Manchester United (MU) berhasil mengamankan tiket ke babak semifinal Liga Europa musim 2024/25 setelah menundukkan Lyon dengan skor dramatis 5-4. Pertandingan leg kedua perempat final yang berlangsung di Old Trafford pada Jumat (18/4) dini hari WIB tersebut menyajikan pertarungan sengit. Ruben Amorim, pelatih MU, mengungkapkan inspirasinya datang dari skuad legendaris MU yang meraih treble pada musim 1998/99.
Laga tersebut diwarnai dengan aksi saling berbalas gol. MU sempat memimpin 2-0 di paruh pertama pertandingan, namun Lyon mampu mengejar dan menyamakan kedudukan menjadi 2-2 di babak kedua. Bahkan, MU sempat tertinggal 2-4 di babak extra time, sebelum akhirnya membalikkan keadaan dan memastikan kemenangan 5-4.
Sebelum pertandingan krusial ini, Amorim menyempatkan diri menonton film dokumenter yang mengisahkan perjalanan skuad MU era Sir Alex Ferguson dalam meraih treble bersejarah di musim 1998/99. Salah satu momen yang paling membekas adalah kemenangan dramatis 2-1 MU atas Bayern Munchen di final Liga Champions, di mana Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer mencetak gol kemenangan di menit-menit akhir pertandingan.
Amorim mengakui bahwa momen-momen tersebut sangat menginspirasinya. Pelatih asal Portugal itu kemudian berusaha menularkan semangat juang tersebut kepada para pemain MU.
“Saya menonton dokumenter [treble] tahun 1999 untuk mencari inspirasi menghadapi momen-momen genting seperti ini. Ini adalah malam yang luar biasa, tim sudah kelelahan, tertinggal 2-4 dengan keunggulan jumlah pemain, kami sempat berpikir semuanya sudah berakhir, tapi di stadion ini, segalanya mungkin terjadi,” ujar Amorim kepada TNT Sports.
“Atmosfer di sini sangat mendukung. Saat kedudukan 3-4, setelah penalti dari Bruno Fernandes, kami merasa mampu mengubah jalannya pertandingan,” tambahnya.
MU mampu unggul relatif cepat dalam pertandingan ini, melalui gol yang dicetak oleh Manuel Ugarte di menit ke-10. Sebelum turun minum, mereka berhasil memperlebar keunggulan menjadi 2-0 berkat gol dari Diogo Dalot pada menit ke-45+1.
Namun, Lyon menunjukkan semangat pantang menyerah dan bangkit di babak kedua. Gol dari Corentin Tolisso di menit ke-71 dan Nico Tagliafico di menit ke-77 memaksa skor menjadi imbang 2-2 hingga akhir babak kedua, sehingga pertandingan harus dilanjutkan ke babak extra time. Pada menit ke-89, Tolisso menerima kartu kuning kedua yang berujung pada kartu merah.
Di babak extra time, Lyon sempat memimpin melalui gol Rayan Cherki di menit ke-104 dan penalti Alexandre Lacazette di menit ke-109. Namun, MU menunjukkan mentalitas juara dengan membalas melalui penalti Bruno Fernandes di menit ke-114 dan gol dari Kobbie Mainoo di menit ke-120, sehingga skor kembali imbang 4-4.
Akhirnya, Harry Maguire tampil sebagai pahlawan kemenangan MU dengan mencetak gol di menit ke-120+1. Sundulan kerasnya, memanfaatkan umpan dari Casemiro, memastikan kemenangan dramatis MU dengan skor 5-4. Uniknya, Maguire yang berposisi sebagai bek, diubah posisinya oleh Amorim menjadi striker di penghujung laga.
“Kami mencoba menempatkan Harry Maguire di lini depan karena dia adalah satu-satunya pemain yang memiliki kemampuan untuk mencetak gol melalui sundulan. Kobbie Mainoo sedang tidak dalam kondisi fisik terbaik karena cedera, tetapi dia sangat efektif di ruang sempit,” jelas Amorim.
Dengan agregat akhir 7-6, MU berhak melaju ke babak semifinal Liga Europa yang akan digelar pada bulan Mei mendatang. Di babak semifinal, MU akan berhadapan dengan Athletic Bilbao, klub asal Spanyol yang berhasil menyingkirkan wakil Skotlandia, Rangers.