Ragamutama.com JAKARTA. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) baru-baru ini mengumumkan inisiatif strategis, yaitu rencana pembelian kembali saham (buyback) dengan nilai yang signifikan, mencapai hingga Rp 4 triliun.
Menurut pengumuman resmi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), program buyback saham ini akan dilaksanakan secara bertahap, dengan periode maksimum 12 bulan. Periode ini dimulai setelah disetujuinya rencana tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perusahaan.
Sebagai informasi tambahan, AADI dijadwalkan untuk mengadakan RUPST pada tanggal 22 Mei 2025. Jika usulan buyback saham ini memperoleh persetujuan dalam RUPST tersebut, maka pelaksanaan aksi korporasi ini dapat dimulai sejak 23 Mei 2025 dan berlangsung selama 12 bulan berikutnya.
Adaro Andalan (AADI) Cetak Laba Solid US$ 1,21 Miliar di Tahun 2024
Dalam hal dana yang dialokasikan oleh AADI untuk program buyback telah habis sebelum masa periode buyback berakhir, perusahaan berkomitmen untuk segera menyampaikan informasi publik mengenai penghentian pelaksanaan pembelian kembali saham tersebut, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.
Ketentuan serupa juga berlaku apabila jumlah saham AADI yang ditargetkan untuk dibeli kembali oleh perusahaan telah terpenuhi, atau apabila AADI memutuskan untuk menghentikan program buyback saham karena alasan lain.
“Rencana pembelian kembali saham ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas perdagangan saham perusahaan, yang pada gilirannya diharapkan dapat mendorong harga saham perusahaan untuk lebih mencerminkan nilai fundamental perusahaan yang sesungguhnya,” ungkap Manajemen AADI dalam keterangan resminya pada hari Selasa (15/4).
Pembayaran Dividen Menjadi Salah Satu Faktor Daya Tarik Adaro Andalan Indonesia (AADI)
Lebih lanjut, AADI meyakini bahwa implementasi program buyback saham ini akan memberikan imbal hasil yang menarik bagi para pemegang saham. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan, sehingga harga saham dapat lebih akurat menggambarkan kondisi fundamental perusahaan yang sebenarnya.
Manajemen AADI juga menegaskan bahwa pelaksanaan aksi buyback saham ini tidak akan berdampak negatif terhadap kinerja operasional maupun pendapatan perusahaan.
“Hal ini dikarenakan saldo laba ditahan dan arus kas perusahaan saat ini berada pada tingkat yang memadai untuk memenuhi kebutuhan pendanaan pelaksanaan pembelian kembali saham perusahaan,” pungkas Manajemen AADI.