Pesan Terakhir Istri ke Suami 20 Menit Sebelum Pesawat American Airlines Tabrakan dengan Helikopter

- Penulis

Minggu, 2 Februari 2025 - 10:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pilunya pesan terakhir istri pada suaminya, 20 menit sebelum pesawat American Airlines bertabrakan dengan helikopter black hawk

TRIBUNNEWSMAKER.COM – Kisah pilu dibalik kecelakaan pesawat American Airlines bertabrakan dengan helikopter Black Hawk pada Rabu malam, 30 Januari 2025.

Pesawat American Airlines bertabrakan dengan helikopter Black Hawk terjadi di Washington, DC, dan menjadi pemberitaan internasional.

Salah satu korban dalam insiden pesawat American Airlines bertabrakan dengan helikopter Black Hawk, istri Hamaad Raza, dimana Hammad menerima pesan teks dari istrinya hanya beberapa menit sebelum kecelakaan tersebut terjadi.

Pesan tersebut menjadi komunikasi terakhir antara mereka, meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga dan orang-orang terdekat korban kecelakaan pesawat American Airlines bertabrakan dengan helikopter Black Hawk. 

Kecelakaan pesawat American Airlines bertabrakan dengan helikopter Black Hawk ini telah menimbulkan keprihatinan luas, mengingat keduanya merupakan alat transportasi yang digunakan untuk tujuan yang berbeda namun berakhir dengan tragedi.

Baca juga: Duka Kakek 80 Tahun di Korsel, Batal Rayakan Ultah, 9 Keluarganya Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air

Para pihak berwenang kini tengah menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut serta memberikan dukungan kepada keluarga korban.

Pesan itu menjadi komunikasi terakhir antara mereka sebelum insiden tragis terjadi.

“Dia mengirim saya pesan akan mendarat dalam 20 menit,” ungkap Raza kepada WUSA seperti dikutip dari New York Post, Kamis (30/1/2025).

Namun, saat ia mencoba membalas, pesan tersebut tidak terkirim.

“Saat itulah saya menyadari ada sesuatu yang aneh,” ujarnya.

Baca juga: Ucapan Pertama Pramugari yang Selamat Kecelakaan Pesawat Jeju Air, Kaget Tiba-tiba di Rumah Sakit

American Airlines Bawa 60 Penumpang

Peristiwa itu terjadi ketika helikopter Black Hawk yang membawa tiga tentara bertabrakan di udara dengan pesawat American Airlines yang membawa 60 penumpang dan empat awak.

Bombardier CRJ700 yang dioperasikan oleh American Airlines, sedang dalam tahap akhir mendekati Runway 33 di Bandara Nasional Reagan ketika insiden terjadi sekitar pukul 9 malam.

Akibat tabrakan tersebut, pesawat komersial itu dilaporkan terbelah dua dan kini berada tujuh kaki di bawah air di Sungai Potomac.

“Saya hanya berdoa agar seseorang segera menariknya (istrinya) keluar dari sungai. Hanya itu yang dapat saya doakan,” kata Raza.

Baca juga: 9 Fakta Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korea, Pesan Terakhir Salah Satu Penumpang Bahas Soal Wasiat

Baca Juga :  Hari Ke-3 Pencarian Jurnalis MetroTV Korban Ledakan Kapal Basarnas, Area Diperluas

Upaya Penyelamatan di Sungai Potomac

Operasi penyelamatan langsung digelar di perairan dingin Sungai Potomac dengan harapan menemukan korban selamat. Kapal pemadam kebakaran dan tim penyelamat telah berada di lokasi sejak insiden terjadi.

Departemen Pemadam Kebakaran dan EMS DC mengonfirmasi kehadiran mereka di lokasi melalui unggahan di X tak lama setelah pukul 9 malam.

Helikopter Black Hawk UH-60 yang terlibat dalam tabrakan tersebut diketahui sedang dalam penerbangan pelatihan.

“Kami dapat mengonfirmasi bahwa pesawat yang terlibat dalam insiden malam ini adalah helikopter Angkatan Darat UH-60 dari Kompi Bravo, Batalyon Penerbangan ke-12, dari Lapangan Udara Angkatan Darat Davison, Fort Belvoir selama penerbangan pelatihan,” ujar seorang juru bicara Angkatan Darat kepada Fox News.

“Kami bekerja sama dengan pejabat setempat dan akan memberikan informasi tambahan segera setelah tersedia,” tambah juru bicara tersebut.

Black Box

Pesawat American Airlines 5342 bertabrakan di udara dengan helikopter Black Hawk yang mencoba mendarat di Bandara Nasional Ronald Reagan Washington (DCA) di Arlington, Virginia, Amerika Serikat (AS), Rabu (29/1/2025).

Para pejabat telah menemukan perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit, yang dikenal sebagai kotak hitam, dari pesawat American Airlines.

Kotak hitam dapat membantu memberikan petunjuk tentang apa yang mungkin salah pada penerbangan itu.

Perekam akan dianalisis di laboratorium Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, di dekat lokasi kecelakaan, menurut CBS.

Dikutip dari USA Today, kotak hitam adalah perekam data penerbangan yang mengumpulkan informasi tentang komunikasi yang melibatkan pilot di kokpit dan bagaimana sistem pesawat bekerja selama penerbangan.

Kotak hitam dirancang agar tidak bisa dihancurkan.

Pesawat komersial besar dan beberapa pesawat komersial, korporat, dan pribadi yang lebih kecil diharuskan oleh Administrasi Penerbangan Federal untuk dilengkapi dengan dua kotak hitam, menurut NTSB.

