi katarak, bibir sumbing, bedah minor, serta pelayanan medis lainnya, seperti pemeriksaan oleh dokter gigi, dokter mata, dan dokter umum.
Puncak acara Waisak akan berlangsung pada tanggal 12 Mei 2025, dimulai dengan kirab dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur pada pukul 14.00 WIB, dilanjutkan dengan pelepasan lampion pada pukul 21.00 WIB, dan puncaknya adalah momen detik-detik Waisak pada pukul 23.55.29 WIB. (wsn/jpnn)