Trump Optimis: Kesepakatan Dagang AS-Eropa Segera Tercapai?

- Penulis

Jumat, 18 April 2025 - 19:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“`html

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyatakan keyakinan mendalam mengenai prospek tercapainya kesepakatan perdagangan yang komprehensif dengan Uni Eropa (UE). Pernyataan optimis ini dilontarkan pada hari Kamis, 17 April 2025, saat menerima kunjungan resmi dari Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, di Gedung Putih. Pertemuan ini menandai babak baru dalam upaya negosiasi, di tengah bayang-bayang ketegangan tarif yang sempat menimbulkan gejolak di pasar global.

Kunjungan Perdana Menteri Meloni, sebagai pemimpin Eropa pertama yang bertemu langsung dengan Presiden Trump pasca-pengumuman tarif impor, merefleksikan upaya aktif untuk merajut kembali jembatan hubungan transatlantik. Dengan penangguhan sementara selama 90 hari atas implementasi tarif impor yang sebelumnya diberlakukan oleh Trump, kedua pemimpin secara tegas menggarisbawahi komitmen bersama untuk menemukan solusi yang saling menguntungkan, sebelum tenggat waktu yang ditetapkan pada bulan Juli tiba.

1. Keyakinan Trump atas kesepakatan dagang

Presiden Trump secara eksplisit menyatakan optimismenya, meyakini bahwa kesepakatan dengan UE “pasti” akan tercapai, dengan satu syarat mutlak: kesepakatan tersebut harus adil dan menguntungkan bagi Amerika Serikat. Pernyataan ini menjadi sinyal yang kuat, mengingat Trump sebelumnya kerap melontarkan kritik pedas terhadap UE atas defisit perdagangan AS yang mencapai angka fantastis, yaitu 235,6 miliar dolar AS (setara dengan Rp3,9 kuadriliun) pada tahun 2024.

“Akan ada kesepakatan perdagangan, seratus persen. Mereka sangat berkeinginan untuk mewujudkannya, dan kami akan mencapainya. Saya sangat yakin akan hal itu, tetapi kesepakatan itu harus adil,” tegas Trump dalam konferensi pers yang digelar di Oval Office setelah pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Meloni, seperti yang dilaporkan oleh kantor berita Reuters. 

Meskipun demikian, Presiden Trump menekankan bahwa Amerika Serikat tidak merasa terburu-buru untuk mencapai kesepakatan. Ia menyebutkan bahwa semua negara merupakan prioritas bagi AS, termasuk Uni Eropa. Bahkan, ia menyinggung kemungkinan adanya kesepakatan serupa dengan Tiongkok. Fokus utamanya tetap tertuju pada kesepakatan yang benar-benar adil, yang mencerminkan strategi negosiasi yang tegas, dengan memanfaatkan ancaman tarif sebagai instrumen tekanan untuk mengurangi hambatan perdagangan yang dianggap merugikan kepentingan Amerika Serikat.

Baca Juga :  Dosen ASN Ancam Mogok Massal jika Tukin Tak Dibayarkan

Emas Kembali ke Swiss usai Pengecualian Tarif Trump

Emas Kembali ke Swiss usai Pengecualian Tarif Trump

2. Peran Meloni sebagai penjembatan

Perdana Menteri Meloni, yang berupaya menempatkan diri sebagai fasilitator atau perantara antara Amerika Serikat dan Uni Eropa, menyampaikan keyakinan yang serupa mengenai potensi tercapainya kesepakatan. Akan tetapi, ia juga mengakui adanya keterbatasan dalam perannya, mengingat bahwa hanya Uni Eropa sebagai sebuah blok yang memiliki wewenang penuh untuk menegosiasikan kesepakatan perdagangan atas nama seluruh 27 negara anggotanya.

“Saya yakin kita bisa mencapai kesepakatan, dan saya di sini untuk membantu memfasilitasi proses tersebut,” ujar Meloni, seraya menekankan pentingnya dialog yang jujur dan terbuka untuk menyelesaikan sengketa perdagangan yang ada, seperti dikutip dari DW.

Kunjungan ini juga semakin mempererat hubungan personal antara Presiden Trump dan Perdana Menteri Meloni, yang diketahui memiliki kesamaan ideologi konservatif. Meloni, yang secara khusus diundang untuk menghadiri pelantikan Trump pada bulan Januari, memanfaatkan kedekatan ini untuk mengundang Trump berkunjung ke Italia. Ia berharap kunjungan tersebut dapat memfasilitasi dialog lebih lanjut dengan para pemimpin UE lainnya, seperti Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen. Langkah ini dipandang strategis dalam upaya meredakan ketegangan tarif yang sedang berlangsung.

