MoU Mineral Kritis Indonesia-Arab Saudi: Peluang Investasi Nikel dan Bauksit Terbuka Lebar

- Penulis

Jumat, 18 April 2025 - 08:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indonesia, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) penting dengan Arab Saudi terkait dengan pengelolaan dan pengembangan sumber daya mineral kritis.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, secara langsung bertemu dengan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Bandar Al-Khorayef, untuk membahas dan menyetujui kesepakatan ini. “Saya mewakili Pemerintah Indonesia dalam penandatanganan MoU strategis mengenai mineral kritis ini,” ungkapnya di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Kamis (17/4).

Menteri Bahlil menjelaskan bahwa Arab Saudi saat ini tengah berupaya mendiversifikasi fokus ekonominya, beralih dari ketergantungan pada sektor minyak bumi menuju sektor mineral, dengan penekanan khusus pada mineral-mineral kritis. Menurutnya, mineral kritis yang menjadi perhatian utama Arab Saudi meliputi nikel, bauksit, dan mangan.

Baca Juga :  Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi: Metode dan Implikasinya

“Ini adalah kerangka dasar MoU. Kami akan membentuk tim kecil ad hoc untuk merumuskan detail implementasinya,” jelasnya lebih lanjut.

Ketua Umum Partai Golkar tersebut menekankan bahwa komitmen kerja sama dalam pengembangan dan pengolahan mineral kritis di Indonesia akan melibatkan berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun sektor swasta, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta.

“Kami sangat terbuka dan mengundang mereka untuk berinvestasi bersama, khususnya dalam pengembangan mineral kritis,” kata Bahlil, menyambut baik potensi kolaborasi tersebut.

Kunjungan Menteri Kerajaan Arab Saudi ini diharapkan dapat mempererat kerja sama di berbagai sektor, termasuk pertambangan, farmasi, industri makanan, dan otomotif. Kerajaan Arab Saudi telah lama mengakui Indonesia sebagai mitra strategis utama di kawasan Asia Tenggara. 

Baca Juga :  Rekor Baru! Harga Emas Terus Naik di Tengah Gejolak Ekonomi Global

Selain itu, kerja sama di bidang energi terbarukan juga menjadi agenda penting dalam diskusi tersebut. Kerajaan Arab Saudi saat ini sedang melakukan investasi besar-besaran dalam sektor energi terbarukan dan teknologi kendaraan listrik (EV), yang merupakan bagian integral dari visi pembangunan Vision 2030 mereka.

Sebagai contoh konkret dari kerja sama ini, kemitraan dengan Vale Indonesia, produsen nikel terkemuka yang memainkan peran penting dalam rantai pasok produksi baterai kendaraan listrik, menjadi salah satu pilar utama.

Berita Terkait

Mengenal Asuransi Kurang: Dampak dan Solusi Mengatasinya
Nisbah Perputaran: Panduan Lengkap, Jenis, Fungsi, dan Faktor Penentu
Zak Brown: Strategi Jitu Kebangkitan McLaren F1 dari Keterpurukan
Panduan Lengkap: Memahami Arti Karat Emas dan Cara Menghitung Harganya
AKR Corporindo (AKRA) Percaya Diri Raih Kinerja Positif pada 2025
India Permudah Investasi Nuklir: Revisi UU Tarik Investor Asing
Indah Kiat (INKP) Raih Laba US$ 424,3 Juta pada Tahun 2024
Tarif Trump Picu Kekhawatiran, The Fed Tahan Suku Bunga Akhir Tahun Ini?

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 22:47 WIB

Nisbah Perputaran: Panduan Lengkap, Jenis, Fungsi, dan Faktor Penentu

Sabtu, 19 April 2025 - 22:11 WIB

Zak Brown: Strategi Jitu Kebangkitan McLaren F1 dari Keterpurukan

Sabtu, 19 April 2025 - 21:23 WIB

Panduan Lengkap: Memahami Arti Karat Emas dan Cara Menghitung Harganya

Sabtu, 19 April 2025 - 20:56 WIB

AKR Corporindo (AKRA) Percaya Diri Raih Kinerja Positif pada 2025

Sabtu, 19 April 2025 - 20:51 WIB

India Permudah Investasi Nuklir: Revisi UU Tarik Investor Asing

Berita Terbaru

urban-infrastructure

Investor Merapat: Peluang Proyek Tol dan Air Rp160 Triliun di Indonesia

Minggu, 20 Apr 2025 - 00:15 WIB