Celios Ungkap Dampak Buruk Swasembada Pangan Prabowo Bagi Lingkungan

- Penulis

Sabtu, 19 April 2025 - 22:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, Jakarta – Center of Economic and Law Studies (Celios) menyampaikan analisisnya terkait implementasi program swasembada pangan yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Lembaga ini menilai bahwa program tersebut berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

“Sebagai contoh, proyek food estate yang berlokasi di Merauke, berpotensi secara signifikan merusak ekosistem alami. Kerusakan ini mencakup hilangnya tutupan hutan, terganggunya ekosistem savana yang unik, serta kerusakan pada lahan rawa yang luas di wilayah Merauke,” ujar Direktur Socio-Bioeconomy Celios, Fiorentina Refani, ketika dihubungi pada hari Sabtu, 19 April 2025.

Lebih lanjut, Fiorentina juga memberikan perhatian khusus pada proyek food estate berupa perkebunan singkong yang berada di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Menurutnya, perubahan tata ruang yang dilakukan pemerintah, yang mengalihkan fungsi lahan gambut menjadi lahan pertanian lainnya, dapat memperburuk risiko bencana hidrometeorologis, seperti banjir, di wilayah tersebut.

Baca Juga :  DJP Optimis: Kepatuhan SPT Tahunan 2025 Tembus 81 Persen!

Ia mengidentifikasi setidaknya tiga faktor utama yang menyebabkan program swasembada pangan berpotensi membahayakan lingkungan. Ia juga berpendapat bahwa kerusakan lingkungan erat kaitannya dengan adanya konflik kepentingan. “Sektor pangan seringkali menjadi sasaran intervensi untuk kepentingan bisnis tertentu.” Fiorentina menambahkan bahwa menjamurnya korporasi dalam program ini dapat menyebabkan benturan kepentingan dalam pengambilan keputusan.

Fiorentina juga menyoroti keterlibatan pihak-pihak yang kurang kompeten dalam posisi pengambil keputusan. Sebagai contoh, ia menyebutkan adanya keterlibatan aktif atau pensiunan militer dalam satuan tugas (satgas) Penertiban Kawasan Hutan yang bertugas mengawasi mega proyek lumbung pangan atau food estate di Merauke, Papua Selatan. “Akibatnya, pendekatan dalam pengadaan pangan cenderung menjadi militeristik,” jelasnya.

Selain itu, ia mengkritik pola penyeragaman pangan yang dianggap turut berkontribusi pada kerusakan lingkungan. Menurutnya, praktik monokultur yang berkelanjutan mendorong pemerintah untuk terus membuka lahan baru demi mewujudkan swasembada pangan.

Baca Juga :  Pengusaha Elektronik Indonesia Dorong Perluasan TKDN Meski Diprotes Trump

“Misalnya, masyarakat di pedalaman Merauke dipaksa mengonsumsi padi, padahal tanaman ini secara alami tidak tumbuh di tanah mereka,” kata Fiorentina. Ia berpendapat bahwa keseragaman ini berpotensi menyebabkan kerentanan pangan di daerah tersebut.

Ia berpendapat bahwa program swasembada pangan yang dijalankan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kurang didukung oleh perencanaan teknokratik yang komprehensif. “Alih-alih menerapkan science-based policy, kebijakan pangan Prabowo justru cenderung mengadopsi pendekatan militeristik, monokultur, dan bersifat top-down,” pungkasnya.

Pilihan Editor: Kuota Impor Bakal Dihapus, Bos Bapanas: Hanya Komoditas yang Belum Swasembada

Berita Terkait

Kupas Tuntas Perbedaan Mendasar Koperasi Desa Merah Putih dan BUMDes
Airlangga Hartarto: Impor AS Aman, Swasembada Pangan Tetap Prioritas
Kevin Warsh: Profil Lengkap Calon Kuat Pimpinan Bank Sentral AS
Kerugian Negara Akibat Pencurian Ikan di Natuna Utara Capai Rp 152,8 Miliar
Trump Pertimbangkan Kevin Warsh Gantikan Powell di The Fed?
Trump Berupaya Gulingkan Jerome Powell dari Jabatan Ketua The Fed?
USTR Apresiasi: Pemerintah Indonesia Sederhanakan Regulasi, Investasi Makin Menarik?
Trump Rombak Sistem PNS AS: Ancaman Pemecatan Massal?

Berita Terkait

Minggu, 20 April 2025 - 14:43 WIB

Kupas Tuntas Perbedaan Mendasar Koperasi Desa Merah Putih dan BUMDes

Minggu, 20 April 2025 - 10:31 WIB

Airlangga Hartarto: Impor AS Aman, Swasembada Pangan Tetap Prioritas

Minggu, 20 April 2025 - 09:07 WIB

Kevin Warsh: Profil Lengkap Calon Kuat Pimpinan Bank Sentral AS

Minggu, 20 April 2025 - 08:11 WIB

Kerugian Negara Akibat Pencurian Ikan di Natuna Utara Capai Rp 152,8 Miliar

Sabtu, 19 April 2025 - 22:55 WIB

Trump Pertimbangkan Kevin Warsh Gantikan Powell di The Fed?

Berita Terbaru

finance

Tarif Tol Bogor Ring Road Naik: Cek Daftar Harga Terbaru!

Minggu, 20 Apr 2025 - 15:47 WIB

urban-infrastructure

Satgas Perumahan Ungkap Jadwal Groundbreaking Proyek Investasi Rumah Qatar

Minggu, 20 Apr 2025 - 15:43 WIB

sports

Barcelona Makin Tak Terkejar: Klasemen Liga Spanyol Terbaru!

Minggu, 20 Apr 2025 - 15:40 WIB

finance

Bank DKI Mau IPO: Kisah Sukses dan Sejarah Pembentukannya

Minggu, 20 Apr 2025 - 15:07 WIB