Ragamutama.com Analisis dari legenda balap, Dani Pedrosa, sejalan dengan komentar Marc Marquez (Ducati Lenovo) usai gelaran MotoGP Qatar 2025.
Dalam balapan penuh tantangan selama 22 lap di Sirkuit Lusail, Qatar, pada Minggu (14/4/2025), Marc Marquez berhasil mengamankan kemenangan.
Perjuangan Marquez, yang start dari posisi terdepan, diwarnai aksi saling salip dengan Franco Morbidelli (Pertamina Enduro VR46) dan Maverick Vinales (Aprilia Racing).
Marquez harus menunjukkan kesabaran ekstra untuk kembali meraih kemenangan di sirkuit yang kurang familiar baginya, sebuah penantian selama 11 tahun.
Momentum krusial terjadi ketika Vinales melakukan kesalahan dengan melebar di Tikungan 6, memberikan kembali posisi terdepan kepada “Alien” di enam lap terakhir.
Sejak saat itu, Marquez tak memberikan celah bagi para rivalnya.
Usai balapan, peraih delapan gelar Juara Dunia tersebut mengungkapkan bahwa kunci kemenangannya adalah strategi cerdas dalam mengelola ban.
Alex Marquez Tampil Agresif Tanpa Rivalitas Kakak, Hancurkan Balapan Rekan Setim dan Dinyatakan Paling Bersalah
“Seperti yang saya katakan sebelum balapan, pengelolaan ban depan sangat krusial,” ujar Marquez di parc-ferme.
“Itulah alasan mengapa saya tampil relatif tenang di paruh pertama balapan.”
“Morbidelli sempat unggul, namun saya memperkirakan, atau lebih tepatnya, saya telah memahami sejak kemarin bahwa dengan ritme tersebut, ia tidak akan mampu mempertahankan kecepatan yang sama di paruh kedua.”
Pendapat tersebut diamini oleh Dani Pedrosa, yang sependapat dengan taktik yang diterapkan Marquez.
“Saya rasa dia sudah menjelaskannya dengan sangat baik,” ungkap Pedrosa dalam analisisnya di DAZN, seperti dikutip dari Motosan.es.
“Setelah mengakui pentingnya menjaga kondisi ban depan, strategi yang ia terapkan adalah memberikan sedikit tekanan pada bagian belakang agar bagian depan tidak terlalu cepat aus.”
Pedrosa terkesan dengan mentalitas Marquez dalam menghadapi kesulitan dan persaingan ketat sepanjang balapan.
Start Marquez dari pole position sempat terganggu akibat senggolan dengan adiknya sendiri, Alex Marquez (BK8 Gresini Racing), di tikungan pertama.
“Setelah insiden kontak (dengan Alex), ia kehilangan posisi pertama dan memberikan Morbidelli keunggulan sekitar satu detik, namun hal itu tidak membuatnya panik.”
“Namun, ketika Ducati merah lainnya menyalipnya, ia seolah berkata, ‘Tidak, saya tidak akan membiarkan ini terjadi’.”
Pedrosa menyoroti momen saat Bagnaia menyalip Marquez sebagai titik balik di mana Marquez merasa perlu untuk menekan demi merebut kembali posisi kedua dan menjaga rekan setimnya tersebut di belakang.
Lebih lanjut, Pedrosa juga memberikan komentar mengenai penampilan Bagnaia, yang menurutnya seharusnya merasa puas dengan raihan posisi kedua setelah memulai balapan dari posisi ke-11.
Sirkuit Lusail seharusnya menjadi lintasan yang lebih menguntungkan bagi Bagnaia. Akan tetapi, kecelakaan saat kualifikasi telah merusak akhir pekannya.
“Dia memulai balapan dengan sangat baik, startnya luar biasa,” puji The Little Samurai.
“Kemudian, saat pengereman, dia berhasil menyalip beberapa pembalap di sisi dalam, memanfaatkan beberapa tikungan pertama untuk mencari celah.”
“Tentu saja bukan tugas yang mudah ketika Anda memulai dari urutan kesebelas.”
“Tidak diragukan lagi, dia harus merasa senang. Namun, seperti yang ia jelaskan, upaya untuk menyalip membuat ban belakangnya bekerja keras.”
“Hal itu juga mempercepat keausan ban, dan pada akhirnya ia tidak memiliki cukup grip di akhir balapan, terutama setelah kehilangan sedikit waktu saat berduel dengan Morbidelli.”
Murid Tertua Valentino Rossi Menyinggung GP Indonesia Usai Insiden ‘Ketiban Durian’ pada MotoGP Qatar 2025