Ragamutama.com JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menatap tahun 2025 dengan optimisme tinggi. Perseroan mengklaim telah mempersiapkan diri secara matang untuk mencapai kinerja keuangan yang lebih solid, meskipun dinamika makroekonomi global masih menyimpan berbagai tantangan.
Suresh Vembu, Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKRA, menyampaikan bahwa proyeksi pertumbuhan laba bersih AKRA pada tahun 2025 berada di kisaran 8% hingga 15%. Optimisme ini didasari oleh harapan pemulihan di semua lini bisnis, didukung oleh ketahanan operasional perusahaan, serta investasi strategis yang telah dilakukan.
Menurut proyeksi, segmen perdagangan dan distribusi AKRA akan mencatatkan pertumbuhan laba kotor antara 5% hingga 8% pada tahun ini. Peningkatan ini dipicu oleh meningkatnya permintaan terhadap bahan kimia dasar dan produk Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya di wilayah Indonesia Timur. Sektor pertambangan, yang merupakan pelanggan utama dalam distribusi BBM, juga diproyeksikan tumbuh seiring dengan peningkatan aktivitas *pre-stripping* dan ekstraksi mineral.
“Dorongan pemerintah terhadap program hilirisasi serta meningkatnya permintaan global akan mineral hijau strategis seperti nikel, bauksit, dan tembaga, turut memacu peningkatan permintaan,” jelasnya dalam keterangan tertulis pada Selasa (8/4).
Sariguna Primatirta (CLEO) Bakal Bagikan Saham Bonus, Cek Besarannya
Lebih lanjut, Suresh Vembu menjelaskan bahwa infrastruktur logistik AKRA, yang meliputi terminal penyimpanan, armada kapal, dan truk tangki, akan semakin efisien berkat dukungan platform teknologi informasi yang inovatif. Hal ini akan meningkatkan efisiensi pengiriman dan responsivitas terhadap kebutuhan pelanggan.
Segmen Ritel BBM AKRA pun akan terus berekspansi melalui pembukaan gerai baru, promosi bahan bakar berkualitas tinggi, serta inisiatif pemasaran lokal yang disesuaikan dengan karakteristik pasar urban dan semi-urban.
Sementara itu, bisnis Kawasan Industri di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, diproyeksikan mampu mencatatkan penjualan lahan seluas 80–110 hektare pada tahun 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan penjualan lahan seluas 37 hektare pada tahun 2024. Kampanye pemasaran yang agresif, dikombinasikan dengan nilai jual JIIPE sebagai kawasan industri terintegrasi, diharapkan dapat menarik investasi langsung baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
“Mulai beroperasinya smelter tembaga dan industri besar lainnya di kawasan JIIPE akan meningkatkan permintaan terhadap utilitas dan layanan pelabuhan, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan pendapatan berulang,” ungkap Suresh.
Dalam upaya menjaga profitabilitas yang berkelanjutan, AKRA terus memprioritaskan pengelolaan modal kerja yang ketat, peningkatan produktivitas, serta penerapan teknologi digital di seluruh lini operasional. Perusahaan juga akan berfokus pada efisiensi energi dan program keberlanjutan untuk meningkatkan kinerja Environmental, Social, and Governance (ESG), yang sejalan dengan harapan investor dan *stakeholder*.
Secara keseluruhan, inisiatif-inisiatif ini memposisikan AKRA pada jalur pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Hal ini juga memperkuat komitmen perusahaan terhadap keunggulan operasional, inovasi, dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
Sebagai informasi tambahan, pendapatan AKRA pada tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 7,98% *year on year* (yoy) menjadi Rp 38,73 triliun. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk AKRA juga mengalami penurunan sebesar 19,78% yoy menjadi Rp 2,23 triliun.
Chandra Asri (TPIA) Tambah Modal Chandra Daya Investasi Rp 853,26 Miliar, Akan IPO?