Ragamutama.com Penjaga gawang Real Madrid, Thibaut Courtois, mengungkapkan kekecewaannya mendalam setelah melihat barisan depan timnya, termasuk bintang-bintang seperti Kylian Mbappe dan Vinicius Junior, kesulitan menembus rapatnya pertahanan Arsenal.
Courtois mengakui bahwa Real Madrid menunjukkan ketidakmampuan dalam memaksimalkan peluang serangan saat menghadapi Arsenal pada leg kedua perempat final Liga Champions 2024-2025, yang berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu, pada Rabu waktu setempat atau Kamis (17/4/2025) dini hari WIB.
Akibatnya, sang juara bertahan Liga Champions harus menerima kenyataan pahit tersingkir dari kompetisi.
Arsenal berhasil mengamankan kemenangan 2-1, melengkapi keunggulan agregat menjadi 5-1, dan melaju ke babak semifinal untuk pertama kalinya sejak tahun 2009.
Real Madrid, yang mengandalkan kekuatan serangan dari pemain-pemain bintang seperti Kylian Mbappe dan Vinicius Junior, tampak kesulitan menciptakan peluang berbahaya dan menembus pertahanan solid Arsenal.
Hasil Pertandingan Liga Champions: Langkah Real Madrid Terhenti di Tangan Arsenal, Inter Milan Siap Bertemu Barcelona di Semifinal
Vinicius baru bisa mencetak gol pada menit ke-67, menyamakan skor setelah Bukayo Saka membuka keunggulan untuk Arsenal dua menit sebelumnya.
Namun, upaya para pemain Real Madrid untuk membobol gawang Arsenal terus menemui jalan buntu, hingga akhirnya mereka justru kebobolan di menit ke-90+3 melalui gol Gabriel Martinelli.
“Kami kurang tajam di lini depan. Menurut saya, Raya (kiper Arsenal, David Raya) tidak dipaksa melakukan banyak penyelamatan penting,” ungkap Thibaut Courtois kepada Movistar.
“Kami mengakui kekalahan dari Arsenal, yang bermain lebih baik, dan kami harus menerima hasil ini.”
“Kami melepaskan banyak umpan silang, tetapi tahun ini kami tidak memiliki sosok Joselu, seorang penyerang tengah murni di area tersebut. Kami perlu menganalisis apa yang bisa kami tingkatkan,” tambah kiper asal Belgia tersebut.
Mbappe, yang baru bergabung dengan Madrid dari Paris Saint-Germain (PSG) pada musim panas lalu, mengalami kesulitan menembus barisan pertahanan Arsenal, yang tidak memberinya ruang gerak yang cukup.
Courtois menyoroti bahwa Mbappe lebih fokus pada aksi individual, sehingga kurang memperhatikan kerja sama tim.
“Menurut pendapat saya, kami adalah sebuah tim. Seharusnya kami lebih sering melakukan pergerakan kolektif daripada mengandalkan aksi individu,” lanjut Courtois.
“Jika mereka menjaga ketat dua pemain, Vinicius atau Kylian Mbappe, mungkin Anda bisa berhasil sekali, tetapi tidak mungkin lima kali.”
“Sangat sulit untuk menciptakan peluang berbahaya. Arsenal adalah tim yang sangat sulit untuk ditembus pertahanannya,” tegasnya.
Liga Champions: Strategi Jitu Pelatih Arsenal Menggagalkan Upaya Remontada Real Madrid
Bagi Mbappe, kekalahan dari Arsenal ini menjadi kegagalan pertamanya untuk meraih trofi Liga Champions bersama Real Madrid.
Selama tujuh musim membela PSG, termasuk masa peminjaman dari Monaco pada 2017-2018, striker berusia 26 tahun itu juga belum pernah merasakan manisnya gelar Liga Champions.
Berdasarkan data statistik dari UEFA.com, Real Madrid mendominasi penguasaan bola dengan 60 persen.
Jumlah tembakan mereka juga lebih banyak dari Arsenal, yakni 20 berbanding 12.
Arsenal akan menghadapi PSG di babak semifinal yang akan digelar pada 30 April dan 7 Mei mendatang.
Di pertandingan semifinal lainnya, Inter Milan akan menantang Barcelona setelah bermain imbang 2-2 melawan Bayern Muenchen, mengamankan kemenangan agregat 4-3.
Real Madrid kini mengalihkan fokus ke kompetisi domestik, yaitu Liga Spanyol dan Copa del Rey.
Di Liga Spanyol, Madrid tertinggal 4 poin dari Barcelona yang memuncaki klasemen, dengan sisa tujuh pertandingan.
Sementara itu, di Copa del Rey, Kylian Mbappe dan rekan-rekan setimnya akan menghadapi laga akbar melawan Barcelona di final yang akan digelar di Estadio Olimpico de Sevilla pada 27 April 2025.
