Tragedi American Airlines 587: Detik-Detik Sayap Terlepas, Ratusan Nyawa Melayang

- Penulis

Senin, 21 April 2025 - 00:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Tragedi American Airlines Penerbangan 587 tercatat sebagai salah satu momen paling memilukan dalam sejarah aviasi.

Peristiwa nahas ini terjadi pada 12 November 2001, hanya berselang dua bulan setelah serangan teroris 11 September yang mengguncang World Trade Center.

Pesawat Airbus A300-605R, yang membawa 251 penumpang, mengalami kecelakaan dan jatuh di wilayah Belle Harbor, New York, Amerika Serikat.

Seluruh penumpang, beserta 9 awak pesawat yang bertugas, dinyatakan meninggal dunia. Selain itu, dilaporkan 5 orang di darat turut menjadi korban akibat dampak reruntuhan pesawat.

Detik-detik Kecelakaan American Airlines 587

Tidak ada yang mengira bahwa cuaca cerah di Bandara Internasional John F. Kennedy, New York, pada pagi itu akan menjadi awal dari sebuah tragedi.

American Airlines Penerbangan 587 direncanakan terbang dari Bandara Internasional John F. Kennedy di New York menuju Santo Domingo, Republik Dominika, pada tanggal 12 November 2001, sekitar pukul 08.00 pagi waktu setempat.

Proses boarding di gerbang 22 membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama dari jadwal. Hal ini disebabkan oleh penambahan prosedur keamanan yang menyebabkan penundaan keberangkatan pesawat.

Sekitar pukul 08.38 waktu setempat, gerbang akhirnya ditutup, dan pesawat meninggalkan gerbang pada pukul 09.00 waktu setempat.

Pesawat kemudian bergerak menuju landasan pacu 31L, berada di belakang Japan Air Lines Penerbangan 047, sebuah Boeing 747-400 yang akan terbang menuju Tokyo-Narita.

Pesawat JAL 047 bersiap untuk lepas landas pada pukul 09.11 waktu setempat. Namun, pesawat tersebut baru benar-benar lepas landas satu menit kemudian.

Ketika JAL 047 masih dalam persiapan untuk lepas landas, pengawas menara memperingatkan kru pesawat AA587 mengenai potensi turbulensi dan menginstruksikan mereka untuk melakukan taxi ke posisi, serta bersiap di landasan pacu 31L.

American five eighty seven heavy Kennedy tower, hati-hati wake turbulence landasan pacu tiga kiri, taxi ke posisi dan bertahan,” demikian bunyi peringatan tersebut, seperti dikutip dari ASN Flightsafety.

Sekitar pukul 09.13, American Airlines Penerbangan 587 akhirnya mendapatkan izin untuk lepas landas, yaitu 1 menit 45 detik setelah pesawat JAL 047.

Baca Juga :  Lagi, Pesawat Pribadi Tabrakan di Arizona AS, Kali Ini Sebabkab 2 Orang Tewas

Setelah meninggalkan landasan dan mulai terbang, roda pendaratan ditarik kembali pada pukul 09.14 waktu setempat.

Pengawas menara kemudian memberikan instruksi kepada kru untuk meninggalkan anjungan.

“Pesawat American Airlines 587 belok kiri, terbang ke Bridge Climb. Hubungi keberangkatan New York. Selamat pagi,” ucap petugas.

Pada pukul 09.15, pengawas ARTCC menginformasikan bahwa penerbangan 587 sedang naik dari ketinggian 1.300 kaki (396 meter) menuju ketinggian 5.000 kaki (1.524 meter).

Pengawas kemudian memberikan izin kepada pilot untuk naik ke ketinggian 13.000 kaki dan berbelok ke kiri, langsung menuju WAVEY.

Sayap Patah dan Mesin Terlepas, Pesawat Terjun Bebas

Saat berada di ketinggian dan pesawat American Airlines Penerbangan 587 sedang berbelok ke kiri, para kru pesawat tiba-tiba mendengar suara berdecit dan suara berderak yang keras.

Para kru menduga suara tersebut berasal dari turbulensi yang dialami pesawat saat sedang menanjak ke ketinggian.

Sekitar 15 detik kemudian, pesawat mulai miring ke kanan. Tiba-tiba terdengar suara patahan, hentakan, dan dentuman keras ketika kemudi kembali bergerak ke kanan.

Seluruh sirip ekor vertikal pesawat tiba-tiba terlepas. Akibatnya, Airbus A300-605R tersebut terjun tak terkendali dari ketinggian 2.500 kaki (762 meter).

Selama proses penurunan ini, kedua mesin terpisah dari sayap dan jatuh dalam jarak sekitar 30 meter satu sama lain di dekat persimpangan Newport Avenue dan Beach 129th Street.

Pesawat akhirnya jatuh di Beach 131 Street, sebuah area perumahan di Queens.

Penyebab Kecelakaan American Airlines 587

Investigasi yang dilakukan oleh Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) mengungkapkan bahwa kecelakaan American Airlines Penerbangan 587 disebabkan oleh penggunaan mekanisme kemudi yang berlebihan.

Tindakan tersebut mengakibatkan stabilizer vertikal pesawat (sirip ekor) dan kedua mesin terlepas dari badan pesawat.

