Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi menyambut Perdana Menteri (PM) Fiji, Sitiveni Rabuka, dalam sebuah kunjungan kenegaraan yang berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada hari Kamis, 24 April.
Pertemuan antara Prabowo dan Rabuka berfokus pada serangkaian isu krusial, mulai dari dampak perubahan iklim hingga dinamika geopolitik yang kompleks. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo menekankan betapa pentingnya kolaborasi erat antarnegara kepulauan dalam menghadapi tantangan serius yang ditimbulkan oleh perubahan iklim global, termasuk ancaman kenaikan permukaan laut yang semakin nyata.
“Yang Mulia, izinkan saya sekali lagi menegaskan betapa solid dan harmonisnya hubungan bilateral antara Fiji dan Indonesia, yang telah terjalin dengan baik sejak pembukaan hubungan diplomatik kita. Sebagaimana yang telah saya sampaikan, sebagai dua negara yang berada di kawasan Pasifik, kita berbagi kepentingan yang sama dan menghadapi tantangan serupa di berbagai bidang,” ujar Prabowo dengan penuh keyakinan.
“Kita berdua adalah negara kepulauan, dan kita menghadapi tantangan iklim yang serupa. Kenaikan permukaan laut merupakan ancaman yang akan berdampak signifikan pada Indonesia,” tambahnya, menggarisbawahi urgensi masalah tersebut.
Selain isu perubahan iklim yang menjadi perhatian utama, kedua pemimpin juga menyoroti pentingnya untuk memiliki posisi yang solid dan terpadu di kancah internasional. Presiden Prabowo menyatakan bahwa baik Indonesia maupun Fiji menjunjung tinggi prinsip kedaulatan, mengutamakan perdamaian, dan berupaya untuk tidak terlibat dalam eskalasi ketegangan geopolitik global yang sedang berlangsung.
“Di ranah internasional, kita memiliki pandangan yang sejalan. Kita percaya pada kedaulatan setiap negara dan berkomitmen pada perdamaian, kerja sama, dan kolaborasi. Indonesia memiliki tradisi panjang sebagai negara non-blok. Kami tidak ingin terseret ke dalam persaingan geopolitik yang merugikan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prabowo menekankan betapa krusialnya kolaborasi ekonomi sebagai fondasi untuk mencapai stabilitas dan kemajuan bersama. Ia menyoroti bahwa dunia saat ini semakin terhubung, dan dampak dari suatu peristiwa di satu wilayah dapat dirasakan secara global.
“Kita percaya pada perdamaian, kolaborasi, dan kerja sama, terutama dalam sektor ekonomi dan perdagangan. Kita memahami bahwa dunia telah menjadi semakin kecil. Apa yang terjadi di satu bagian dunia akan berdampak pada seluruh dunia. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk bekerja sama demi mencapai hubungan yang baik antara negara kita,” pungkasnya, menutup pertemuan dengan optimisme.