Ragamutama.com – Setelah 13 tahun mengabdi, Jamie Vardy akan meninggalkan Leicester City di akhir musim ini. Pelatih Leicester, Ruud van Nistelrooy, mengungkapkan momen perpisahan emosional yang berlangsung selama 45 menit dengan sang striker.
Pengumuman kepergian Vardy disampaikan langsung olehnya, menandai berakhirnya era gemilang bersama The Foxes.
Keputusan ini juga disampaikan secara pribadi kepada pelatihnya, van Nistelrooy, dalam sebuah pertemuan empat mata yang penuh makna.
Pertemuan antara dua striker legendaris ini berlangsung selama 45 menit, membahas masa depan Vardy.
“Dia memberi tahu saya tentang keputusannya. Saya mengerti betapa berat keputusan ini. Sudah waktunya baginya untuk pergi, meskipun saya tak sepenuhnya tahu alasannya,” ujar van Nistelrooy kepada The Independent.
“Kami membahas langkah selanjutnya. Segala kemungkinan masih terbuka. Sekarang saatnya baginya untuk merenung, bersama keluarga, dan menentukan klub berikutnya,” tambahnya.
Van Nistelrooy memuji dedikasi Vardy yang luar biasa kepada Leicester City. Selama 13 tahun, Vardy berkontribusi besar dalam keberhasilan klub, termasuk meraih gelar juara Liga Inggris 2015-2016 dan Piala FA 2021.
“Percakapan kami sangat berkesan. Dia datang ke kantor saya, menyampaikan keputusannya, dan kami berdiskusi selama 45 menit tentang berbagai hal.”
“Dalam 13 tahun kariernya di sini, ada suka dan duka. Namun yang paling menonjol adalah kesetiaannya yang luar biasa. Dia selalu memberikan yang terbaik, dalam situasi apapun.”
“Ini sebuah kisah yang luar biasa. Kisah karier profesionalnya, tetapi juga 13 tahun perjalanan hidupnya di sini, dengan berbagai pasang surut.”
“Dia bermain di kompetisi Eropa, dan melewati semuanya. Dengan kepribadiannya yang unik, Anda tak akan mudah menemukan pemain seperti dia,” kata van Nistelrooy, yang juga pernah bermain sebagai striker.
Van Nistelrooy bahkan menyebut Vardy sebagai pemain terbaik yang pernah membela Leicester.
Vardy, yang kini berusia 38 tahun, bergabung dengan Leicester dari Fleetwood Town pada Juli 2012.
Sejak saat itu, ia telah mencetak 198 gol dari 496 penampilan, menjadikannya legenda sejati The Foxes.
Sang “King of the Foxes” ini telah menjadi bagian penting dari sejarah Leicester.
Mulai dari menyelamatkan klub dari ancaman degradasi pada musim 2014-2015, memimpin tim meraih gelar juara Premier League di tahun 2015-2016, bermain di Liga Champions, hingga meraih Piala FA 2021.
Salah satu pencapaian Vardy yang paling berkesan adalah mencetak gol dalam 11 pertandingan Premier League secara beruntun pada tahun 2015.
Prestasi ini melampaui rekor van Nistelrooy sendiri, yang pernah mencetak gol dalam 10 laga Premier League secara beruntun.
“Adil rasanya jika saya mengatakan bahwa ia adalah pemain terbaik yang pernah membela klub ini,” tegas van Nistelrooy.
“Ia berkontribusi besar dalam semua kesuksesan yang diraih dalam 13 tahun terakhir.”
“Ia hanya membutuhkan empat pertandingan lagi untuk mencapai 500 penampilan dan dua gol lagi untuk mencapai 200 gol.”
“Angka-angka ini sudah berbicara banyak. Jika ditambahkan dengan trofi-trofi yang ia raih, maka gambaran lengkapnya akan terlihat jelas,” lanjut van Nistelrooy.
Van Nistelrooy menambahkan bahwa perpisahan dengan Vardy adalah momen yang luar biasa dan pantas mendapatkan penghormatan.
Meski meninggalkan Leicester, Vardy belum berencana pensiun.
“Perpisahannya sangat berkesan. Ia pantas menerima semua penghargaan dan penghormatan dari klub, tim, para pendukung, dan semua pecinta sepak bola.”
Laga kandang terakhir Vardy di King Power Stadium akan berlangsung pada 18 Mei melawan Ipswich.
Pertandingan terakhirnya bersama Leicester diperkirakan akan dimainkan seminggu kemudian, di laga tandang melawan Bournemouth.