“`html
Ragamutama.com Peristiwa mengharukan saat pelatih Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Ko Hee-jin, tak kuasa menahan air mata ketika melepas kepulangan Megawati Hangestri Pertiwi ke Indonesia, menjadi perhatian utama media-media di Korea Selatan.
Media Joongang berkesempatan mewawancarai pelatih Ko pada hari Rabu (16/4/2025), tak lama setelah ia menyelesaikan musim semi yang emosional bersama timnya.
Pelatih Ko, yang baru saja memimpin pertandingan final Liga Voli Korea musim 2024-2025 yang mendebarkan melawan Incheon Heungkuk Life Pink Spiders, mengungkapkan perasaannya setelah pertarungan sengit itu.
“Saya mencoba menenangkan diri setelah mengalami kekalahan yang menyakitkan,” ujar pelatih berusia 45 tahun tersebut sambil tertawa kecil.
“Bukankah itu pertandingan yang luar biasa intens? Meskipun begitu, saya merasa lega karena pertandingan tersebut layak untuk memperebutkan gelar juara. Sekarang, saya ingin segera menyelesaikan proses perekrutan pemain dan beristirahat dengan cukup.”
Perjalanan Red Sparks di musim semi ini diwarnai dengan momen-momen emosional. Libero andalan mereka, Noh Ran, yang menderita masalah punggung, menangis di tengah pertandingan semifinal playoff ketiga melawan Suwon Hyundai E&C Hillstate karena rasa sakit yang tak tertahankan.
Setter Yeum Hye-seon juga tak kuasa menahan air mata haru setelah perjuangan keras mereka membuahkan kemenangan dalam pertandingan penting tersebut. Bahkan di partai final, air mata terus membasahi pipi para pemain.
Spiker andalan Megawati Hangestri Pertiwi tampak berkaca-kaca setelah memberikan penampilan terbaiknya dalam pertandingan keempat yang menegangkan, yang dimenangkan dengan susah payah.
Meskipun tidak terlihat oleh para penggemar, pelatih Ko Hee-jin juga beberapa kali terlihat diam-diam menyeka air mata saat menyaksikan semangat juang yang luar biasa dari para pemainnya.
Klasemen Final Four Proliga 2025 – Bhayangkara Memimpin Meski Dua Pemain Asing yang Baru Tampil di Liga Voli Korea Belum Sepenuhnya Beradaptasi
“Ini adalah final pertama saya dalam 13 tahun karir sebagai pelatih. Saya ingin berjuang sekuat tenaga karena saya telah bekerja keras untuk mencapai titik ini,” kata Pelatih Ko, yang sebelumnya meraih banyak gelar sebagai pemain Samsung Fire & Marine Insurance.
“Namun, takdir berkata lain. Ada begitu banyak pemain yang mengalami cedera. Banyak yang memprediksi Heungkuk Life akan keluar sebagai pemenang, sehingga saya sempat kehilangan harapan.”
“Kami kalah di pertandingan pertama dan kedua, dan saya merasa sangat marah. Saya berpikir, mari kita coba memenangkan satu pertandingan saja. Akhirnya, kami berhasil memenangkan pertandingan ketiga, dan dengan pola pikir yang sama, kami juga memenangkan pertandingan keempat.”
“Semua ini berkat semangat juang yang tak kenal menyerah dari para pemain. Itulah mengapa air mata ini terasa sangat berarti.”
Salah satu sosok kunci dalam drama musim semi ini adalah Megawati. Mega tampil sangat impresif dengan mencetak 30 poin dalam lima pertandingan final.
Meskipun gagal meraih trofi juara, ia menunjukkan performa yang tangguh saat berhadapan dengan ‘ratu bola voli’ Kim Yeon-koung. Momen perpisahan mereka pun berlangsung dengan penuh haru.
Megawati memutuskan untuk mengakhiri kontraknya di V-League dan kembali ke Indonesia melalui Bandara Internasional Incheon pada tanggal 10 April.
Pelatih Ko mengantarnya secara langsung dan tak kuasa menahan air mata, yang kemudian menjadi perbincangan hangat. Pelatih Ko telah bekerja sama dengan Mega selama dua musim yang luar biasa.
“Ketika ditanya tentang perasaan saya, saya teringat semua momen, mulai dari pertama kali bertemu Mega hingga akhirnya mencapai posisi kedua di final,” ungkap pelatih Ko.
“Saya merasa sangat emosional. Begitu besar rasa cinta kami satu sama lain. Mega bahkan sempat berkata kepada saya, ‘Jangan menangis.'”
“Saya tidak tahu kapan itu akan terjadi, tetapi saya mengatakan bahwa kami harus bertemu lagi dan memenangkan gelar juara sebelum kami berpisah.”
Red Sparks, yang telah memberikan yang terbaik, kini tengah mempersiapkan diri untuk musim berikutnya dari awal.
Posisi yang ditinggalkan Megawati akan diisi oleh outside hitter Wipawee Srithong, yang sebelumnya bermain untuk Hillstate selama dua musim terakhir.
Sementara itu, pengganti Vanja Bukilic (Serbia) akan dicari melalui uji coba pemain asing pada bulan Mei. Secara internal, perpanjangan kontrak dengan outside hitter Pyo Seung-ju, yang telah memenuhi syarat sebagai FA (agen bebas), menjadi prioritas utama.
“Ini bukanlah akhir dari era voli JungKwanJang. Meskipun kami merasakan kehilangan yang besar, saya yakin para pemain juga memiliki keyakinan yang sama, ‘kita juga bisa melakukannya’,” tegas pelatih Ko.
“Saya tidak akan pernah melupakan ketegangan dan kegembiraan yang saya rasakan selama pertandingan kejuaraan. Kami akan berbenah diri selama sisa waktu yang ada dan membangun kekuatan untuk kembali menantang di musim depan.”
Hasil Final Four Proliga 2025 – Laga Perdana, MVP dan Finalis Liga Voli Korea Bantu Farhan Halim Jadi Motor Serangan Bhayangkara Hentikan Samator
“`