Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Demam ‘Dubai Chocolate’ yang merebak di TikTok telah memicu guncangan pada pasokan pistachio global. Cokelat istimewa dengan isian krim pistachio dan pastry knafeh ini telah menjadi fenomena mendunia setelah video-video viral beredar luas di media sosial.
Lonjakan permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama sejak penghujung tahun 2023, menyebabkan harga pistachio melambung tinggi dan ketersediaan stok menipis di berbagai belahan dunia. Dilaporkan pada hari Sabtu (19/4/2025), sejumlah gerai di Eropa dan Amerika bahkan memberlakukan batasan pembelian untuk cokelat ini akibat kelangkaan bahan baku yang signifikan.
1. Awal mula tren viral
‘Dubai Chocolate’, yang juga dikenal dengan sebutan ‘Can’t Get Knafeh of It’, pertama kali diracik oleh Fix Dessert Chocolatier di Dubai pada tahun 2021. Ledakan popularitasnya dipicu oleh unggahan video Maria Vehera di TikTok pada Desember 2023, yang hingga kini telah disaksikan lebih dari 120 juta kali.
“Permintaan tiba-tiba melonjak tak terkendali, kami tidak pernah membayangkan bahwa cokelat ini akan menjadi sebuah fenomena global,” ujar Sarah Hamouda, pendiri Fix Dessert Chocolatier, seperti dikutip dari The Guardian.
Perpaduan unik antara tekstur renyah knafeh, kelembutan krim pistachio, dan kelezatan cokelat susu menjadikan produk ini sangat digemari, namun juga memberikan tekanan besar pada pasokan pistachio dunia.
Eksportir Cokelat di Tabanan Tak Lagi Melirik Amerika
Eksportir Cokelat di Tabanan Tak Lagi Melirik Amerika
2. Dampak pada pasar pistachio
Harga pistachio telah mengalami kenaikan yang signifikan, dari 7,65 dolar AS (Rp129,1 ribu) per pon menjadi 10,30 dolar AS (Rp173,8 ribu) per pon dalam kurun waktu satu tahun terakhir, menurut data dari Giles Hacking, seorang pedagang kacang dari CG Hacking. Iran, sebagai produsen pistachio terbesar kedua di dunia, mencatatkan peningkatan ekspor sebesar 40 persen ke Uni Emirat Arab dalam periode enam bulan hingga Maret 2025.
“Pasokan pistachio mengalami penipisan karena hasil panen di AS lebih rendah dari biasanya,” ungkap Charles Jandreau, manajer umum Prestat Group, seperti yang dilansir dari Financial Times.
Hingga hari Kamis (17/4/2025), merek-merek ternama seperti Lindt dan Läderach juga mengalami kesulitan dalam memenuhi permintaan konsumen akibat kelangkaan ini.
3. Respon produsen dan konsumen
Sejumlah perusahaan cokelat terkemuka seperti Nestlé dan Lidl bergegas untuk meluncurkan varian produk mereka sendiri, namun ketersediaan stok seringkali habis terjual dalam hitungan menit. Di Inggris, pusat perbelanjaan seperti Selfridges melaporkan rak-rak yang kosong karena konsumen berbondong-bondong mencari cokelat yang sedang viral ini.
“Kami terpaksa menerapkan batasan pembelian karena antusiasme konsumen yang begitu luar biasa,” ujar seorang manajer toko Selfridges, seperti dikutip dari Daily Mail.
Pada hari Jumat (18/4/2025), beberapa toko di Dubai bahkan hanya menjual cokelat ini selama dua jam setiap hari untuk mengatasi lonjakan permintaan yang tak terkendali.
Begini Cerita Peternak Susu yang Terlibat Makan Bergizi Gratis
Begini Cerita Peternak Susu yang Terlibat Makan Bergizi Gratis