Koperasi Melania Diduga Gagal Bayar Ratusan Miliar, Situs Tetap Aktif

- Penulis

Kamis, 17 April 2025 - 17:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, Jakarta – Di tengah isu gagal bayar simpanan anggota yang mencapai sekitar Rp 210 miliar, situs web Koperasi Melania atau Melania Credit Union (MCU) masih dapat diakses publik.

Berdasarkan pantauan Tempo pada situs dengan alamat melaniacu.com, berbagai layanan informasi masih tersedia. Salah satunya adalah bagian pendaftaran anggota. Tata letak situs Melania Credit Union menempatkan informasi pendaftaran ini di bagian paling atas, sejajar dengan menu-menu lainnya.

Tempo berhasil mengakses tautan “Daftar Online” yang ditampilkan dengan huruf berwarna biru muda. Setelah diklik, situs menampilkan halaman khusus yang berisi informasi mengenai cara mendaftar sebagai anggota koperasi. Pada halaman yang sama, terdapat pula tautan “Unduh Formulir Aplikasi Kredit”.

Calon anggota dapat mendaftar secara daring melalui formulir yang disediakan. Layanan daring ini awalnya didorong oleh situasi pandemi Covid-19 yang membatasi interaksi fisik.

“Kini, pemohon dapat langsung membuka rekening tanpa harus hadir ke kantor cabang MCU terdekat,” demikian tertulis di laman MCU, Kamis, 17 April 2025.

Halaman tersebut juga memberikan informasi mengenai dokumen-dokumen yang perlu dibawa ke kantor Koperasi Melania saat membuka rekening, yaitu bukti nomor referensi dari formulir yang telah diisi dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Ketika Tempo mencoba mengklik tautan “Unduh Formulir Aplikasi Kredit”, halaman situs dialihkan ke bagian pengumuman dan informasi.

Halaman tersebut terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama, yang disebut sebagai regulasi operasional kantor, berisi 28 dokumen dalam format Portable Document Format (PDF) yang dapat diunduh secara bebas. Dokumen-dokumen ini berisi informasi mengenai hari libur koperasi, hasil rapat anggota tahunan (RAT), formulir permohonan kredit, dan siaran pers.

Selanjutnya, terdapat informasi mengenai rapat anggota MCU yang memuat 17 dokumen PDF. Dokumen-dokumen tersebut meliputi undangan rapat anggota, undangan rapat anggota luar biasa, undangan pra-rapat anggota tahunan, dan tata tertib rapat anggota tahunan.

Baca Juga :  Banyak Saham Blue Chip Turun Harga, Saatnya Pilih Saham Bank Murah

Bagian ketiga, berjudul “Panitia Pemilihan Pengurus dan Pengawas MCU”, berisi dua dokumen terkait tahapan, program, dan jadwal pemilihan pengurus koperasi MCU. Dokumen berjudul “Keputusan Panitia Pemilihan MCU Nomor 001 Tahun 2020” mengatur teknis pemilihan pengurus MCU periode 2022-2026. Periode pemilihan ini berlangsung dari 1 September 2020 hingga 13 Februari 2022, saat pengusulan pengesahan pengurus dan pengawas terpilih kepada rapat anggota.

Tempo juga mencoba menghubungi nomor telepon bagian administrasi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp pada pukul 13.52 WIB. Namun, pesan yang dikirimkan hanya menunjukkan tanda centang satu, yang berarti nomor tersebut sedang tidak aktif. Akun bisnis WhatsApp tersebut juga memberikan keterangan “Closed today”.

Tempo berusaha menghubungi pengurus Koperasi Melania untuk mengonfirmasi keberadaan laman melaniacu.com di tengah isu gagal bayar. Namun, hingga kini Ketua Melania Credit Union Andreas Indrayadi dan Wakil Ketua Melania Credit Union Djoko Susilo belum membalas pesan yang dikirimkan. Pesan yang dikirimkan kepada Djoko Susilo juga hanya menunjukkan tanda centang satu.

Koperasi Kredit Melania Credit Union diduga mengalami gagal bayar simpanan anggota akibat kredit macet atau non-performance loan (NPL) yang tidak dilaporkan oleh manajer.

