“`html
Ragamutama.com Perjuangan sang kapten Daejeon JungKwanJang Red Sparks hingga akhir kompetisi Liga Voli Korea 2024-2025 harus ditutup sementara di ruang operasi.
Yeum Hye-seon, pengatur serangan sekaligus pemimpin tim Red Sparks, dijadwalkan menjalani operasi lutut pada tanggal 28 April mendatang.
Ia mengungkapkan adanya permasalahan pada tulang lutut kanannya yang memerlukan tindakan medis.
“Saya akan menjalani operasi pada tanggal 28 April. Terdapat kerusakan tulang rawan di lutut kanan saya,” ungkap Yeum Hye-seon, seperti yang dilansir RAGAMUTAMA.COM dari TheSpike.
“Ini hanyalah prosedur pembuatan lubang dan pembersihan. Saya melihatnya sebagai persiapan agar bisa terus bermain voli lebih lama,” tuturnya dengan nada tenang.
Atlet berusia 34 tahun ini menceritakan bahwa rasa sakit tersebut sebenarnya sudah dirasakannya sejak awal putaran pertama kompetisi.
Namun, kondisinya semakin memburuk dan tak tertahankan lagi saat memasuki putaran keenam.
“Rasa sakit itu mulai terasa sejak babak pertama, jadi saya mengonsumsi obat penghilang rasa sakit, menyedot cairan di lutut saya, dan kondisinya membaik.”
“Setelah putaran keenam dimulai, saya mengalami gejala yang sama dan lutut saya mulai membengkak.”
“Awalnya, saya kira itu hanya karena kelelahan, tetapi pada pertandingan pertama babak playoff, rasa sakit itu muncul secara tiba-tiba. Hal itu membuat saya frustrasi dan kecewa,” ujarnya.
”Saya ingat sempat berpikir, ‘Saya sudah berjuang sejauh ini, mengapa sekarang terasa sakit? Mengapa harus sekarang?'” kenang Yeum.
Takut Nonton Ulang Pertandingan Final yang Diperkuat Megawati dkk, Momen Poin Penentu Masih Terbayang Jelas di Benak Ko Hee-jin
Puncak rasa sakit tersebut terjadi pada pertandingan ketiga di babak final saat Red Sparks berhadapan dengan Incheon Heungkuk Life Pink Spiders.
Cedera lutut yang dialami Yeum Hye-seon sudah tidak bisa lagi disembunyikan. Ia bahkan sudah kesulitan melompat sejak set pertama pertandingan.
“Karena saya tidak bisa banyak bergerak, rekan-rekan setim berusaha lebih keras untuk membantu saya,” ujar Yeum.
Ia menjelaskan bahwa dua pemain asing Red Sparks, Megawati Hangestri Pertiwi dan Vanja Bukilic, siap memberikan dukungan penuh kepadanya.
Bukilic bersedia mengambil alih tugas receive, sementara Megawati berkomitmen untuk mencetak poin sebanyak mungkin.
“Mereka semua berbicara kepada saya tanpa terkecuali.”
“Buki mengatakan bahwa ia akan menerima bola dengan baik sehingga saya tidak perlu banyak bergerak, dan Mega berjanji akan mencetak lebih banyak poin agar saya tidak terlalu kesakitan,” tutur Yeum.
“(Park) Eun-jin, (Jeong) Ho-young, (Pyo) Seung-ju, dan Noh Ran juga mengatakan bahwa mereka akan saling terhubung dan mempersiapkan segalanya sehingga saya tidak perlu berlarian sebanyak mungkin.”
“Saya sangat berterima kasih, tetapi pada saat yang sama, saya merasa kasihan. Saya pikir kerja sama tim kami sangat luar biasa,” ucapnya.
Kerja keras tersebut membuahkan hasil yang luar biasa bagi Red Sparks, yang berhasil mengalahkan Pink Spiders melalui pertarungan lima set yang sengit pada pertandingan ketiga babak final.
Namun, air mata sang kapten Red Sparks kembali berlinang setelah timnya harus puas dengan posisi runner-up Liga Voli Korea 2024-2025.
“Saya biasanya tidak melihat skor selama pertandingan berlangsung. Saya juga tidak melihat skor di akhir pertandingan.”
“Akan tetapi, ketika saya melihat bola keluar setelah dipukul di pertahanan kami, saya melihat skornya. Saya sudah bisa mendengar sorak-sorai dari kubu lawan, dan saya merasa terpaku.”
“Kami akhirnya gagal mencetak satu poin pun. Saya sangat kecewa hingga menangis.”
“Jika dipikir-pikir lagi, itu memang memalukan, tetapi saya rasa saya menangis karena sangat sedih. Saya rasa itu karena saya tidak ingin kalah,” ungkap Yeum Hye-seon.
Penyesalannya begitu mendalam hingga terbawa sampai ke ruang ganti setelah pertandingan berakhir, air matanya tak kunjung berhenti.
Yeum juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Megawati dan Bukilic atas kontribusi mereka dalam membawa Red Sparks melangkah sejauh ini.
“Saya semakin banyak menangis ketika berada di ruang ganti. Kemudian, setelah saya merasa lebih tenang, saya menangis lagi dan memberi tahu mereka betapa bersyukurnya saya,” kenang Yeum.
“Saya memberi tahu Mega dan Buki bahwa saya bisa mencapai titik ini berkat mereka.”
“Para pemain lokal juga mengikuti arahan saya dengan baik meskipun sedang merasa sakit. Saya memberi tahu mereka bahwa saya sangat bersyukur dan sekarang saatnya untuk beristirahat,” ujarnya.
Meskipun demikian, Yeum tidak menyesali kegagalan Red Sparks.
“Saya tidak menyesal karena kami semua telah melakukan yang terbaik. Setelah meneteskan air mata, saya tidak lagi menyesal,” tegas Yeum.
“Bagaimana mungkin saya bisa melakukan yang lebih baik? Karena saya merasa sangat menyesal, saya pikir kami akan dapat menunjukkan sinergi yang lebih baik lagi di tahun depan,” pungkasnya.
Pelatih Beruntung Didapatkan Ko Hee-jin, Red Sparks Akhirnya Sukses Berkat Megawati
“`
