JUARA.NET – Juara dunia dua kali, Viktor Axelsen, menggebrak jagat bulu tangkis dengan menyerukan agar turnamen Super 1000 dalam kalender Badminton World Federation (BWF) diperpanjang.
Pemain bulu tangkis asal Denmark itu mengajukan saran tersebut setelah mencatat bahwa turnamen tenis US Open (AS Terbuka), yang dijadwalkan berlangsung dari 24 Agustus hingga 7 September, kini akan berlangsung selama 15 hari mulai tahun ini.
Australian Open dan Roland Garros juga telah melakukan perubahan serupa, meninggalkan Wimbledon sebagai satu-satunya Grand Slam yang masih dimainkan selama 14 hari.
Sama seperti tenis yang memiliki empat turnamen Grand Slam, bulu tangkis juga memiliki empat acara Super 1000 bergengsi dalam Tur Dunia BWF, yaitu Malaysia Open, All England, Indonesia Open, dan China Open.
Viktor Axelsen percaya bahwa periode turnamen yang lebih panjang tidak hanya akan memberikan pemain lebih banyak waktu untuk pulih, tetapi juga menciptakan lebih banyak kegembiraan dan keterlibatan bagi para penggemar.
Baca Juga: Sukses Juarai India Open 2025, Viktor Axelsen Bilang Begini
Saat ini, Axelsen, yang merupakan peraih medali emas Olimpiade dua kali, merasa bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara turnamen Super 1000 dan turnamen tingkat lebih rendah, seperti acara Super 500.
“Turnamen All England dan Super 1000 lainnya bisa berlangsung selama 10 hari atau lebih,” usul Axelsen.
“Ini akan memberikan pemain satu atau dua hari istirahat tambahan, menciptakan lebih banyak hype di sekitar pertandingan, dan memberikan lebih banyak kesempatan bagi media dan penggemar untuk berinteraksi dengan pemain,” jelas Axelsen.
Namun, berbeda dengan tenis, turnamen bulu tangkis biasanya berlangsung selama enam hingga tujuh hari, dengan jadwal yang padat antara setiap acara.
Sebagai contoh, Malaysia Open, sebuah acara Super 1000 yang menandai pembuka musim untuk Tur Dunia BWF tahun ini, dijadwalkan berlangsung selama enam hari.
Hanya dua hari setelah acara tersebut berakhir, banyak pemain terpaksa melakukan perjalanan ke New Delhi untuk berkompetisi di Indian Open.
Pada minggu berikutnya, mereka menuju Jakarta untuk mengikuti Indonesian Masters, dan beberapa masih bertanding di Thailand Masters minggu ini.
Rangkaian turnamen itu sangat menyiksa para pebulu tangkis.
Akibatnya, banyak pemain yang terpaksa tidak mengikuti suatu turnamen demi pemulihan fisik dan mental atau mencegah cedera.
Sejumlah pemain top bahkan lebih memprioritaskan turnemen level tinggi Super 1000.
Baca Juga: Ranking BWF Terbaru – Viktor Axelsen dan Chico Aura Dwi Wardoyo Senasib
Perhelatan bulu tangkis 2025 yang digelar BWF terdiri atas tiga grade.
Grade 1 merupakan turnamen akbar BWF yang meliputi Kejuaraan Beregu Campuran Dunia (Piala Sudirman) dan Kejuaraan Dunia.
Grade 2 adalah Tur Dunia BWF, yang terdiri atas enam level.
Level 1 atau teratas bernama BWF World Tour Finals, yang berisi hanya satu turnamen.
Level 2 disebut Super 1000 sebanyak empat turnamen.
Level 3 adalah Super 750 sebanyak enam turnamen.
Level 4 Super 500 berisi sembilan turnamen.
Level 5 Super 300 dan level 6 Super 100 masing-masing 10 turnamen.
Sedangkan grade 3 merupakan turnamen terbuka BWF, yang terdiri atas International Challenge, International Series, dan Future Series.
Piala Sudirman digelar untuk tim, sedangkan selebihnya merupakan turnamen individual.