Yang pertama, disebut Cockpit Voice Recorder, merekam transmisi radio dan suara di kokpit termasuk suara pilot dan suara mesin, menurut badan federal tersebut.

Yang kedua disebut Flight Data Recorder, yang memantau parameter seperti ketinggian, kecepatan udara, dan arah.

Perekam dipasang untuk membantu merekonstruksi secara tepat apa yang terjadi menjelang kecelakaan.

67 Orang Tewas

Tabrakan di udara antara helikopter Angkatan Darat dan sebuah pesawat jet itu menewaskan 67 orang di dalam kedua pesawat tersebut.

Baca Juga :  Update Penyelidikan Penyebab Kecelakaan American Airlines vs Helikopter Black Hawk

Hal ini disampaikan para pejabat pada Kamis (30/1/2025), saat mereka memeriksa tindakan pilot militer tersebut.

Setidaknya 28 jenazah berhasil ditarik dari perairan dingin Sungai Potomac.

Pesawat tersebut membawa 60 penumpang dan empat awak.

Sementara itu, tiga tentara berada di dalam helikopter.

Menurut laporan dari Badan Penerbangan Federal yang diperoleh The Associated Press, seorang pengendali lalu lintas udara bertanggung jawab untuk mengoordinasikan lalu lintas helikopter dan kedatangan serta keberangkatan pesawat saat tabrakan terjadi.

Tugas-tugas tersebut sering kali dibagi oleh dua orang, tetapi bandara biasanya menggabungkan peran-peran terpisah tersebut pada pukul 21.30, saat lalu lintas mulai melambat.

Pengawas di menara memerintahkan agar mereka digabungkan lebih awal.

“Konfigurasi posisi tidak normal untuk waktu dan volume lalu lintas,” kata laporan itu.

Namun, seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa staf menara pada Rabu (29/1/2025) malam waktu setempat, berada pada tingkat normal.

Sementara itu, investigasi kecelakaan pesawat dapat memakan waktu berbulan-bulan.

Penyelidik federal mengatakan kepada wartawan bahwa mereka tidak akan berspekulasi tentang apa yang menyebabkan tabrakan tersebut.

Pesawat itu ditemukan terbalik dalam tiga bagian di air setinggi pinggang, dan petugas tanggap darurat sedang mencari di area Potomac sejauh selatan Jembatan Woodrow Wilson, sekitar 3 mil (4,8 kilometer) selatan bandara.

Bangkai helikopter juga ditemukan.

Gambar dari sungai menunjukkan perahu-perahu di sekitar sayap yang sebagian terendam dan reruntuhan badan pesawat yang hancur.

Para pejabat mengatakan kondisi penerbangan aman saat jet tiba dari Wichita, Kansas.

Lalu, seorang pejabat tinggi penerbangan Angkatan Darat mengatakan awak Black Hawk “sangat berpengalaman” dan terbiasa dengan kepadatan penerbangan yang terjadi setiap hari di sekitar Washington.

“Kedua pilot pernah menerbangi rute khusus ini sebelumnya, pada malam hari. Ini bukan hal baru bagi mereka berdua,” kata Jonathan Koziol, kepala staf penerbangan Angkatan Darat.

Ketinggian maksimum helikopter yang diizinkan pada saat kecelakaan adalah 200 kaki di atas tanah.

Belum jelas apakah helikopter melampaui batas tersebut, tetapi Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengatakan bahwa ketinggian tampaknya menjadi faktor dalam tabrakan tersebut.

Koziol mengatakan penyelidik perlu menganalisis data penerbangan sebelum membuat kesimpulan tentang ketinggian.

(Tribunnewsmaker.com/Kompas.com)  (Tribunnews)

Berita Terkait

Japan Airlines Tabrak Delta Air Lines di Bandara Seattle-Tacoma, Washington
Seorang Pelajar Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Gilimanuk
[POPULER OTOMOTIF] Beredar Gambar APV 2025 di Internet | Kecelakaan Maut Gerbang Tol Ciawi Bukan yang Pertama | Truk ODOL Berisiko Tinggi Mengalami Rem Blong
17 Santri Tewas dalam Kebakaran Pesantren di Nigeria
Kakak Adik Jadi Korban Tewas Kecelakaan GT Ciawi, Pamit Terakhir Tulang Punggung Keluarga
21 Wilayah di Jakarta Berpotensi Longsor pada Februari 2025
Siman Bahar Mangkir dari Panggilan KPK, Alasannya Kondisi Kesehatan
Baru Saja Tenggara Sukabumi Jawa Barat Diguncang Gempa Bumi,Cek Pusat Gempa Terkini via BMKG

Berita Terkait

Kamis, 6 Februari 2025 - 08:56 WIB

Japan Airlines Tabrak Delta Air Lines di Bandara Seattle-Tacoma, Washington

Kamis, 6 Februari 2025 - 08:39 WIB

Seorang Pelajar Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Gilimanuk

Kamis, 6 Februari 2025 - 07:47 WIB

[POPULER OTOMOTIF] Beredar Gambar APV 2025 di Internet | Kecelakaan Maut Gerbang Tol Ciawi Bukan yang Pertama | Truk ODOL Berisiko Tinggi Mengalami Rem Blong

Kamis, 6 Februari 2025 - 07:27 WIB

17 Santri Tewas dalam Kebakaran Pesantren di Nigeria

Kamis, 6 Februari 2025 - 07:27 WIB

Kakak Adik Jadi Korban Tewas Kecelakaan GT Ciawi, Pamit Terakhir Tulang Punggung Keluarga

Berita Terbaru