Hadapi Resesi: 4 Strategi Jitu Investor Lindungi Aset

- Penulis

Sabtu, 19 April 2025 - 06:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – PT BNI Sekuritas menekankan betapa krusialnya edukasi bagi para investor, baik yang sudah berpengalaman maupun calon investor, dalam menghadapi tantangan dan gejolak yang disebabkan oleh ketidakpastian geopolitik global.

Terlebih lagi, isu-isu seperti tensi politik yang meningkat, perubahan dinamis dalam regulasi, sengketa perdagangan yang berkepanjangan, dan ketegangan antarnegara dapat memicu ketidakstabilan signifikan di pasar keuangan.

Berikut ini adalah beberapa strategi dan tips penting yang dapat membantu investor dalam mengelola investasi mereka dengan lebih efektif saat menghadapi periode krisis ekonomi. 

1. Diversifikasi portofolio investasi

Salah satu strategi fundamental dan paling penting dalam menghadapi masa krisis adalah melakukan diversifikasi portofolio investasi secara cermat.

Baik saat ekonomi stabil maupun saat terjadi krisis, investor disarankan untuk mendistribusikan investasi mereka ke berbagai instrumen saham dan beragam sektor industri.

Tujuan dari diversifikasi ini adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang mungkin timbul jika salah satu instrumen investasi atau sektor industri mengalami penurunan kinerja.

Diversifikasi efektif membantu mengurangi risiko keseluruhan karena tidak semua aset akan terpengaruh secara negatif secara bersamaan.

Baca Juga :  Koperasi Melania Terlilit Utang, Gagal Bayar Anggota Hingga Rp 1,3 Miliar!

5 Mitos Investasi yang Bikin Pemula Takut, Padahal Gak Gitu!

5 Mitos Investasi yang Bikin Pemula Takut, Padahal Gak Gitu!

2. Fokus pada investasi jangka panjang

Ketika terjadi krisis ekonomi, ada kemungkinan besar bahwa beberapa sektor industri akan mengalami penurunan nilai sahamnya secara signifikan.

Dalam situasi ini, investor sebaiknya menghindari kepanikan dan godaan untuk menjual aset investasi mereka secara terburu-buru. Penting untuk diingat bahwa pasar cenderung pulih seiring berjalannya waktu.

Sebagai contoh, setelah krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998, pemulihan pasar saham berlangsung secara bertahap. Pada awal tahun 2000-an, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang stabil.

IHSG berhasil mencapai kembali level pra-krisis pada pertengahan dekade 2000-an dan terus mengalami peningkatan di tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 2007, IHSG bahkan mencapai rekor tertinggi baru, melampaui level sebelum terjadinya krisis.

3. Siapkan dana darurat

Selain aktif berinvestasi, investor sangat disarankan untuk mempersiapkan dana darurat yang mudah dicairkan, seperti uang tunai atau instrumen likuid lainnya.

Baca Juga :  Rupiah dan Mata Uang Asia Berpotensi Menguat: Analisis Sentimen Pasar Terbaru

Dana darurat ini sangat berguna sebagai langkah antisipasi jika krisis ekonomi benar-benar terjadi. Dana tersebut dapat berfungsi sebagai bantalan finansial yang penting jika investor mengalami penurunan pendapatan atau bahkan kehilangan pekerjaan.

Dengan memiliki dana darurat, investor tidak perlu terburu-buru menjual aset investasi mereka pada saat nilai aset tersebut sedang rendah.

4. Manfaatkan kesempatan dalam krisis

Selain berfokus pada upaya mempertahankan nilai investasi yang sudah dimiliki, investor juga memiliki peluang investasi yang mungkin tidak selalu tersedia dalam kondisi ekonomi normal.

Contohnya, aset berkualitas tinggi yang dijual dengan harga yang lebih rendah dari nilai intrinsiknya. Investor dapat memanfaatkan dana darurat yang telah disiapkan untuk mempertimbangkan pembelian aset yang undervalued ini.

Namun, penting untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Pastikan untuk melakukan riset yang mendalam dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil langkah apa pun.

5 Cara Bangun Portofolio Investasi Pertama, Simpel tapi Cuan!

5 Cara Bangun Portofolio Investasi Pertama, Simpel tapi Cuan!

Berita Terkait

Mengenal Asuransi Kurang: Dampak dan Solusi Mengatasinya
Nisbah Perputaran: Panduan Lengkap, Jenis, Fungsi, dan Faktor Penentu
Zak Brown: Strategi Jitu Kebangkitan McLaren F1 dari Keterpurukan
Panduan Lengkap: Memahami Arti Karat Emas dan Cara Menghitung Harganya
AKR Corporindo (AKRA) Percaya Diri Raih Kinerja Positif pada 2025
India Permudah Investasi Nuklir: Revisi UU Tarik Investor Asing
Indah Kiat (INKP) Raih Laba US$ 424,3 Juta pada Tahun 2024
Tarif Trump Picu Kekhawatiran, The Fed Tahan Suku Bunga Akhir Tahun Ini?

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 23:35 WIB

Mengenal Asuransi Kurang: Dampak dan Solusi Mengatasinya

Sabtu, 19 April 2025 - 22:47 WIB

Nisbah Perputaran: Panduan Lengkap, Jenis, Fungsi, dan Faktor Penentu

Sabtu, 19 April 2025 - 22:11 WIB

Zak Brown: Strategi Jitu Kebangkitan McLaren F1 dari Keterpurukan

Sabtu, 19 April 2025 - 21:23 WIB

Panduan Lengkap: Memahami Arti Karat Emas dan Cara Menghitung Harganya

Sabtu, 19 April 2025 - 20:56 WIB

AKR Corporindo (AKRA) Percaya Diri Raih Kinerja Positif pada 2025

Berita Terbaru

urban-infrastructure

Investor Merapat: Peluang Proyek Tol dan Air Rp160 Triliun di Indonesia

Minggu, 20 Apr 2025 - 00:15 WIB