Ragamutama.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), salah satu perusahaan BUMN terkemuka, mengumumkan rencana strategis untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham dengan nilai mencapai Rp3 triliun.
Menurut informasi yang diungkapkan secara resmi, TLKM akan melaksanakan program buyback saham ini dalam periode tidak lebih dari satu tahun, terhitung setelah memperoleh persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dijadwalkan pada 27 Mei 2025.
Estimasi alokasi dana maksimal yang disiapkan untuk kegiatan buyback ini adalah sebesar Rp3 triliun, mencakup seluruh biaya transaksi share buyback, termasuk komisi perantara pedagang efek, serta biaya-biaya lain yang terkait dengan pelaksanaan buyback saham tersebut.
: Menelisik Strategi Investor yang Optimistis di Tengah Penurunan Saham Telkom (TLKM), dan Analisis Terbaru
Jumlah saham yang akan dibeli kembali oleh Telkom dalam pelaksanaan buyback ini tidak akan melebihi 10% dari total modal yang ditempatkan dan disetor. Selain itu, jumlah saham yang beredar bebas (free float) setelah buyback diharapkan tidak akan turun di bawah 7,5% dari total saham yang tercatat.
“Program share buyback yang dilakukan oleh perseroan ini ditujukan untuk memperkuat kepercayaan pasar terhadap nilai jangka panjang dan prospek pertumbuhan yang dimiliki oleh perseroan,” demikian pernyataan Manajemen TLKM dalam keterbukaan informasi pada hari Kamis, 17 April 2025.
: : Analisis Mendalam: Komposisi Kepemilikan Saham Telkom (TLKM) oleh Investor Institusi, Termasuk Vanguard, BlackRock, dan JP Morgan
Langkah buyback ini juga dipandang sebagai inisiatif penting untuk menjaga keseimbangan antara dinamika pasar dan fundamental perusahaan, serta untuk memelihara kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap kinerja dan prospek usaha TLKM.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham TLKM pada sesi perdagangan pertama hari ini, Kamis (17/4/2025), menunjukkan penguatan sebesar 4,44% ke level Rp2.590 per lembar. Namun, secara keseluruhan, harga saham TLKM mengalami penurunan sebesar 4,80% sejak awal tahun (year to date/ytd) atau sejak hari perdagangan pertama di tahun 2025.
: : Perbandingan Kinerja Telkomsel, Indosat (ISAT), dan XL (EXCL) dalam Meraih Manfaat dari Momen Lebaran 2025: Siapa yang Unggul?
Lebih lanjut, manajemen perseroan meyakini bahwa pelaksanaan transaksi buyback ini tidak akan berdampak negatif yang signifikan terhadap operasional bisnis perusahaan, mengingat TLKM memiliki modal kerja dan arus kas yang memadai untuk mendukung pelaksanaan buyback.
Perusahaan telekomunikasi pelat merah ini telah membukukan pendapatan sebesar Rp112,21 triliun selama periode Januari hingga September 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan tipis sebesar 0,88% secara tahunan (year on year/yoy). Meskipun demikian, TLKM mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 9,35% menjadi Rp17,6 triliun.
TLKM mencatat total aset per 30 September 2024 sebesar Rp285,13 triliun, sedikit menurun dibandingkan posisi 31 Desember 2023 yang sebesar Rp287,04 triliun.
Jumlah liabilitas TLKM mengalami kenaikan menjadi Rp130,7 triliun pada akhir September 2024, dari Rp130,4 triliun pada akhir Desember 2023.
Total ekuitas TLKM mengalami penurunan menjadi Rp154,35 triliun pada periode Januari-September 2024, dibandingkan dengan periode Januari-Desember 2023 yang sebesar Rp156,56 triliun.
Telkom Indonesia (Persero) Tbk. – TradingView
Disclaimer: berita ini bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca. RAGAMUTAMA.COM tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang mungkin timbul akibat keputusan investasi pembaca.