Ragamutama.com – Era baru dalam sepak bola Inggris telah tiba. Teknologi offside semi-otomatis (SAOT), sebuah inovasi yang dinanti sekaligus diperdebatkan, akhirnya resmi digunakan di Premier League pada akhir pekan ini.
Harapan besar disematkan pada teknologi ini: untuk meminimalisir intervensi dan kontroversi seputar sistem video assistant referee (VAR) yang belakangan kerap memakan waktu dan memicu perdebatan panjang.
Implementasi SAOT ini telah disetujui oleh klub-klub Liga Inggris sejak April tahun lalu. Namun, peluncurannya sengaja diundur dari penghujung musim sebelumnya demi memberi ruang bagi pengujian yang lebih ekstensif.
Debut SAOT langsung memberikan dampak. Pada Sabtu (12/4), teknologi ini berperan dalam menganulir dua gol di Premier League. Keputusan pertama terjadi dalam pertandingan antara Manchester City dan Crystal Palace, sementara yang kedua terjadi saat Arsenal berhadapan dengan Brentford.
Di Stadion Etihad, gol Eberechi Eze yang seharusnya membawa Palace unggul telak 3-0 pada menit ke-30 dibatalkan. Pemain berusia 26 tahun itu dinyatakan berada dalam posisi offside saat menerima umpan dari Daniel Munoz.
Selang beberapa jam kemudian, di laga Arsenal kontra Brentford, Kieran Tierney sempat bersukacita setelah mencetak gol. Sayangnya, selebrasinya harus tertunda karena sang bek kiri dinyatakan offside ketika menyambut umpan silang dari Ethan Nwaneri.
Teknologi SAOT dirancang untuk menyederhanakan proses pengambilan keputusan offside yang seringkali rumit. Tujuannya adalah untuk mengotomatiskan beberapa tahapan penting dalam proses peninjauan.
Pihak Premier League menegaskan bahwa sistem berbasis kecerdasan buatan ini akan “meningkatkan kecepatan, efisiensi, dan konsistensi dalam proses pengambilan keputusan terkait offside.”
Penting untuk dicatat bahwa teknologi ini hanya digunakan untuk menilai offside dan tidak mencakup area lain dalam VAR, seperti penalti, tinjauan gol terkait handball atau pelanggaran lainnya, kartu merah, atau identifikasi pemain yang keliru.
Melibatkan 30 Kamera dan Memantau 10.000 Titik Data
SAOT akan mengambil alih peran ketika keputusan offside yang kompleks memerlukan peninjauan VAR.
Sebelumnya, petugas VAR harus menentukan tiga hal krusial secara manual: kapan bola ditendang, di mana posisi dan sudut tubuh pemain bertahan saat bola ditendang, serta di mana posisi dan sudut tubuh pemain penyerang saat terjadi kontak.
Para pemirsa di rumah seringkali menyaksikan proses manual ini melalui garis-garis yang digambar pada tayangan ulang di layar televisi.
Kini, ketiga keputusan penting tersebut diambil secara otomatis oleh teknologi, sehingga mengurangi unsur subjektivitas manusia dalam prosesnya, termasuk memilih frame yang tepat saat bola ditendang.
Kamera-kamera khusus telah dipasang di bawah atap di seluruh 20 stadion Premier League, memantau berbagai elemen penting dalam permainan.
Kurang lebih 30 kamera, yang beroperasi pada kecepatan 100 frame per detik, melacak pergerakan bola serta 10.000 titik data pada tubuh setiap pemain di lapangan.
Hal ini memungkinkan sistem untuk secara otomatis menentukan apakah posisi tubuh pemain penyerang berada di belakang pemain bertahan terakhir pada saat bola dimainkan.
Petugas VAR akan memeriksa apakah sistem telah mengidentifikasi dan mengukur tiga titik kunci tersebut dengan benar sebelum mengonfirmasi keputusan.
Selanjutnya, para petugas di lapangan akan menginformasikan keputusan tersebut kepada para pemain.
Sebuah animasi 3D yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan akan ditampilkan di televisi untuk para pemirsa di rumah dan di layar lebar di stadion, memberikan visualisasi dari keputusan yang diambil.
Sayangnya, untuk saat ini, para petugas VAR belum berbicara langsung kepada penonton, seperti yang telah dilakukan di Piala Carabao.
SAOT diharapkan dapat mempercepat penempatan garis offside virtual dan sangat membantu dalam situasi yang melibatkan banyak pemain di area penalti.
Premier League mengklaim bahwa akurasi keputusan offside musim ini mencapai 100 persen, dengan rata-rata penundaan VAR per pertandingan adalah 39 detik, dibandingkan dengan 64 detik pada musim lalu.
Pada akhirnya, SAOT akan mengurangi, meskipun tidak sepenuhnya menghilangkan, penundaan VAR, terutama dalam situasi-situasi yang kompleks dan membingungkan.