NEW YORK CITY, RAGAMUTAMA.COM – Setelah insiden tragis pekan lalu, perusahaan penyedia layanan penerbangan wisata yang helikopternya jatuh di Sungai Hudson, secara resmi mengakhiri seluruh aktivitas operasionalnya.
Pengumuman penghentian operasi ini disampaikan oleh otoritas penerbangan Amerika Serikat pada hari Minggu, 13 April 2025.
Kecelakaan nahas yang terjadi pada Kamis, 10 April 2025 itu, merenggut nyawa enam orang, termasuk seorang petinggi dari Siemens beserta istri dan ketiga buah hatinya, serta pilot helikopter.
Helikopter, yang dioperasikan oleh New York Helicopter Tours, terjatuh ke perairan Sungai Hudson setelah dilaporkan mengalami masalah teknis saat melakukan penerbangan wisata di atas wilayah Manhattan.
Penerbangan wisata tersebut selama ini dikenal luas sebagai salah satu pengalaman tur yang paling memukau di New York City.
Administrasi Penerbangan Federal (FAA), melalui pernyataan yang dipublikasikan di platform X, mengonfirmasi penghentian operasional oleh New York Helicopter Tours.
FAA juga mengindikasikan bahwa mereka akan segera melakukan evaluasi komprehensif terhadap izin operasi perusahaan dan catatan keselamatannya.
Sementara itu, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) masih terus melaksanakan investigasi mendalam untuk menentukan penyebab pasti dari kecelakaan tersebut.
Beberapa spekulasi awal yang disampaikan oleh para pejabat di Jersey City mencakup kemungkinan adanya tabrakan dengan drone, serangan dari burung, atau terjadinya kegagalan mekanis pada helikopter.
Sebuah video rekaman yang beredar memperlihatkan bagian badan helikopter terpisah dari rotor sebelum akhirnya jatuh ke sungai.
Tragedi ini kembali memicu sorotan tajam terhadap masalah keselamatan penerbangan di wilayah Amerika Serikat.
Sebelumnya, pada hari Jumat, 11 April 2025, sebuah pesawat ringan juga mengalami kecelakaan tidak lama setelah lepas landas dari Bandara Boca Raton, Florida, yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, yang diduga kuat disebabkan oleh kerusakan mesin.