Trump Geram Powell Tak Pangkas Suku Bunga Secepat ECB, Bisa Dipecat?

Trump Geram Powell Tak Pangkas Suku Bunga Secepat ECB, Bisa Dipecat?

3. Tantangan dan langkah ke depan

Baca Juga :  Erick Thohir Angkat Wamentan Jadi Kepala Dewan Pengawas Bulog, Staf Ahli Mentan Jadi Direktur Pengadaan

Proses negosiasi perdagangan antara AS dan UE tidak terlepas dari berbagai tantangan yang kompleks, termasuk usulan tarif sebesar 25 persen yang diajukan oleh Trump untuk produk baja, aluminium, dan mobil, serta tarif sebesar 10 persen untuk berbagai jenis barang lainnya. Penangguhan sementara selama 90 hari yang diumumkan pada tanggal 9 April memberikan ruang bernapas untuk melakukan diskusi lebih lanjut, tetapi Uni Eropa juga telah menyiapkan opsi balasan jika negosiasi menemui jalan buntu dan gagal mencapai kesepakatan.

Menteri Perdagangan UE, Maroš Šefčovič, telah melakukan pertemuan dengan pejabat AS untuk mendorong terwujudnya kesepakatan nol tarif untuk barang-barang industri. Meskipun demikian, Presiden Trump menolak tawaran awal ini karena dianggap kurang memadai dan tidak memenuhi harapan Amerika Serikat.

Di sisi lain, Perdana Menteri Meloni juga membahas isu penting terkait pertahanan NATO, dengan menjanjikan bahwa Italia akan memenuhi target belanja pertahanan sebesar 2 persen dari PDB pada bulan Juni mendatang. Hal ini merupakan respons terhadap desakan Trump agar para sekutu NATO meningkatkan kontribusi mereka dalam pendanaan pertahanan.

“Kita harus berbicara secara jujur dan terbuka untuk menemukan jalan tengah yang menguntungkan kedua belah pihak,” kata Meloni, menekankan pentingnya kerja sama transatlantik yang erat dalam menghadapi berbagai tantangan global, termasuk persaingan yang semakin ketat dengan Tiongkok.

Perusahaan Farmasi Eropa Tuntut Dukungan UE Hadapi Ancaman Tarif AS

Perusahaan Farmasi Eropa Tuntut Dukungan UE Hadapi Ancaman Tarif AS

“`

Berita Terkait

Trump Pertimbangkan Kevin Warsh Gantikan Powell di The Fed?
Celios Ungkap Dampak Buruk Swasembada Pangan Prabowo Bagi Lingkungan
Trump Berupaya Gulingkan Jerome Powell dari Jabatan Ketua The Fed?
USTR Apresiasi: Pemerintah Indonesia Sederhanakan Regulasi, Investasi Makin Menarik?
Trump Rombak Sistem PNS AS: Ancaman Pemecatan Massal?
Mafia Beras Mengintai, Kementan Evaluasi Pengalaman Lalu Usai Ditegur Wapres
Trump Hentikan Kenaikan Tarif Impor Barang dari China? Inilah Bocorannya
Sri Mulyani Ungkap Daftar Lengkap Penerima Tukin Dosen

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 22:55 WIB

Trump Pertimbangkan Kevin Warsh Gantikan Powell di The Fed?

Sabtu, 19 April 2025 - 22:31 WIB

Celios Ungkap Dampak Buruk Swasembada Pangan Prabowo Bagi Lingkungan

Sabtu, 19 April 2025 - 19:47 WIB

Trump Berupaya Gulingkan Jerome Powell dari Jabatan Ketua The Fed?

Sabtu, 19 April 2025 - 16:43 WIB

USTR Apresiasi: Pemerintah Indonesia Sederhanakan Regulasi, Investasi Makin Menarik?

Sabtu, 19 April 2025 - 16:15 WIB

Trump Rombak Sistem PNS AS: Ancaman Pemecatan Massal?

Berita Terbaru

urban-infrastructure

Investor Merapat: Peluang Proyek Tol dan Air Rp160 Triliun di Indonesia

Minggu, 20 Apr 2025 - 00:15 WIB