Surat Kartini Diakui UNESCO Sebagai Warisan Ingatan Dunia 2025

- Penulis

Minggu, 20 April 2025 - 20:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Surat-surat sarat makna yang ditulis Raden Ajeng Kartini semasa hidupnya, kini mendapatkan pengakuan global. Warisan dokumenter berharga dari Indonesia ini telah resmi terdaftar dalam daftar Ingatan Kolektif Dunia atau Memory of the World (MoW) oleh UNESCO.

Kabar gembira ini diumumkan melalui rilis pers resmi UNESCO pada hari Kamis, 17 April lalu. Surat-surat Kartini menjadi bagian dari register Memory of the World bersama dengan 73 karya dokumenter lainnya yang diajukan oleh berbagai negara di seluruh dunia. Keputusan penting ini diambil pada hari Jumat, 11 April, dalam Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 yang berlangsung di Paris, Prancis.

Seperti yang dilansir dari kantor berita Antara, pengajuan surat-surat Kartini ini diinisiasi oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) bekerja sama dengan National Archives of Netherlands dari Leiden University, Belanda.

Menurut situs resmi UNESCO, program Memory of the World bertujuan untuk mempromosikan pelestarian dan akses universal terhadap warisan dokumenter umat manusia. Warisan dokumenter dianggap sebagai sesuatu yang rapuh dan berisiko hilang, sehingga perlindungan maksimal menjadi sangat penting.

Baca Juga :  Betapa Indahnya Sebuah Kebersamaan

Dalam daftar Register 2025, surat-surat Kartini dipandang sebagai simbol perjuangan untuk mencapai kesetaraan gender. Dokumen-dokumen ini memberikan landasan penting untuk memahami kehidupan dan ide-ide progresif yang diusung oleh RA Kartini semasa hidup.

“Surat-surat Kartini, yang tersimpan dengan baik di berbagai institusi di Belanda, merupakan sumber utama untuk memahami pemikiran beliau. Sementara itu, dampak dari surat-surat tersebut terhadap pendidikan, emansipasi, dan perjuangan kesetaraan gender tercermin dalam arsip Kartini yang ada di Indonesia. Dari masa hidupnya yang singkat hingga saat ini, Kartini tetap menjadi sumber inspirasi dalam diskusi baik di Indonesia maupun di kancah internasional tentang pendidikan, feminisme, dan kesetaraan gender,” demikian deskripsi yang diberikan UNESCO mengenai surat-surat Kartini.

Baca Juga :  Siapa Pemilik Kahf? Ini Profil dan Perjalanan Kariernya

Di Indonesia, kumpulan surat Kartini telah diterbitkan menjadi sebuah buku monumental berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Antara melaporkan bahwa surat-surat Kartini dikumpulkan oleh sahabat pena beliau, Jacques Henri (JH) Abendanon. Ia mengumpulkan surat-surat sang pejuang emansipasi yang sarat dengan nilai-nilai emansipasi, kesetaraan gender, dan perlawanan terhadap penjajahan.

Selain surat-surat Kartini, terdapat empat warisan dokumenter Indonesia lainnya yang berhasil masuk dalam Register 2025. Keempat arsip tersebut adalah Arsip Tarian Khas Mangkunegaran periode 1861-1944; Naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesia (SSKK); Karya-karya Hamzah Fansuri; serta Arsip Lahirnya ASEAN.

Seperti yang diinformasikan melalui akun Instagram resmi Kedutaan Besar Indonesia di Paris, @indonesiainparis, jumlah warisan dokumenter Indonesia yang telah tercatat dalam daftar Ingatan Kolektif Dunia UNESCO kini mencapai 16 warisan.

Berita Terkait

UNESCO Tetapkan 16 Geopark Global Baru, Indonesia Sumbang Dua Situs
Mengungkap Kisah Emas: Perjalanan dari Tambang Kuno Hingga Investasi Modern
Museum Kayu Kalteng: Ungkap Jejak Keemasan Hutan Kalimantan Tengah
Taman Safari Terjebak Konflik OCI: Dampak Sengit vs Mantan Pemain Sirkus
Arkeologi Ungkap Fakta Tersembunyi di Balik Penyaliban Yesus
Permata Bank Lestarikan Budaya, Dukung Peringatan Mangkunegaran ke-268
Oriental Circus Indonesia: Bukan Bagian dari Taman Safari!
Terungkap! Kisah Sukses di Balik Legenda Minyak Kayu Putih Cap Lang

Berita Terkait

Minggu, 20 April 2025 - 21:24 WIB

UNESCO Tetapkan 16 Geopark Global Baru, Indonesia Sumbang Dua Situs

Minggu, 20 April 2025 - 20:24 WIB

Surat Kartini Diakui UNESCO Sebagai Warisan Ingatan Dunia 2025

Minggu, 20 April 2025 - 11:19 WIB

Mengungkap Kisah Emas: Perjalanan dari Tambang Kuno Hingga Investasi Modern

Sabtu, 19 April 2025 - 16:08 WIB

Museum Kayu Kalteng: Ungkap Jejak Keemasan Hutan Kalimantan Tengah

Sabtu, 19 April 2025 - 08:39 WIB

Taman Safari Terjebak Konflik OCI: Dampak Sengit vs Mantan Pemain Sirkus

Berita Terbaru

public-safety-and-emergencies

Tragedi American Airlines 587: Detik-Detik Sayap Terlepas, Ratusan Nyawa Melayang

Senin, 21 Apr 2025 - 00:51 WIB