Jangan Panik! 5 Tips Ampuh Selamat Saat Tersesat di Gunung

- Penulis

Rabu, 16 April 2025 - 14:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“`html

RAGAMUTAMA.COM, JAKARTA – Pendakian gunung kini menjadi aktivitas luar ruang yang digemari banyak orang, khususnya kaum muda. Sebelum memulai petualangan, ada baiknya kita memahami lima poin penting berikut ini sebagai bekal dan langkah pencegahan.

Selain panorama alam yang memesona, mendaki gunung juga menantang adrenalin dan memperkaya pengalaman pribadi. Namun, di balik keindahan alamnya, risiko besar menanti para pendaki, salah satunya adalah risiko tersesat.

Tersesat di alam liar, khususnya di gunung, adalah situasi genting yang bisa mengancam keselamatan jiwa jika penanganannya tidak tepat dan tenang. Oleh karena itu, setiap pendaki wajib mengetahui tindakan yang perlu diambil saat menghadapi situasi darurat ini. Inilah lima hal krusial yang harus Anda lakukan jika tersesat di gunung.

: Menikmati Pos 1 Cigowong via Palutungan, Sensasi Mendaki Gunung Ciremai Tanpa Harus ke Puncak

1. Jaga Ketenangan dan Hindari Kepanikan

Langkah paling mendasar dan penting adalah tetap tenang. Kepanikan hanya akan memperburuk keadaan dan mengaburkan pikiran jernih. Dengan pikiran yang tenang, Anda bisa berpikir logis dan mengambil keputusan yang lebih baik.

: : Profil Isak Andic, Miliarder Pendiri Mango yang Meninggal Dunia saat Mendaki Gunung

Menurut basarnas.go.id, Selasa (15/4/2025), korban yang mampu menjaga ketenangan memiliki peluang bertahan hidup lebih tinggi karena bisa menghemat energi dan membuat keputusan yang lebih bijaksana.

2. Berhenti dan Analisis Situasi

: : Traveling Aman dan Nyaman, Simak 10 Tips Mendaki Gunung

Baca Juga :  Mulai April, Venesia Akan Berlakukan Biaya Masuk 2 Kali Lipat buat Wisatawan

bpbd.jakarta.go.id melaporkan bahwa kesalahan umum yang sering dilakukan pendaki yang tersesat adalah terus bergerak tanpa arah yang pasti. Tindakan terbaik adalah berhenti sejenak, beristirahat, dan menganalisis situasi. Cobalah mengingat kembali jalur yang sudah dilewati, mengenali tanda-tanda alam, dan mencari kemungkinan untuk kembali ke jalur utama.

Jika memungkinkan, gunakan peta topografi atau aplikasi navigasi seperti GPS untuk membantu menentukan posisi. Namun, jika tidak ada alat bantu, lebih baik menunggu di tempat yang terbuka dan aman daripada terus berjalan tanpa tujuan yang jelas.

3. Optimalkan Peralatan Pendukung

Setiap pendaki sebaiknya membawa perlengkapan darurat seperti peluit, senter, korek api, serta cadangan makanan dan minuman. Peluit, misalnya, dapat digunakan untuk memberi sinyal kepada tim pencari. Tiga tiupan pendek berulang-ulang adalah kode internasional untuk meminta pertolongan.

Selain itu, penggunaan senter atau lampu darurat di malam hari juga bisa membantu memperlihatkan keberadaan Anda kepada tim SAR. Makanan dan air cadangan harus dikonsumsi secara bijak untuk menjaga stamina selama proses pencarian.

4. Temukan Tempat Berlindung yang Aman

Apabila upaya menemukan jalan pulang belum berhasil, langkah selanjutnya adalah mencari tempat perlindungan yang aman dari hujan, angin kencang, atau hewan liar. Gunakan terpal, jas hujan, atau dedaunan untuk membuat tempat berlindung sementara. Tempat berteduh ini akan sangat membantu menjaga suhu tubuh, terutama saat malam menjelang.

Baca Juga :  7 Negara Berikut Wilayahnya Berada di Dua Benua, Kok Bisa?

Dalam situasi darurat, hipotermia adalah salah satu ancaman terbesar. Oleh karena itu, menjaga tubuh tetap hangat menjadi prioritas utama.

5. Buat Sinyal untuk Memudahkan Penyelamatan

Upaya menarik perhatian tim penyelamat dapat dilakukan dengan membuat tanda-tanda yang mudah dilihat. Contohnya, susun batu atau ranting membentuk huruf “SOS” di area terbuka. Gunakan benda-benda berwarna cerah seperti kain merah atau oranye untuk menarik perhatian dari udara.

Jika Anda memiliki ponsel dan masih ada sinyal, segera hubungi nomor darurat dan berikan informasi seakurat mungkin mengenai posisi terakhir Anda, ciri-ciri medan di sekitar, serta kondisi terkini. Namun, jika baterai hampir habis, sebaiknya matikan ponsel dan hanya hidupkan saat benar-benar diperlukan.

Tersesat di gunung bukanlah akhir dari segalanya, asalkan Anda memiliki pengetahuan dasar tentang bertahan hidup dan mampu mengendalikan diri. Kelima langkah di atas bisa meningkatkan peluang Anda untuk selamat sampai bantuan tiba.

Oleh karena itu, sebelum mendaki, penting bagi setiap individu untuk melakukan persiapan yang cermat, termasuk mempelajari medan, membawa perlengkapan darurat, dan memberi tahu orang terdekat tentang rencana pendakian Anda.

Kesadaran akan keselamatan diri bukan hanya tanggung jawab pribadi, tetapi juga bagian dari etika pendakian yang harus dijunjung tinggi oleh setiap pencinta alam. (Mianda Florentina)

“`

Berita Terkait

Pesona Dua Geopark Indonesia Mendunia: Pengakuan UNESCO Terbaru
Pesona India: 5 Spot Sunset Terbaik yang Wajib Dikunjungi
Pendakian Gunung Batok Bromo Resmi Dilarang: Ini Alasannya!
Ma Wan 1868: Pesona Wisata Sejarah Terbaru di Hong Kong
Pesona Banten: 5 Destinasi Wisata Pegunungan Terindah yang Wajib Dikunjungi
Lonjakan Penumpang Kereta Api di Yogyakarta Saat Libur Paskah 2025
Traveloka Long Weekend: Diskon Hotel Gede-gedean, Cashback Hingga Rp 1,5 Juta!
Bali dan Jakarta Masuk Daftar Destinasi Terbaik Dunia Trip.Best 2025!

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 02:16 WIB

Pesona Dua Geopark Indonesia Mendunia: Pengakuan UNESCO Terbaru

Sabtu, 19 April 2025 - 02:08 WIB

Pesona India: 5 Spot Sunset Terbaik yang Wajib Dikunjungi

Sabtu, 19 April 2025 - 00:56 WIB

Pendakian Gunung Batok Bromo Resmi Dilarang: Ini Alasannya!

Sabtu, 19 April 2025 - 00:47 WIB

Ma Wan 1868: Pesona Wisata Sejarah Terbaru di Hong Kong

Jumat, 18 April 2025 - 23:20 WIB

Pesona Banten: 5 Destinasi Wisata Pegunungan Terindah yang Wajib Dikunjungi

Berita Terbaru