Menurut catatan Tempo, koperasi kredit yang awalnya didirikan untuk kepentingan umat gereja Paroki St. Melania ini mengalami gagal bayar simpanan anggota senilai Rp 210 miliar akibat kredit macet sebesar Rp 263 miliar atau 87 persen dari total aset.

Anggota koperasi yang tergabung dalam Komite Krisis menyatakan bahwa masalah penarikan uang tabungan sudah terjadi sejak Juni 2023. Juru bicara Komite Krisis, Yunita Tan, menjelaskan bahwa pengurus dan manajer mengklaim masih banyak tagihan di luar yang belum masuk ke rekening koperasi.

Baca Juga :  Tersengat Efek Danantara, Indeks Saham BUMN Naik 9,57% Sepekan

Tempo telah mengonfirmasi hal ini kepada pengurus dan manajer Melania Credit Union. “Silakan ke pengurus saja ya. Mohon maaf,” ujar Manajer Koperasi Kredit Melania, William Setiadi, melalui WhatsApp, Sabtu, 12 April 2025.

Pada Jumat, 11 April 2025, Tempo mewawancarai seorang anggota koperasi yang datang untuk menarik uang tabungannya. Seorang ibu yang ditemui Tempo mengatakan bahwa dananya senilai sekitar Rp 350 juta sudah tertahan sejak Juni 2023. “”Sudah lama ini begini. Alasan pegawai bilang uangnya masih banyak di luar,” ujarnya, yang sering datang ke kantor koperasi.

Pada pengamatan Tempo, Jumat siang itu, kantor Koperasi Melania Credit Union yang berpagar hitam tertutup rapat dan digembok. Hanya tampak sepeda motor yang diparkir di dekat pintu garasi. Tidak terlihat pengurus maupun pegawai koperasi yang bertugas.

Petugas keamanan yang ditemui Tempo di kantor Melania, Sandi Agus, mengatakan bahwa tidak ada lagi pegawai koperasi yang bekerja dan ia tidak ingat persis kapan terakhir kali mereka bekerja. Pengurus dan pengawas koperasi juga tidak pernah datang. “Karyawan sudah banyak yang keluar, karena tidak digaji,” kata Sandi.

Koperasi Melania berdiri sejak 1991 dari sekelompok orang di lingkungan Gereja Santa Melania. Pada 2003, koperasi ini menjadi terbuka untuk umum dengan pengesahan dari Wali Kota Bandung melalui Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Nomor 512/BH.12-DISKOP/2003 tanggal 13 Februari 2003.

Martha Warta Silaban, Han Revanda berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Terpopuler Bisnis: Batik Air Turunkan Penumpang, Utang UMKM hingga Rupiah Terus Melemah

Berita Terkait

Mengenal Asuransi Kurang: Dampak dan Solusi Mengatasinya
Nisbah Perputaran: Panduan Lengkap, Jenis, Fungsi, dan Faktor Penentu
Zak Brown: Strategi Jitu Kebangkitan McLaren F1 dari Keterpurukan
Panduan Lengkap: Memahami Arti Karat Emas dan Cara Menghitung Harganya
AKR Corporindo (AKRA) Percaya Diri Raih Kinerja Positif pada 2025
India Permudah Investasi Nuklir: Revisi UU Tarik Investor Asing
Indah Kiat (INKP) Raih Laba US$ 424,3 Juta pada Tahun 2024
Tarif Trump Picu Kekhawatiran, The Fed Tahan Suku Bunga Akhir Tahun Ini?

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 22:47 WIB

Nisbah Perputaran: Panduan Lengkap, Jenis, Fungsi, dan Faktor Penentu

Sabtu, 19 April 2025 - 22:11 WIB

Zak Brown: Strategi Jitu Kebangkitan McLaren F1 dari Keterpurukan

Sabtu, 19 April 2025 - 21:23 WIB

Panduan Lengkap: Memahami Arti Karat Emas dan Cara Menghitung Harganya

Sabtu, 19 April 2025 - 20:56 WIB

AKR Corporindo (AKRA) Percaya Diri Raih Kinerja Positif pada 2025

Sabtu, 19 April 2025 - 20:51 WIB

India Permudah Investasi Nuklir: Revisi UU Tarik Investor Asing

Berita Terbaru

urban-infrastructure

Investor Merapat: Peluang Proyek Tol dan Air Rp160 Triliun di Indonesia

Minggu, 20 Apr 2025 - 00:15 WIB