Tanpa stabilizer vertikal, pesawat kehilangan kendali, berputar tak terkendali, dan akhirnya jatuh di lingkungan Queens, tepatnya di Belle Harbor.

Baca Juga :  Kronologi Pesawat Delta Air Terbalik, Penyebab Diduga Angin Kencang

Menurut Britannica, insiden ini bermula ketika kopilot menggunakan kontrol kemudi secara berlebihan setelah mengalami turbulensi pada ketinggian sekitar 1.700 kaki (518 meter).

NTSB mencatat bahwa turbulensi yang dialami masih berada dalam batas toleransi sistem otomatis pesawat dan sebenarnya tidak memerlukan intervensi manual. Namun, kopilot diketahui memiliki kecenderungan untuk bereaksi secara agresif terhadap turbulensi.

Laporan tersebut juga menyoroti tindakan pilot. Disebutkan bahwa Airbus A300 memiliki sistem kontrol kemudi yang sangat sensitif, sehingga pilot yang kurang terlatih dapat dengan mudah melakukan kesalahan dengan memberikan terlalu banyak tekanan pada pedal kemudi.

“Inilah yang terjadi dalam kasus Penerbangan 587, di mana pilot tidak hanya memberikan tekanan berlebihan pada pedal kemudi, tetapi juga menggunakan kemudi secara berlebihan,” demikian bunyi laporan tersebut.

Dalam upaya untuk mengatasi turbulensi dari pesawat yang berada di depannya, pilot mendorong kemudi ke kanan, yang menyebabkan pesawat bergoyang.

Kemudian, untuk mengatasi turbulensi yang disebabkan oleh penyalahgunaan pedal kemudi, pilot mendorong kemudi ke kiri.

Kombinasi antara angin kencang dan penggunaan kemudi yang berlebihan menyebabkan stabilizer vertikal terlepas di udara.

Akibatnya, dalam hitungan detik, mesin terpisah dari badan pesawat dan terjadi kebocoran bahan bakar yang memicu ledakan api di lokasi kecelakaan.

Menyusul insiden tersebut, American Airlines menyalahkan Airbus karena merancang pesawat dengan kontrol kemudi yang sangat sensitif.

Mereka mengklaim bahwa sebagian besar pesawat membutuhkan tekanan yang signifikan pada pedal kemudi untuk mengendalikan pesawat.

Namun, sebagian besar ahli sepakat bahwa kecelakaan tersebut lebih disebabkan oleh kurangnya pelatihan yang memadai bagi pilot oleh American Airlines.

Setelah penyelidikan mendalam oleh NTSB, diputuskan bahwa desain sirip ekor pesawat sudah memenuhi standar keselamatan yang berlaku.

Sejak terjadinya kecelakaan tersebut, American Airlines telah memodifikasi program pelatihan pilotnya untuk memasukkan pemahaman yang lebih mendalam tentang mekanisme kemudi pesawat.

Berita Terkait

Tragis! Sopir Truk Terjebak Macet Priok, Dua Hari Tanpa Kabar Keluarga
Kecelakaan Helikopter New York Hentikan Operasi Penerbangan Wisata
Pelindo Ungkap Pemicu Kemacetan Tanjung Priok: Lonjakan Truk Hampir 100 Persen!
Dramatis di Belize: Warga AS Tikam Tiga Orang, Penumpang Lumpuhkan Pembajak Pesawat
Taman Wijaya Kusuma Buka Malam: Kekhawatiran Warga Soal Keselamatan Anak di Danau
Kontroversi Penggusuran Rempang: Warga Desak Pemerintah Batalkan Rencana Relokasi
Aksi Kritik Peserta: Event Sepeda Pramono Lewat Jalan Non-Tol Diprotes!
Bos Lippo Temui Maruarar: Solusi Tuntas Masalah Meikarta?

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 05:43 WIB

Tragis! Sopir Truk Terjebak Macet Priok, Dua Hari Tanpa Kabar Keluarga

Senin, 21 April 2025 - 00:51 WIB

Tragedi American Airlines 587: Detik-Detik Sayap Terlepas, Ratusan Nyawa Melayang

Minggu, 20 April 2025 - 22:48 WIB

Kecelakaan Helikopter New York Hentikan Operasi Penerbangan Wisata

Sabtu, 19 April 2025 - 19:59 WIB

Pelindo Ungkap Pemicu Kemacetan Tanjung Priok: Lonjakan Truk Hampir 100 Persen!

Sabtu, 19 April 2025 - 04:40 WIB

Dramatis di Belize: Warga AS Tikam Tiga Orang, Penumpang Lumpuhkan Pembajak Pesawat

Berita Terbaru

careers

Gaji Kerja di Qatar: Fakta Penting yang Wajib Kamu Tahu!

Senin, 21 Apr 2025 - 06:31 WIB

fashion-and-style

Bra Tanpa Kawat: Kenyamanan dan Keuntungan untuk Kesehatan Payudara Anda

Senin, 21 Apr 2025 - 06:11 WIB

urban-infrastructure

Mulai Hari Ini: Jalan Tol Cipularang-Padaleunyi Diperbaiki Total!

Senin, 21 Apr 2025 - 06:03 WIB