Rupiah Menguat Tipis: Peluang atau Ancaman di Level Rp16.824?

- Penulis

Rabu, 16 April 2025 - 10:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Nilai tukar rupiah menunjukkan sinyal positif di pembukaan perdagangan hari Rabu (16 April 2025). Mata uang Garuda dibuka pada posisi Rp16.824 per dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot.

Menurut data dari Bloomberg, rupiah mengalami penguatan tipis sebesar 0,02 persen dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya yang berada di level Rp16.827 per dolar AS. Secara umum, pergerakan mata uang di kawasan Asia cenderung bervariasi, namun didominasi oleh sentimen penguatan.

10 Mata Uang Teraneh di Dunia, Ada yang Bisa Bicara!

10 Mata Uang Teraneh di Dunia, Ada yang Bisa Bicara!

1. Sejumlah Mata Uang Asia Menunjukkan Kekuatan

Hingga pukul 09.00 WIB, baht Thailand mencatatkan diri sebagai mata uang dengan performa terbaik di Asia, melesat 0,62 persen. Diikuti oleh peso Filipina yang naik 0,38 persen dan yen Jepang yang menguat 0,29 persen. Dolar Singapura juga turut menguat sebesar 0,2 persen.

Baca Juga :  Konversi Utang, Ancora (OKAS) Terbitkan 656,32 Juta Saham Lewat Private Placement

Selanjutnya, dolar Hongkong terpantau menguat tipis sebesar 0,009 persen terhadap greenback pagi ini. Di sisi lain, ringgit Malaysia mengalami pelemahan terdalam di antara mata uang Asia lainnya, dengan koreksi sebesar 0,09 persen.

Kemudian, yuan China ikut tergelincir 0,08 persen dan dolar Taiwan mengalami penurunan sebesar 0,03 persen. Won Korea Selatan menyusul dengan pelemahan sebesar 0,008 persen.

2. Pasar Keuangan Global Dihantui Kekhawatiran Perang Tarif

Ariston Tjendra, seorang pengamat pasar uang, berpendapat bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih berpotensi mengalami tekanan pelemahan pada perdagangan hari ini. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran pasar yang terus membayangi terkait dengan eskalasi perang tarif global.

Meskipun Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan pelonggaran tarif untuk beberapa negara, langkah ini dinilai belum cukup untuk meredakan kecemasan para investor.

Baca Juga :  Kelompok Saham Prajogo Pangestu Terperosok, CUAN Ambrol Sentuh ARB

“Ancaman pembalasan tarif dari China dan negara-negara lain terhadap AS masih menjadi sumber kekhawatiran pasar. Perang tarif berpotensi memicu perlambatan ekonomi,” jelasnya.

Terjun ke Pasar Uang? Ini Keuntungan Kalau Kamu Pilih Investasi Dolar

Terjun ke Pasar Uang? Ini Keuntungan Kalau Kamu Pilih Investasi Dolar

3. Proyeksi Pelemahan Rupiah Hari Ini

Dari sudut pandang teknikal, rupiah diperkirakan masih memiliki potensi untuk melemah dengan target pelemahan mengarah ke level Rp16.860 per dolar AS. Sementara itu, level support jangka pendek berada di sekitar Rp16.750.

“Rupiah masih berpotensi tertekan oleh sentimen negatif dari perang tarif,” tegasnya.

Rupiah Lesu hingga Akhir Perdagangan ke Rp16.862,5 per Dolar AS

Rupiah Lesu hingga Akhir Perdagangan ke Rp16.862,5 per Dolar AS </

Berita Terkait

IHSG Berpotensi Turun: Strategi Investor Lokal Jadi Penentu?
Liburan Seru Tanpa Bikin Kantong Jebol: Tips Jitu Perjalanan Hemat!
IPO 2025: Investor Waspada Gejolak Perang Dagang, Tantangan Semakin Berat!
Bank BJB Bagikan Dividen Jumbo Rp 85 Per Saham: Cek Jadwalnya!
Rupiah Terkini: Sentuh Rp 16.837, Melemah Dipicu Penguatan Dolar AS
Ruslan Tanoko: Kisah Crazy Rich Surabaya Borong Saham AVIA
Kabar Gembira! KDTN Bagi Dividen Jumbo 60% dari Laba 2024
Bank DKI Berencana IPO Tahun Ini: Target Dana Rp 4 Triliun?

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 20:15 WIB

IHSG Berpotensi Turun: Strategi Investor Lokal Jadi Penentu?

Rabu, 16 April 2025 - 19:03 WIB

Liburan Seru Tanpa Bikin Kantong Jebol: Tips Jitu Perjalanan Hemat!

Rabu, 16 April 2025 - 18:59 WIB

IPO 2025: Investor Waspada Gejolak Perang Dagang, Tantangan Semakin Berat!

Rabu, 16 April 2025 - 18:11 WIB

Bank BJB Bagikan Dividen Jumbo Rp 85 Per Saham: Cek Jadwalnya!

Rabu, 16 April 2025 - 17:43 WIB

Rupiah Terkini: Sentuh Rp 16.837, Melemah Dipicu Penguatan Dolar AS

Berita Terbaru