Ragamutama.com, Jakarta – Pulau Staffa, sebuah permata tersembunyi di lepas pantai Skotlandia, semakin memikat hati para pelancong. Pesonanya yang seolah berasal dari dunia lain, dipenuhi aura magis dan misteri, telah menjadikan pulau kecil tak berpenghuni ini sebagai destinasi wisata yang populer.
Dari kejauhan, pemandangan pulau ini memang sungguh memukau dan tak lazim, bahkan ada yang berpendapat bahwa Staffa tampak seperti lanskap dari planet asing. Keunikan ini tak lepas dari formasi pilar-pilar batu heksagonalnya yang menakjubkan, terbentuk jutaan tahun silam akibat dahsyatnya letusan gunung berapi dan aliran lava yang meluas hingga ke Samudra Atlantik. Selama berabad-abad, deburan ombak tanpa henti telah mengukir pilar-pilar tersebut, menciptakan keajaiban alam yang dikenal sebagai Gua Fingal.
Para pelancong yang berkunjung berkesempatan menjelajahi keindahan Gua Fingal, seperti halnya Ratu Victoria, penguasa Inggris pertama yang mengagumi keindahan pulau ini. Ia menggambarkan Staffa sebagai tempat yang sangat luar biasa dan memesona. Perpaduan warna merah muda, biru, dan hijau menciptakan efek visual yang memukau dan beraneka ragam.
Sejarah Staffa
Sejarah Pulau Staffa telah terukir sejak berabad-abad lampau. Bangsa Viking memberikan nama pulau ini, namun Staffa tetap relatif kurang dikenal hingga tahun 1772. Pada tahun tersebut, ahli botani bernama Joseph Banks memperkenalkan keunikan dan keindahan alam pulau ini kepada dunia. Sejak saat itu, Staffa mulai menarik perhatian banyak pengunjung, termasuk penyair ternama seperti John Keats, William Wordsworth, dan Alfred, Lord Tennyson. Bahkan, komposer Jerman, Felix Mendelssohn, terinspirasi oleh akustik unik Gua Fingal dan menciptakan karya musik yang terkenal berjudul “Hebrides Overture”.
Pada tahun 1772, sebuah keluarga sempat menetap di pulau ini, namun mereka telah meninggalkan Staffa pada akhir abad tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh Express UK. Pada tahun 1986, National Trust for Scotland mengambil alih tanggung jawab atas pelestarian pulau ini. Status Cagar Alam Nasional kemudian disematkan pada tahun 2001. Selain itu, perairan di sekitar Staffa juga ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Laut dan Kawasan Konservasi Khusus.
Ulasan wisatawan
Beberapa wisatawan yang telah merasakan keajaiban Staffa berbagi pengalaman mereka melalui platform TripAdvisor. “Pulau ini sungguh layak untuk dikunjungi! Gua Fingal yang megah akan membuat Anda terpukau saat perahu mulai mendekat,” tulis seorang wisatawan dengan antusias.
“Hal terbaiknya adalah Anda bisa berjalan masuk ke dalam gua. Jalannya memang agak sempit, tetapi tersedia pegangan tangan dan penyangga untuk memastikan keamanan. Selain itu, di bagian atas Staffa, Anda bisa menjumpai burung puffin! Jika Anda beruntung. Kami sangat beruntung karena saat itu adalah musim bersarang mereka dan kami melihat ratusan burung puffin – pemandangan yang sangat indah!” tambahnya.
Pengalaman lain dibagikan oleh seorang wisatawan yang mengunjungi pulau ini pada tahun 2023, yang menyoroti adanya batang pengaman yang longgar. “Saya mendaki hingga ke puncak pulau. Tangga terakhir benar-benar seperti tangga dan sangat curam. Batang pengaman logamnya terasa longgar. Saya tidak mengalami masalah, tetapi Anda harus dalam kondisi fisik yang prima,” ungkapnya.
Ditutup sementara
Berdasarkan informasi dari laman National Trust for Scotland, dermaga Staffa ditutup sejak 23 September 2024. Penutupan ini dilakukan untuk melaksanakan perbaikan infrastruktur penting di pulau tersebut, termasuk memperlebar dermaga dan memperbaiki tangga guna mempermudah arus pengunjung. Rencananya, proyek perbaikan ini akan rampung pada pertengahan Juni 2025.
Satwa liar yang beragam, formasi geologi yang unik, dan pemandangan Staffa yang dramatis menarik sekitar 100 ribu pengunjung setiap tahunnya. Jumlah wisatawan yang mengunjungi pulau ini telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Akibatnya, sering terjadi penumpukan pengunjung di tangga, yang berpotensi menimbulkan risiko keselamatan dan keamanan. Sebelum perbaikan yang tengah berlangsung, pada bulan September 2022 telah dilakukan upaya untuk mengatasi erosi dan memperbaiki jalan setapak di puncak pulau, dan pada tahun 2023 dilakukan perbaikan signifikan di Gua Fingal.
Pilihan editor: Toilet Umum dari Era Victoria jadi Objek Wisata Populer di Pulau Bute Skotlandia