Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin), selaku penyelenggara infrastruktur sistem pembayaran nasional, sukses mencatatkan peningkatan signifikan dalam volume transaksi keuangan digital. Lonjakan ini terjadi melalui beragam saluran pembayaran digital, termasuk debit, mobile banking, dan agen Laku Pandai. Dibandingkan dengan periode Ramadan dan Idul Fitri tahun sebelumnya, Jalin mengalami pertumbuhan rata-rata lebih dari 15 persen.
Ario Tejo Bayu Aji, Direktur Utama Jalin, menjelaskan bahwa pertumbuhan positif ini mencerminkan semakin kuatnya tren digitalisasi di masyarakat. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kepercayaan publik serta perubahan perilaku konsumen yang kian mengutamakan kanal digital untuk bertransaksi.
“Meskipun demikian, lonjakan transaksi yang juga terlihat pada kanal Virtual ATM mengindikasikan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai tetap tinggi, terutama pada momen-momen krusial seperti Ramadan dan Idulfitri,” ujar Ario Tejo dalam keterangan tertulis yang dirilis pada Selasa (15/4/2025).
1. Jalin menerapkan mekanisme pengawasan ketat terhadap pola transaksi
Menanggapi tingginya volume transaksi, Jalin menerapkan mekanisme pengawasan yang ketat terhadap pola transaksi. Langkah ini meliputi penerapan sistem notifikasi dan eskalasi kepada seluruh anggota jaringan Link apabila terdeteksi potensi anomali, baik yang didasarkan pada aturan (rule-based) maupun pola perilaku (behavior-based).
“Inisiatif ini adalah bagian integral dari upaya mitigasi risiko untuk menjamin kelancaran dan keamanan transaksi bagi seluruh pengguna jaringan Link,” tegas Ario.
2. Sinergi kuat menjaga stabilitas layanan selama periode transaksi tinggi
Ario juga menyampaikan apresiasi mendalam atas sinergi yang solid dengan seluruh mitra strategis.
“Keberhasilan ini adalah wujud kolaborasi erat antara Jalin dengan lebih dari 85 anggota jaringan Link, para mitra strategis, serta dukungan penuh dari regulator. Sinergi inilah yang menjadi landasan utama dalam menjaga stabilitas layanan selama periode dengan volume transaksi yang tinggi,” kata Ario.
3. Jalin perkuat fondasi operasional dan perluas kolaborasi strategi dengan pelaku industri
Ario menambahkan bahwa seluruh layanan Jalin, termasuk infrastruktur switching dan kanal transaksi digital, beroperasi secara normal dan aman di tengah lonjakan volume transaksi yang signifikan.
“Melalui peningkatan kapasitas infrastruktur, penguatan sistem monitoring transaksi secara real-time 24/7, serta pengelolaan risiko operasional yang proaktif, Jalin berhasil mencatatkan tingkat layanan (Service Level Agreement/SLA) rata-rata di atas 99,9 persen pada berbagai kanal, terutama layanan unggulan seperti virtual ATM,” jelas Ario.
Sebagai perwujudan komitmen jangka panjang, Jalin secara berkelanjutan memperkuat fondasi operasionalnya serta memperluas kolaborasi strategis dengan berbagai pelaku industri. Tujuannya adalah untuk membangun ekosistem pembayaran digital yang aman, inklusif, dan berkelanjutan.
Komitmen tersebut diimplementasikan melalui penerapan berbagai standar internasional dalam pengelolaan layanan dan keamanan informasi, seperti ISO 9001, ISO 27001, ISO 27701, ISO 37001, PCI DSS, serta PCI PIN.
Selain itu, Jalin juga terus meningkatkan tata kelola perusahaan melalui asesmen Risk Maturity Index, Good Corporate Governance (GCG), Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0), hingga keterlibatan aktif sebagai bagian dari Tim Tanggap Insiden Siber di bawah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Ario mengungkapkan bahwa seluruh upaya ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Jalin dalam menjaga kepercayaan anggota, regulator, dan masyarakat. Upaya ini juga bertujuan memperkuat ketahanan operasional di tengah pesatnya perkembangan industri pembayaran digital.
“Dengan fondasi yang kokoh dan kolaborasi lintas sektor, Jalin akan terus hadir sebagai mitra terpercaya dalam mendukung transaksi keuangan yang aman, inklusif, serta memberikan dampak positif bagi ekosistem keuangan digital Indonesia,” pungkas Ario.