Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terpantau stabil pada Sabtu, 19 April 2025, di angka Rp1,965 juta per gram. Harga ini tetap sama seperti kemarin, setelah mengalami kenaikan Rp10 ribu sebelumnya.
Berdasarkan informasi dari logommulia.com, harga buyback emas Antam juga tidak berubah, yakni Rp1,814 juta per gram. Sebagai informasi, harga buyback merupakan harga pembelian kembali emas batangan oleh Antam dari konsumen.
1. Rincian harga emas hari ini
Berikut detail harga emas Antam untuk berbagai ukuran gram hari ini:
- Harga emas 0,5 gram: Rp1,032 juta.
- Harga emas 1 gram: Rp1,965 juta.
- Harga emas 2 gram: Rp3,87 juta.
- Harga emas 3 gram: Rp5,78 juta.
- Harga emas 5 gram: Rp9,6 juta.
- Harga emas 10 gram: Rp19,145 juta.
- Harga emas 25 gram: Rp47,737 juta.
- Harga emas 50 gram: Rp95,395 juta.
- Harga emas 100 gram: Rp190,712 juta.
- Harga emas 250 gram: Rp476,515 juta
- Harga emas 500 gram: Rp952,82 juta
- Harga emas 1.000 gram: Rp1,906 miliar.
Harga jual tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebesar 0,45 persen untuk wajib pajak dengan NPWP. Pembeli tanpa NPWP akan dikenakan potongan pajak yang lebih tinggi, yaitu 0,9 persen.
Harga Emas Antam Lagi Turun nih! Mau Beli?
Harga Emas Antam Lagi Turun nih! Mau Beli?
2. Emas digital: Alternatif ketika emas fisik terbatas
Terbatasnya stok emas Antam dalam beberapa ukuran mendorong masyarakat untuk mempertimbangkan alternatif investasi, seperti emas digital.
Menurut analis emas, Ibrahim Assuaibi, investasi emas digital tak kalah aman dibandingkan dengan emas fisik. Ia menyarankan emas digital sebagai solusi jika stok emas batangan yang diinginkan tidak tersedia.
Keberadaan bank emas atau bullion bank di Indonesia semakin memudahkan akses investasi emas digital.
“Jadi, menyimpan logam mulia di rumah sebaiknya diimbangi dengan pengetahuan tentang keberadaan bullion bank,” jelas Ibrahim.
3. Faktor-faktor yang mendorong lonjakan harga emas
Kenaikan signifikan harga emas Antam beberapa waktu terakhir, bahkan beberapa kali mencapai rekor tertinggi, menurut Ibrahim, dipicu oleh perang dagang AS-China. Khususnya, rencana Presiden AS Donald Trump untuk menerapkan tarif bea masuk hingga 145 persen terhadap barang impor China.
“China dan Uni Eropa memberikan perlawanan terhadap negosiasi beberapa negara lain, yang menyebabkan kenaikan harga emas dunia,” ungkap Ibrahim kepada RAGAMUTAMA.COM.
Gejolak di Timur Tengah yang belum mereda juga mendorong investor untuk beralih ke emas sebagai instrumen investasi yang lebih aman (safe haven).
“Investor berbondong-bondong membeli emas baik di pasar global maupun logam mulia domestik,” tambah Ibrahim.
Di Indonesia, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turut berkontribusi pada kenaikan harga emas Antam.
“Pelemahan rupiah juga mendorong kenaikan harga logam mulia,” pungkas Ibrahim.
Perbedaan Emas 23 dan 24 Karat, Pahami Sebelum Membeli
Perbedaan Emas 23 dan 24 Karat, Pahami Sebelum Membeli