Banyak orang mungkin sudah tidak asing dengan merek Kahf yang menyediakan produk perawatan khusus pria, mulai dari sabun muka, sabun mandi, serum, sunscreen, hingga parfum. Produk Kahf juga bisa dibeli dengan mudah di minimarket hingga e-commerce.
Pemasaran Kahf pun terbilang masif. Kahf bisa ditemukan di berbagai bazar, pameran produk perawatan, bahkan di masjid yang menggelar salat Jumat berjemaah. Tak heran kalau Kahf menjadi salah satu pilihan banyak pria di Indonesia.
Namun, sebenarnya siapa pemilik Kahf? Berikut profil pengusaha dan perusahaan yang mengelola brand perawatan khusus pria ini.
1. Siapa pemilik Kahf?
Kapan Kahf didirikan? Merek skincare pria ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2020. Lantas, Kahf perusahaan milik siapa? Kahf merupakan produk perawatan khusus pria yang dimiliki oleh Nurhayati Subakat, pendiri dan pemilik PT Paragon Technology and Innovation.
PT Paragon Technology and Innovation sendiri menaungi 14 brand. Mulai dari Kahf, Wardah, Make Over, Emina, Putri Hair Choice, Crystallure, Instaperfect, Labore, Biodef, Tavi, Wonderly, OMG, Beyondly, dan Earth Love Life.
Nurhayati Subakat merupakan perempuan kelahiran Padang Panjang, 27 Juli 1950. Nurhayati lahir dari ayah bernama Abdul Muin Saidi, pedagang dan pimpinan cabang Muhammadiyah Padang Panjang, dan ibu bernama Nurjannah.
Nurhayati menghabiskan masa kecil dan remajanya di Padang Panjang. Setelah lulus SMA, dia melanjutkan pendidikan di Jurusan Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia menjadi lulusan terbaik S1 Farmasi ITB saat wisuda pada 1975. Bahkan, dia juga menjadi lulusan terbaik profesi apoteker ITB, dan pernah meraih penghargaan Kalbe Farma Award.
Baca Juga: Salman Subakat: Subsidi Energi Besar, Pengusaha Jangan Dimanjakan
Baca Juga: Salman Subakat: Subsidi Energi Besar, Pengusaha Jangan Dimanjakan
2. Mulai karier menjadi apoteker
Alih-alih langsung terjun menekuni dunia kosmetik, Nurhayati justru memulai kariernya menjadi apoteker sesuai jurusan yang diambilnya saat kuliah. Nurhayati sempat bekerja sebagai apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M. Djamil, Padang.
Setelah menikah, Nurhayati lantas ikut suaminya pindah ke Jakarta dan mencari pekerjaan baru. Dia sempat menjadi staf pengendalian mutu di perusahaan kosmetik bernama Wella. Dia bekerja di sana sebelum akhirnya memutuskan resign setelah lima tahun.
Baca Juga: Siapa Pemilik Skintific? Ini Asal Usul Perusahaannya
Baca Juga: Siapa Pemilik Skintific? Ini Asal Usul Perusahaannya
3. Jualan sampo dari salon ke salon
Pada 1985, Nurhayati dan suami memulai bisnis rumahan dengan menjual sampo khusus hair professional bernama Putri. Mereka menjual produk ini dari salon ke salon di sekitar Tangerang.
Mulanya, Nurhayati hanya mendapatkan omzet sekitar Rp2 juta per bulan. Namun, seiring waktu, bisnisnya mulai berkembang sampai bisa memiliki 25 karyawan dalam lima tahun.
Pada 1990, Nurhayati akhirnya berhasil membangun pabrik pertamanya di Kawasan Industri Cibodas di bawah naungan PT Pusaka Tradisi Ibu. Saat itu, dia mengembangkan beberapa produk dan merek baru.
Baca Juga: Siapa Pemilik Brand Umama yang Lagi Viral?
Baca Juga: Siapa Pemilik Brand Umama yang Lagi Viral?
4. Dirikan brand kosmetik halal pertama di Indonesia
Nurhayati berhasil melihat peluang bisnis di industri kosmetik Indonesia dengan baik. Saat itu, dia melihat bahwa banyak perempuan muslim di Indonesia yang sulit menemukan produk kosmetik halal.
Pada 1995, Nurhayati resmi mendirikan Wardah, brand kosmetik halal lokal pertama di Indonesia. Wardah pun berhasil berkembang dan banyak diminati di pasaran kala itu.
Hingga 2011, PT Pusaka Tradisi Ibu berubah nama menjadi PT Paragon Technology and Innovation. Saat ini, Paragon Corp sudah memiliki lebih dari 10 ribu karyawan dan 40 pusat distribusi di seluruh Indonesia.
Karier Nurhayati pun kian melejit. Pada 2018, Nurhayati masuk dalam daftar 25 pebisnis perempuan paling berpengaruh di Asia versi Forbes Asia. Saat itu, Forbes memperkirakan kekayaan Nurhayati mencapai 1,5 miliar dolar AS.
Pada 2022, Nurhayati masuk dalam daftar 50 Perempuan Berpengaruh Versi Forbes, 50 over 50 Asia 2022. Pada tahun yang sama, dia juga dinobatkan sebagai salah satu dari 20 Perempuan Paling Berpengaruh versi Fortune Indonesia.
Nah, demikianlah informasi tentang siapa pemilik Kahf serta profil dan perusahaan yang menaunginya.
Baca Juga: Profil Salman Subakat, CEO NSEI ParagonCorp
Baca Juga: Profil Salman Subakat, CEO NSEI ParagonCorp